SUMENEP, nusainsider.com — Peluang tenaga kerja migran Indonesia (PMI) ke pasar Eropa, khususnya Rumania, terbuka lebar. Namun, syarat utamanya adalah keterampilan. Hal ini ditegaskan oleh Anggota DPD RI, Lia Istifhama.
Dalam kunjungannya ke Rumania bersama Komite III DPD RI, Ning Lia—sapaan akrab Lia Istifhama—menyoroti kebutuhan mendesak akan tenaga kerja terampil di sektor industri negara Eropa Timur tersebut, terutama profesi welder (juru las).

“Kebutuhan welder di Rumania sangat besar. Ini menunjukkan celah pasar yang bisa diisi pekerja Indonesia jika memiliki skill yang sesuai,” ungkap Lia dalam sesi kunjungan kerja bersama delegasi DPD RI.
Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya mempererat hubungan bilateral antara Indonesia dan Rumania, terutama dalam bidang ketenagakerjaan.
Data mencatat, sebanyak 2.713 warga Rumania berkunjung ke Indonesia, menandakan interaksi aktif antar dua negara.
DPD RI kini mendorong pelatihan keterampilan teknis bagi calon PMI.
Menurut Neng Lia sapaan akrabnya melanjutkan, pelatihan seperti pengelasan menjadi kunci utama agar mereka dapat langsung diserap pasar kerja Eropa dengan imbal hasil yang lebih tinggi dan kompetitif.
Namun, terlepas dari besarnya potensi, penempatan PMI ke Rumania masih menghadapi sejumlah tantangan.
Salah satunya terkait regulasi serta lemahnya sistem pendataan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri, “Imbuhnya.
Duta Besar RI untuk Rumania, Meidyatama Suryodiningrat, menyebutkan kesulitan pihaknya dalam memantau keberadaan WNI di Rumania. Hal ini karena banyak yang datang tanpa laporan resmi ke Kedutaan.
“Contohnya, di dekat kantor Kedubes, ada spa yang mempekerjakan lima orang Indonesia, tetapi belum terdata secara resmi. Kami bahkan harus minta bantuan ke kantor migrasi untuk mendapatkan datanya,” jelas Meidyatama.
Tanpa data yang lengkap, perlindungan hukum dan bantuan kepada PMI bisa sangat terbatas. Ini menjadi perhatian serius pemerintah, terutama jika ingin meningkatkan jumlah dan kualitas penempatan PMI di Eropa.
Selain masalah teknis dan birokrasi, upaya penempatan tenaga kerja juga dipengaruhi dinamika politik dalam negeri, termasuk kebijakan lintas kementerian yang terkait dengan perlindungan dan pemberangkatan PMI.
Saat ini, sudah ada sejumlah PMI asal Indonesia yang bekerja di Rumania. Mereka tersebar di berbagai sektor, mulai dari pabrik, layanan spa, hingga sebagai pekerja mandiri (independent workers).
Namun belum semuanya berada dalam sistem yang resmi, “Kata Dubes RI untuk Rumania.
Oleh karena itu, Lia berharap dorongan peningkatan keterampilan PMI ini juga diiringi oleh regulasi yang mempermudah penempatan dan perlindungan mereka. Menurutnya, penyiapan SDM terampil bisa jadi model penempatan ke negara-negara Eropa lainnya.
“Fokus pada keahlian khusus akan membuka peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemasok tenaga kerja profesional di Eropa. Tapi, jalurnya harus aman dan regulasinya jelas,” pungkas Ning Lia.
![]()
Penulis : Wafa

















