MANADO, nusainsider.com — Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu (AMSATU) mendatangi dan menggelar aksi damai di Mako Lantamal VIII Manado, Senin 09-10-2023.
Kedatangan ratusan peserta aksi damai Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu (AMSATU) ke Mako Lantamal VIII Manado untuk membawa aspirasi dan tuntutan dengan terkait berita viral tindak kekerasan kepada 3 ABK bersama 1 Nahkoda Kapal KM.Gregorius beberapa waktu lalu yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Pomal Lantamal VIII Manado.
Perwakilan Aliansi Masyarakat Nusa Utara AMSATU Jull Takaliuang menyampaikan dalam orasi aksi damai ini mengatakan masyarakat dan keluarga korban telah menerima permintaan maaf dari pihak Danlantamal atas kejadiaan lalu dan meminta ke pihak pimpinan Lantamal VIII Manado untuk tetap lanjut proses hukum ke 6 oknum anggota Pomal Lantamal VIII.
Kami juga sangat sesalkan apa yang telah dilakukan beberapa oknum anggota Pomal Lantamal VIII kepada masyarakat sipil, seharusnya TNI AL itu bekerja sesuai tupoksi yaitu dalam menjaga keamanan perbatasan laut NKRI dan menyikat para pelanggaran dalam bentuk apapun dari negara lain,bukan memukul aniaya masyarakat sipil yaitu Warga Negara Indonesia (WNI) sendiri ini sudah jelas telah menyalahi aturan institusi dan kita akan kawal terus kasus ini sampai selesai, “ucap Jull.
Para peserta aksi damai ini di terima langsung oleh Danlantamal VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy Tangka di dampingi Ibu bersama para petinggi jajaran Lantamal VIII Manado, dari ratusan peserta aksi damai Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu (AMSATU) hanya 25 orang perwakilan yang di terima untuk menyampaikan aspirasi pertemuan tersebut tertutup dan berlangsung kurang lebih 45 menit.
Selesai pertemuan Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI bersama ibu yang tak lain adalah putri asli dari Nusa Utara langsung menyapa para ratusan peserta aksi damai.
Danlantamal VIII Laksamana Pertama TNI Nouldy J Tangka menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban dan seluruh masyarakat Nusa Utara yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Nusa Utara Bersatu (AMSATU) atas kejadian tersebut dan berjanji proses kasus ini akan kita kawal bersama secara transparan sampai selesai sesuai aturan hukum yang berlaku. Berharap kedepan semoga tidak ada lagi kejadian seperti ini terulang kembali, “Tutup Danlantamal VIII Manado.