SUMENEP, nusainsider.com — Gempa bumi dengan magnitudo 4,1 kembali mengguncang Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, pada Rabu (8/10/2025) pukul 09.07 WIB. Getaran gempa dirasakan cukup kuat di sejumlah wilayah kepulauan.
Menurut data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di darat dengan kedalaman sekitar 11 kilometer di bawah permukaan tanah. Episenter gempa terletak 44 kilometer tenggara Sumenep, tepatnya pada koordinat 7.23 Lintang Selatan dan 114.17 Bujur Timur.

“Gempa Mag: 4.1, 08-Oct-2025 09:07:49 WIB, Lok: 7.23LS, 114.17BT (44 km Tenggara SUMENEP–JATIM), Kedlmn: 11 Km,” tulis BMKG dalam laporan resminya, Rabu (8/10/2025).
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan ataupun korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
BMKG juga memastikan bahwa gempa dengan kekuatan tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami, mengingat magnitudonya tergolong kecil dan pusat gempanya cukup dalam.
BMKG menegaskan bahwa informasi yang disampaikan merupakan hasil analisis cepat (quick analysis). Data ini dapat berubah seiring dengan bertambahnya hasil pengamatan dari sejumlah stasiun seismograf di sekitar wilayah Madura dan sekitarnya.
“Informasi ini mengutamakan kecepatan, sehingga hasil pengolahan data belum stabil dan bisa berubah seiring kelengkapan data,” tulis BMKG dalam keterangannya.

Meski demikian, guncangan gempa cukup dirasakan oleh warga di Pulau Sapudi, salah satu kepulauan di timur Kabupaten Sumenep. Beberapa warga melaporkan adanya kepanikan, terutama di kalangan pelajar sekolah dasar.
Seorang warga Desa Kalowang, Kecamatan Gayam, menuturkan bahwa para siswa SD di desanya tampak berhamburan keluar ruangan saat gempa terjadi. Suasana sempat panik, bahkan beberapa anak menangis ketakutan akibat getaran yang terasa cukup kuat.
“Anak-anak berteriak dan langsung lari keluar kelas. Ada yang menangis karena kaget,” ujar salah seorang warga yang sempat merekam momen kepanikan tersebut.
Para guru berusaha menenangkan para siswa di luar ruangan sambil memastikan kondisi bangunan sekolah tetap aman. Tidak ada laporan kerusakan berat di wilayah tersebut, namun masyarakat tetap diminta waspada terhadap kemungkinan gempa susulan.
Sementara itu, pemerintah daerah bersama BPBD Sumenep masih terus melakukan pemantauan lapangan dan berkoordinasi dengan BMKG untuk memastikan kondisi terkini di wilayah kepulauan terdampak.
BMKG juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terpancing isu atau informasi yang belum terverifikasi terkait gempa. Warga diharapkan selalu memperbarui informasi melalui kanal resmi BMKG, baik situs web maupun media sosial lembaga tersebut.
Penulis : Wafa