SUMENEP, nusainsider.com — Bupati Sumenep Dr H Achmad Fauzi Wongsojudo terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan masyarakat. Langkah terbaru yang diambil adalah mengunjungi Kementerian Sosial (Kemensos) RI di Jakarta.
Pertemuan strategis itu berlangsung pada Rabu, 16 April 2025 kemarin. Dalam pertemuan tersebut, Bupati Fauzi bertatap muka langsung dengan Menteri Sosial Drs H Saifullah Yusuf.

Kunjungan ini tidak hanya bersifat seremonial. Sebab, dalam kesempatan itu, Bupati Fauzi membawa sejumlah usulan program penting yang ditujukan bagi masyarakat Kabupaten Sumenep.
Dalam pertemuan tersebut, Bupati tidak datang sendirian. Ia didampingi oleh Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Sumenep Edy Rasiyadi.
Turut mendampingi pula Kepala Bappeda Sumenep Dr. Ir. Arif Firmanto dan sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait lainnya.
Bupati Fauzi memanfaatkan pertemuan itu untuk menyampaikan beberapa hal krusial. Tujuannya, agar pemerintah pusat memberikan dukungan konkret dalam bentuk program dan bantuan sosial.

Salah satu usulan utama yang diajukan adalah terkait pendidikan. Pemkab Sumenep mengusulkan bantuan untuk program sekolah rakyat.
Program ini ditujukan untuk memberikan akses pendidikan kepada warga kurang mampu, terutama di wilayah pelosok dan kepulauan.
Tak hanya pendidikan, Fauzi juga meminta tambahan bantuan sosial penerima bantuan iuran jaminan kesehatan (PBI JK). Program ini diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terkait layanan kesehatan.
Menurutnya, tambahan kuota PBI JK akan sangat membantu masyarakat miskin. Selain itu, juga bisa mengurangi beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk sektor kesehatan.
“Kalau PBI JK ini ditambah, maka beban APBD bisa dikurangi dan anggaran bisa dialihkan ke sektor lain,” ujar Fauzi saat diwawancarai usai pertemuan.
Pemkab Sumenep juga menyampaikan usulan bantuan rehabilitasi tangkis laut di wilayah kepulauan. Utamanya di daerah yang kerap terdampak banjir rob.
Masalah rob di wilayah pesisir Sumenep memang menjadi persoalan tahunan. Karena itu, Bupati menilai, perlu penanganan serius dan cepat dari pemerintah pusat.
Usulan lainnya yang juga dibawa adalah rehabilitasi rumah penampungan sosial (RPS). Fasilitas tersebut sangat dibutuhkan untuk penanganan warga rentan sosial.
Fauzi menyampaikan bahwa semua usulan tersebut semata-mata untuk mempercepat upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumenep, baik di daratan maupun kepulauan.
“Kami akan terus bergerak aktif, tidak menunggu. Salah satunya dengan langsung datang ke kementerian untuk membicarakan program-program penting,” ucapnya.
Ia juga mengaku bersyukur karena kunjungannya kali ini disambut hangat oleh Menteri Sosial dan jajarannya. Hal itu membuka peluang lebih besar agar usulan Sumenep mendapat perhatian.
“Alhamdulillah, kunjungan kami disambut baik. Kami sudah menyampaikan berbagai usulan program untuk masyarakat,” ungkapnya.
Menurutnya, pihak Kemensos memberikan respon positif dan akan menindaklanjuti beberapa usulan yang dinilai sesuai dengan skala prioritas nasional.
Fauzi menegaskan, Pemkab Sumenep tidak akan berhenti di satu kementerian saja. Ia akan terus menjalin komunikasi dan kerjasama lintas kementerian untuk kemajuan daerah.
“Langkah kami tidak berhenti di Kemensos. Kami juga akan menyambangi kementerian lainnya yang beririsan dengan kebutuhan masyarakat Sumenep,” tegasnya.
Fauzi berharap, dalam waktu dekat, beberapa usulan yang diajukan bisa segera direalisasikan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami tidak ingin masyarakat hanya menunggu. Kami ingin program-program nyata hadir di tengah mereka,” ujarnya.
Langkah jemput bola yang dilakukan Bupati ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat dan aktivis sosial di Sumenep.
Mereka menilai, kunjungan langsung ke kementerian adalah bukti keseriusan Bupati dalam mencari solusi bagi daerahnya.
Selain itu, pendekatan langsung ke pusat dinilai lebih efektif dalam mempercepat proses realisasi program-program pembangunan.
Apalagi Sumenep sebagai kabupaten kepulauan memiliki tantangan geografis dan infrastruktur yang berbeda dibanding wilayah lain di Madura.
“Sumenep butuh perhatian khusus dari pusat, dan langkah Bupati Fauzi ini sudah sangat tepat,” kata salah satu tokoh masyarakat, H. Mukhlis.
Langkah proaktif ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kepala daerah lain di Madura. Bahwa memperjuangkan anggaran dan program tidak cukup hanya melalui proposal.
Diperlukan lobi dan komunikasi langsung agar kementerian memahami kondisi lapangan dan urgensi setiap program yang diajukan.
Dengan terus bergerak aktif, Pemkab Sumenep diyakini mampu mewujudkan visi pembangunan yang inklusif dan merata, dari daratan hingga kepulauan.
Penulis : Wafa