DPRD Sumenep Lakukan Pemanggilan Dugaan Pungli Puskesmas Pamolokan, Aktivis ALARM: Langkah Awal yang Tepat

Sabtu, 1 November 2025 - 10:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Anggota DPRD Sumenep Komisi IV, Ketua Komisi IV Mulyadi, SH.,MH (Tengah), Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H Sami'oeddin, S. Pd (Kiri), M Ramzi, S.IP (Kanan)

Foto. Anggota DPRD Sumenep Komisi IV, Ketua Komisi IV Mulyadi, SH.,MH (Tengah), Anggota Komisi IV DPRD Sumenep H Sami'oeddin, S. Pd (Kiri), M Ramzi, S.IP (Kanan)

SUMENEP, nusainsider.com Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) memberikan apresiasi terhadap langkah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep yang telah melakukan pemanggilan klarifikasi terkait dugaan pungutan liar (pungli) di Puskesmas Pamolokan.

Dugaan tersebut muncul usai gelaran Kerapan Sapi se-Kabupaten Sumenep tahun 2025 lalu sebagai bagian dari kalender Event Sumenep 2025.

Bappeda Sumenep

Pemanggilan dilakukan oleh Komisi IV DPRD Sumenep beberapa minggu lalu dan dihadiri langsung oleh Kepala Puskesmas (Kapus) Pamolokan.

Dalam kesempatan itu, pihak puskesmas membenarkan adanya kegiatan parkir di lahan fasilitas kesehatan tersebut.

Namun, menurut hasil klarifikasi, aktivitas parkir itu dilakukan oleh salah satu oknum yang bekerja di Puskesmas Pamolokan. Uang hasil parkir juga disebut tidak disetorkan ke institusi puskesmas, melainkan masuk ke kantong pribadi oknum bersangkutan.

“Memang ada aktivitas parkir di halaman puskesmas, tetapi dilakukan oleh individu, bukan lembaga. Hasilnya pun tidak masuk ke kas puskesmas,” Demikian pengakuan pihak puskesmas dalam rapat klarifikasi yang digelar Komisi IV DPRD Sumenep beberapa hari lalu.

Menanggapi hal itu, Ketua Komisi IV DPRD Sumenep, Mulyadi SH, MH menegaskan bahwa pihaknya belum melakukan pendalaman lebih lanjut.

Alasannya, laporan resmi dari Aktivis ALARM terkait dugaan penyalahgunaan wewenang dan pungli belum secara resmi disampaikan ke DPRD.

Baca Juga :  Pameran Pembangunan! Bupati Fauzi Apresiasi Olahan Laut Sumenep di Stand Dinas Perikanan

Menurutnya, pihak DPRD tetap membuka ruang komunikasi bagi Aktivis ALARM atau masyarakat lainnya untuk menyerahkan laporan resmi yang disertai data dan bukti konkret agar seluruh Temuan dapat ditindaklanjuti sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

“Kalau memang ada bukti, silahkan sampaikan secara tertulis dengan data yang kuat. Kami akan tindaklanjuti dan lakukan pemanggilan kembali kepada pihak yang diduga terlibat,” tegas Mulyadi kepada nusainsider.com, Sabtu (1/11/2025).

Selain dugaan pungli di area parkir Puskesmas Pamolokan, ALARM juga menyoroti dugaan penipuan dalam pelaksanaan Festival Batik serta sejumlah penyalahgunaan wewenang lainnya yang dituding dilakukan salah satu oknum kepala puskesmas.

Namun, seluruh temuan tersebut, diakui Aktivis masih dalam tahap pengumpulan bukti lapangan.

Sementara itu, Ketua Umum ALARM, Syaiful Bahri, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada DPRD Kabupaten Sumenep, khususnya Ketua Komisi IV, karena telah merespons cepat laporan sementara dari Lembaganya dengan melakukan pemanggilan pertama kepada Kapus Pamolokan.

