Ning Lia: Diskon Pupuk Prabowo-Gibran Bukti Nyata Keberpihakan pada Petani

Jumat, 31 Oktober 2025 - 22:20 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Anggota DPD/MPR RI Dr Lia Istifhama, S.Sos.i., M.E.I sapaan Akrab Ning Lia (Istimewa for nusainsider.com : Ach Toifur Ali Wafa)

Foto. Anggota DPD/MPR RI Dr Lia Istifhama, S.Sos.i., M.E.I sapaan Akrab Ning Lia (Istimewa for nusainsider.com : Ach Toifur Ali Wafa)

SUMENEP, nusainsider.com Program diskon pupuk bersubsidi sebesar 20 persen yang diluncurkan pemerintah mendapat apresiasi luas, termasuk dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama.

Ia menilai kebijakan ini menjadi langkah strategis menuju ketahanan pangan nasional dan kesejahteraan petani yang berkelanjutan.

Bappeda Sumenep

Menurut Ning Lia sapaan akrabnya  kebijakan penurunan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi tersebut merupakan sinyal kuat bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tengah melakukan reformasi besar di sektor pertanian.

“Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran sudah berada di jalur yang benar menuju swasembada pangan. Produksi beras tahun ini mencapai 34 juta ton, sementara stok cadangan beras pemerintah mencapai 4,2 juta ton tertinggi dalam 57 tahun terakhir,” ujarnya, Jumat (31/10/2025).

Ia menyebut capaian tersebut menandai berakhirnya ketergantungan pada impor beras medium. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari keberpihakan pemerintah terhadap petani, salah satunya melalui program diskon pupuk nasional.

“Selama ini, tingginya biaya produksi menjadi keluhan utama petani. Program diskon pupuk bukan hanya meringankan beban mereka, tetapi juga memacu semangat dan produktivitas pertanian di seluruh Indonesia,” ungkapnya.

Peraih predikat Wakil Rakyat Terpopuler dan Paling Disukai versi ARCI itu menegaskan, kebijakan pupuk bersubsidi perlu diikuti pengawasan dan pendampingan yang ketat di lapangan. Tujuannya agar manfaat program benar-benar dirasakan petani kecil yang menjadi sasaran utama.

“Pemerintah daerah harus bersinergi dengan Kementerian Pertanian dalam memanfaatkan data petani dan lahan, supaya distribusi pupuk tepat sasaran. Ini momentum emas untuk mewujudkan kemandirian pangan bangsa,” tegas Ning Lia.

Selain menyoroti kebijakan pupuk, Lia juga mengapresiasi kemajuan mekanisasi pertanian nasional yang kini mencapai 2,1 horsepower per hektare, setara dengan Thailand. Hal ini menandakan bahwa sistem pertanian Indonesia sedang bergerak menuju arah modern, efisien, dan berdaya saing tinggi.

Baca Juga :  Tiap Akhir Pekan, DKPP Sumenep Dirikan Stand Jual Bawang Merah Murah, Cek Harganya!

Dengan nilai tukar petani (NTP) yang saat ini berada di angka 124,36, Lia optimistis kesejahteraan petani akan terus meningkat.

Ia menilai keberpihakan pemerintah yang konsisten akan memperkuat fondasi ekonomi desa sekaligus mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan nasional.

“Petani adalah tulang punggung bangsa. Ketika mereka sejahtera, ekonomi desa bergerak, dan kedaulatan pangan bukan lagi cita-cita, tetapi kenyataan,” tutur putri tokoh Nahdlatul Ulama Jawa Timur, KH Maskur Hasyim, itu.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian (Kementan) Ali Jami menjelaskan bahwa reformasi tata kelola pupuk menjadi pilar utama kebijakan tersebut.

Baca Juga :  Bukti Konsistensi Pengelolaan Keuangan yang Akuntabel, Pemkab Sumenep Kembali Raih Opini WTP

Melalui Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025, Kementan berhasil memangkas 145 regulasi terkait pupuk menjadi satu sistem terpadu yang menghubungkan produsen hingga petani.

“Dulu tata kelola pupuk terlalu birokratis. Sekarang lebih efisien, sederhana, dan langsung menyentuh petani,” ujarnya.

Direktur Pupuk dan Pestisida Ditjen PSP Kementan, Jekvy Hendra, menambahkan bahwa sejak kebijakan diskon pupuk diumumkan pada 22 Oktober 2025, penebusan pupuk di tingkat petani meningkat tajam hingga 78.000 petani per hari. PT Pupuk Indonesia pun memastikan stok pupuk bersubsidi dalam kondisi aman, dengan cadangan mencapai 1,1 juta ton cukup untuk memenuhi kebutuhan 43 hari ke depan.

Baca Juga :  Dihadiri Senator Dan Legislator, Pembagian Ratusan Takjil Di Sedati Serunya Tak Kaleng-kaleng

Lia lebih lanjut berharap keberhasilan program ini menjadi pintu masuk bagi Indonesia menuju kemandirian pangan sejati.

Ia menegaskan, ketahanan pangan bukan sekadar urusan produksi beras, melainkan simbol kemandirian bangsa yang sesungguhnya.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional
Beladiri Polri Jadi Ujian Wajib, 78 Personel Sumenep Bersaing Menuju Pangkat Baru
KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.
Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 19:36 WIB

Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 12 November 2025 - 23:26 WIB

KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura

Rabu, 12 November 2025 - 06:12 WIB

Suara dari Pulau Gelap: Warga Saebus Menanti Terang Keadilan Energi

Berita Terbaru