SUMENEP, nusainsider.com — Mengulas dua tas kresek hitam, sebelumnya tulisan Fauzi As yang dimuat di berbagai media, sekejap viral dan membuat kehebohan.
Fauzi banyak menyebut inisial yang disebut-sebut sebagai oknum pejabat penerima upeti dari pengusaha. dalam tulisan itu disebut juga mantan M1.
Memang Fauzi tidak menyebut secara spesifik siapakah mantan M1 yang dimaksud, saat dikonfirmasi oleh awak media, Owner mamimuda ini menyampaikan bahwa mantan M1 tidak hanya satu.
“Oh mantan M1 itu bukan hanya satu mas, ada beberapa tunggu saja”. Ungkapnya.” (17/12).
Lebih lanjut Fauzi memaparkan bahwa jika dalam kasus HS yang terjadi di jaman Soeharto saja, Polda Jawa Timur masih melakukan penyidikan, maka di ujung penetapan HS sebagai tersangka, akan banyak pejabat juga yang akan dilaporkan dalam kasus dugaan pemerasan.
“Iya baguslah ini kasus kadaluarsa yang terjadi di jaman Soeharto dilanjut saja, nanti kita laporkan juga soal beberapa pejabat Sumenep ini yang terlibat dalam dugaan Pemerasan.”jelasnya.
Ketika ditanya ada kaitan apa antara HS dengan pejabat yang dimaksud, Fauzi menjawab tidak perlu menjelaskan, yang terpenting pesannya sudah sampai.
Fauzi membeberkan bahwa dua tas kresek uang dengan jumlah 1.650 Milyar itu dibungkus kresek hitam.
Ya kita lihat saja nanti siapa yang akan sakit perut makan uang dua kresek hitam itu. Uang itu kan langsung diantar dan diterima oleh yang bersangkutan di rumahnya sekitar jam 13.00 Wib ( red. Jam satu siang hari).
Terkait siapa yang mengantar dan menerima uang yang diduga hasil pemerasan itu, Fauzi enggan menjawab. Ya sudah nanti itu domain APH “ungkapnya.
Saat awak media mengkonfirmasi pihak lain yakni ADP (inisial) yang selalu disebut pada tiga edisi opini Fauzi As sebelumnya, ADP mengatakan kalau diirinya tidak perlu menanggapi hal itu.
“Tidaklah saya tidak mau menanggapi, biarlah sudah mas saya tidak mau menanggapi sudah, tidak mau menanggapi apa-apa sudah.”
Sementara ditanya terkait uang dua tas kresek hitam itu, ADP juga mengatakan bahwa dirinya tidak mau mengomentari hal itu.
“Saya tidak mau komentar sudah mas, saya tidak mau komentar takut terjadi polemik lagi, maaf ya maaf”, ujarnya yang disampaikan melalui panggilan WhatsApp milikinya. (*)