“Atas nama kelembagaan, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Mulyadi dan seluruh anggota Komisi IV DPRD Sumenep lainnya. Langkah mereka menunjukkan fungsi dewan sebagai wakil rakyat yang benar-benar bekerja berdasarkan misi kerakyatan,” ujarnya.

Syaiful sapaan akrabnya juga menyampaikan permohonan maaf karena hingga kini pihaknya belum melayangkan laporan resmi disertai bukti-bukti lengkap.

Baca Juga :  Fauzi As ; Kisah Tersangka Tiga Lansia

Hal itu, kata dia, dikarenakan masih adanya kendala teknis di lapangan dan proses pengumpulan dokumen pendukung yang membutuhkan waktu.

“Kami mohon maaf kepada Bapak Mulyadi karena laporan resmi belum kami kirimkan. Saat ini kami masih mengumpulkan bukti-bukti tambahan agar laporan yang disampaikan nanti benar-benar komprehensif dan bisa dipertanggungjawabkan,” jelasnya.

Menurut Syaiful, langkah awal DPRD yang telah memanggil pihak puskesmas merupakan bentuk keberpihakan terhadap aspirasi rakyat.

Ia menilai hal itu menjadi sinyal positif bagi penegakan hukum dan transparansi birokrasi di tingkat daerah.

“Ini langkah awal yang patut diapresiasi. Kami akan terus berkoordinasi dengan DPRD dan Aparat Penegak Hukum (APH) agar kasus ini tidak berhenti di tengah jalan, melainkan menjadi perhatian serius semua pihak,” tegas Syaiful.

Ia menambahkan, ALARM berkomitmen mengawal kasus ini hingga tuntas. Tujuannya bukan hanya untuk menegakkan keadilan, tetapi juga memberikan efek jera kepada oknum-oknum yang mencoba menyalahgunakan kewenangan di institusi publik utamanya Fasilitas Negara.

“Kasus ini harus menjadi pembelajaran bersama agar ke depan tidak ada lagi penyalahgunaan jabatan atau pungutan tidak sah di fasilitas pelayanan publik. Hukum harus berpihak pada rakyat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Syaiful mengungkapkan bahwa hasil klarifikasi pertama oleh Komisi IV DPRD telah menghasilkan sejumlah data tambahan yang dapat memperkuat laporan hukum lembaganya.

“Hasil klarifikasi awal itu membuka banyak hal baru. Ada data tambahan yang bisa kami gunakan sebagai bukti kuat saat nanti berkoordinasi dengan aparat penegak hukum,” ungkapnya.

Meski begitu, ia enggan menjelaskan secara detail poin-poin yang dimaksud. Menurutnya, hal tersebut masih bersifat rahasia dan sedang dalam proses penyusunan berkas resmi untuk keperluan hukum.

“Kami belum bisa menyampaikan secara rinci data apa saja yang kami peroleh. Yang jelas, Undang-Undang tidak bisa ditawar dengan permintaan maaf atau alibi yang tidak berdasar,” pungkas Syaiful menutup pernyataannya.

Langkah proaktif ALARM dan respon cepat DPRD Sumenep dalam menangani dugaan pungli di Puskesmas Pamolokan menunjukkan bahwa fungsi kontrol sosial dan pengawasan publik di tingkat daerah mulai berjalan dengan baik.

Baca Juga :  Bibit Rubaru Tak Muncul, Upland Project Sumenep Diambang Kegagalan

Publik kini menantikan tindak lanjut konkret agar kasus serupa tak terulang di kemudian hari.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional
Beladiri Polri Jadi Ujian Wajib, 78 Personel Sumenep Bersaing Menuju Pangkat Baru
Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura
Suara dari Pulau Gelap: Warga Saebus Menanti Terang Keadilan Energi
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 19:36 WIB

Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura

Rabu, 12 November 2025 - 06:12 WIB

Suara dari Pulau Gelap: Warga Saebus Menanti Terang Keadilan Energi

Rabu, 12 November 2025 - 05:54 WIB

Alfian Marsuto Bongkar Hilangnya Pajak Rokok, Alasan Kemiskinan Sumenep Tak Beranjak

Berita Terbaru