Kain Batik Pengrajin Hilang, Batik Festival 2025 Arutala Disebut Begini

Sabtu, 13 September 2025 - 11:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Peserta Festival Batik 2025 Sumenep

Foto. Peserta Festival Batik 2025 Sumenep

SUMENEP, nusainsider.com Festival Batik Sumenep yang digadang-gadang sebagai ajang promosi budaya dan penguatan UMKM lokal justru menuai kritik tajam dari sejumlah pengrajin batik.

Alih-alih memberi manfaat, acara tahunan tersebut diduga malah merugikan pelaku batik lokal yang selama ini menjadi penjaga warisan budaya Madura.

Bappeda Sumenep

Salah seorang pengrajin batik ternama di Sumenep, yang enggan disebutkan namanya, mengaku kecewa dengan penyelenggaraan festival tahun ini.

Baca Juga :  Kajaksaan Negeri Jaktim Laksanakan Pelayanan Tilang Dilokasi Ini

Menurutnya, event besar tersebut seolah hanya “Diborong” oleh pihak tertentu dan desainer luar daerah, tanpa pelibatan adil bagi pengrajin lokal.

“Sangat disayangkan, event besar seperti ini hanya dinikmati segelintir orang. Banyak pengrajin lokal justru hanya jadi penonton, padahal ini festival batik di tanah kami sendiri,” ungkapnya, Sabtu (13/9/2025).

Lebih jauh, pengrajin itu juga mengungkap pengalaman buruk yang pernah dialaminya pada gelaran perdana festival di Kalianget.

Baca Juga :  Kepedulian Polri-TNI: Bakti Sosial untuk Nelayan dan Pengelola Wisata Pantai Slopeng

Ia mengaku didatangi penyelenggara bersama rekannya pada malam hari untuk meminta bantuan batik.

“Waktu itu mereka bilang butuh delapan kain batik. Saya hanya bisa kasih enam, tapi dijanjikan batik itu akan dijahit dan dipakai model di panggung,” tuturnya.

Namun, janji tersebut tak pernah terbukti. Hingga kini kain batik yang diserahkannya tak kunjung kembali. Bahkan, upaya untuk menghubungi pihak penyelenggara tidak pernah mendapat respons.

“Saya telepon berkali-kali, tidak pernah dibalas. Batik saya hilang sampai sekarang,” ujarnya dengan nada kecewa.

Hingga berita ini diturunkan, pewarta mencoba menghubungi dr. Novi Sri Wahyuni selaku penanggung jawab kegiatan, namun belum ada jawaban meski pesan telah terlihat terbaca dan masuk.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Literasi Energi Dimulai dari Perpustakaan: ITS dan SKK Migas Bangun Kesadaran Baru
Media Sumenep Kunjungi ITS: Migas Corner Jadi Pusat Edukasi Hulu Migas
Humanis dan Cepat, Satlantas Polres Sumenep Tingkatkan Layanan BPKB
Cegah Balap Liar, Satlantas dan Samapta Gelar Patroli Gabungan di Sumenep
Pembekuan Perusahaan Rokok Dinilai Tekan Ekonomi Madura, DPD RI Lia Istifhama: Harus Ada Solusi Adil
Survei Seismik 3D di Kangean Dinilai Aman, Pemuda Minta Warga Tak Terprovokasi
Polres Sumenep Tangkap Pelaku Pencurian Sapi, Satu Komplotan Sebelumnya Sudah Berhasil Diamankan
Humas KEI Buka Suara Soal Isu Dana Rp30 Miliar: Framing Jahat untuk Pecah Belah Warga Kangean
banner 325x300

Berita Terkait

Senin, 3 November 2025 - 20:42 WIB

Literasi Energi Dimulai dari Perpustakaan: ITS dan SKK Migas Bangun Kesadaran Baru

Senin, 3 November 2025 - 19:38 WIB

Media Sumenep Kunjungi ITS: Migas Corner Jadi Pusat Edukasi Hulu Migas

Senin, 3 November 2025 - 08:59 WIB

Humanis dan Cepat, Satlantas Polres Sumenep Tingkatkan Layanan BPKB

Senin, 3 November 2025 - 08:12 WIB

Cegah Balap Liar, Satlantas dan Samapta Gelar Patroli Gabungan di Sumenep

Senin, 3 November 2025 - 07:34 WIB

Pembekuan Perusahaan Rokok Dinilai Tekan Ekonomi Madura, DPD RI Lia Istifhama: Harus Ada Solusi Adil

Minggu, 2 November 2025 - 16:57 WIB

Polres Sumenep Tangkap Pelaku Pencurian Sapi, Satu Komplotan Sebelumnya Sudah Berhasil Diamankan

Minggu, 2 November 2025 - 08:29 WIB

Humas KEI Buka Suara Soal Isu Dana Rp30 Miliar: Framing Jahat untuk Pecah Belah Warga Kangean

Sabtu, 1 November 2025 - 22:16 WIB

Dukung Langkah Presiden Kirim Mahasiswa Kedokteran ke Selandia Baru, Begini Harapan Ning Lia

Berita Terbaru