Menegangkan! Kedatangan Rombongan Puskesmas Batang-batang di Sebut Melanggar Tatakrama dan Adat Masyarakat

Kamis, 7 Desember 2023 - 16:56 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SUMENEP, nusainsider.com Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Batang-batang bersama Forum Komunikasi pimpinan kecamatan (Forpimka) setempat berkunjung ke rumah duka, tepatnya di dusun mojung desa Tamidung kecamatan Batang-batang terkait meninggalnya Bayi umur 6 (enam) hari yang terjadi setengah bulan lalu di Puskesmas Batang-batang.

Diketahui, bayi meninggal atas nama Adellia Aziz Bella negara yang dinilai Janggal dan diduga Malapraktik salahsatu Bidan di Puskesmas setempat masih menjadi Trending topik diberbagai media sosial seperti IG, Tiktok dan Berbagai Media lokal serta Nasional.

Pantauan media ini, dirumah duka tampak Camat Batang-batang, Kapolsek Batang-batang, Danramil 0827/14, Kepala Puskesmas beserta Stafnya serta Tokoh masyarakat Batang-batang berbondong-bondong berkunjung ke rumah Adellia guna Meminta maaf sekaligus melakukan Ishlah (red. Perdamaian) atas meninggalnya anak kedua dari pasangan Aziz dan Rumnaini, “Kata Kyai Junaidi dalam percakapannya didepan Keluarga dan Pemuda serta masyarakat yang ada di lokasi, Kamis (7/12).

banner 325x300

Ia berharap masalah ini agar cepat selesai dengan perdamaian dalam waktu dekat, dan juga kepada pemuda agar ditahan dulu untuk melakukan pergerakan ke kabupaten lagi.

Kedatangan pihak Puskesmas bersama Kapolsek dan semuanya ini untuk membawa Ishlah dan Silaturahmi kepada orang tua serta sesepuh dari Bayi Adellia.

Teman-teman pemuda juga diajak untuk silaturahmi dan bermusyawarah dalam misi perdamaian ini agar kita bersama-sama menemukan solusi serta jalan terbaik dari persoalan yang terjadi, “Imbuhnya.

Sayangnya, kunjungan tim Puskesmas Batang-Batang ke rumah keluarga korban itu tidak mendapatkan sambutan baik bahkan tidak bertemu dengan kedua Orang tua dari Adik Adellia Aziz Bella negara.

Anwar, salahsatu keponakan korban yang Trauma dengan tindakan Puskesmas itu menyampaikan bahwa pihaknya akan mengumpulkan pihak keluarga, pemuda dan sebagainya untuk menjawab kedatangan Puskesmas kesini.

Baca Juga :  Perdana! Kades Alas Malang Sukses Panen Cabe Di lahan Tandus

Kedatangan Puskesmas ke rumahnya secara tiba-tiba membuatnya terkejut, saya ini menganggap orang didusunnya itu seperti tidak punya Tatakrama.

banner 325x300

“Saya yang mau menemui pihak Puskesmas tidak tau berbahasa dan berdebat, permintaan kami dari pihak keluarga hanya satu, Copot Kapus Batang-batang dan Bidan Windu. Itu saja”, kata Anwar saat melakukan mediasi dengan salahsatu tokoh Masyarakat Batang-batang.

Kalau misalkan saya tidak bisa menggagalkan aksi pemuda ke kabupaten, ini bukan kesalahan dirinya. Karena keluarga tidak bisa menerima kejadian tersebut sampai detik ini.

Tidak bisa, tidak bisa ini soal Nyawa. Dan sejak kemarin pihak Puskesmas juga tidak ada tanggung jawabnya atas kematian keponakan saya.

“Nasi sudah menjadi bubur. Kita akan Terima permintaan maaf Puskesmas jika ada Hitam diatas putih yang menyatakan bidan Windu di Berhentikan” Jelasnya.

Baca Juga :  Kembalikan Citra Kesehatan ; Garda Raya Desak Bupati Berhentikan Kepala Puskesmas Batang-batang dan Bidan Windu

Ditempat yang sama, Abd Halim ingin mempercepat masalah tersebut dengan menyatakan agar Kepala Puskesmas dan Bidan windu membawa Surat kesini untuk mengundurkan diri atau surat pemberhentian dari Dinas terkait.

Itu cara efektif untuk memberhentikan gerakan massa Pemuda bersama masyarakat.

BERIKUT CUPLIKAN VIDEONYA!

“Kita pastikan tidak akan ada aksi kembali kemanapun jika misalkan ada surat pemberhentian dan atau pengunduran diri dua orang tersebut”, kata pemuda Garda raya dengan Nada meninggi kepada Kyai Junaidi.

Ditambahkan, kedatangan Puskesmas ke rumah duka untuk meminta maaf tidak salah hanya caranya yang salah dan tidak ada pemberitahuan sebelumnya kepada Keluarga.

“Ingat, masyarakat Batang-batang menjunjung tinggi Akhlak, etika dan Adat ketimuran. Kalau berbondong-bondong seperti ini apa kata masyarakat setempat yang terkejut tiba-tiba banyak mobil dihalaman rumah duka padahal Tahlilannya sudah selesai”, Tambahnya

Loading

Berita Terkait

Anak Pulau di Pinggir Negara: Ketimpangan Pendidikan Kepulauan Sumenep dalam Bayang-Bayang Kurikulum Merdeka
Sumenep Siap Jadi Pilar Pangan Nasional, DKPP dan SMSI Jatim Sepakat Bersinergi
BUMD Sumenep Diambang Skandal? Tunggakan Gaji Capai Miliaran Rupiah
UNIBA Madura Dorong Industri Rokok Lokal Terapkan GMP, Cetak Doktor Baru
Dari Sumenep ke Thailand, Maulana Ismail Siap Harumkan Indonesia
Akibat Dugaan Korupsi Kasus BSPS, P-APBD Sumenep 2025 Terancam Tak Ditandatangani
Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:29 WIB

Anak Pulau di Pinggir Negara: Ketimpangan Pendidikan Kepulauan Sumenep dalam Bayang-Bayang Kurikulum Merdeka

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:18 WIB

Sumenep Siap Jadi Pilar Pangan Nasional, DKPP dan SMSI Jatim Sepakat Bersinergi

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:34 WIB

BUMD Sumenep Diambang Skandal? Tunggakan Gaji Capai Miliaran Rupiah

Rabu, 14 Mei 2025 - 09:30 WIB

UNIBA Madura Dorong Industri Rokok Lokal Terapkan GMP, Cetak Doktor Baru

Senin, 12 Mei 2025 - 07:12 WIB

Akibat Dugaan Korupsi Kasus BSPS, P-APBD Sumenep 2025 Terancam Tak Ditandatangani

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Berita Terbaru