SUMENEP, nusainsider.com — Tuan rumah Madura Culture Festival (MCF) #3, Kabupaten Sumenep, menampilkan ragam kesenian khasnya mulai dari Tarian Topeng Dalang, lagu karya Bupati Sumenep, hingga penampilan memukau dari siswa-siswi SDN Juluk I. Gelaran ini berlangsung di GOR A Yani Sumenep dengan semarak.
Selain itu, Sumenep juga menghadirkan dua grup musik tong-tong, yakni Putra Djenengan dan Spensa Percussion, yang sukses menambah suasana meriah di hadapan ribuan penonton.

Penampilan ini menunjukkan komitmen Sumenep menjaga dan melestarikan seni budaya lokal yang diwariskan secara turun-temurun.
Kehadiran para seniman tuan rumah dalam festival ini menjadi wujud nyata keterlibatan masyarakat Sumenep dalam memperkaya agenda budaya Madura sekaligus memperlihatkan kekayaan seni yang masih dijaga dengan baik oleh berbagai elemen masyarakat.
Salah satu momen menyentuh adalah penampilan siswa SDN Juluk I yang membawakan lagu kebangsaan Indonesia Pusaka dengan penuh penghayatan.
Alunan suara merdu mereka menggema di arena festival dan mendapat apresiasi hangat dari penonton.
Tak hanya itu, lagu “Kau Mendua” karya cipta Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, juga dipersembahkan oleh penyanyi muda berbakat, Marsya.
Penampilan tersebut memperlihatkan bahwa musik dan lagu ciptaan lokal mampu menjadi kebanggaan serta warna tersendiri dalam festival berskala besar ini.
Momentum spesial juga terjadi dengan dirayakannya HUT Bank Jatim ke-64 di tengah jalannya MCF #3.
Perayaan tersebut menambah nuansa kebersamaan, sekaligus menjadi simbol sinergi antara dunia perbankan, pemerintah, dan masyarakat dalam mendukung pelestarian budaya.
Dari sisi seni tradisi, Tarian Topeng Dalang Sumenep menjadi sorotan utama. Kesenian teater rakyat tradisional ini merupakan warisan budaya takbenda yang kaya unsur, mulai dari cerita, tari, musik, hingga kerajinan.
Topeng Dalang memiliki nilai filosofis mendalam, dengan dua versi utama yang dikenal masyarakat, yakni Slopeng dan Kalianget.
Kini, Topeng Dalang mengalami kebangkitan melalui keterlibatan generasi muda. Inovasi cerita terus dilakukan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman, namun tetap mempertahankan ruh budaya asli yang menjadi identitas masyarakat Sumenep.
Kehadiran berbagai penampilan khas dari tuan rumah menjadi bukti bahwa Sumenep bukan hanya sekadar tuan rumah acara, melainkan pusat penggerak budaya yang berkomitmen menjaga, merawat, dan memperkenalkan kekayaan seni kepada generasi sekarang dan mendatang.
![]()
Penulis : Wafa

















