Menarik! Ali Zaenal Abidin Tanggapi Viralnya Pemberitaan, ALARM Kecam Pelaporan dan Bea Cukai Lakukan Pendalaman

Senin, 30 Juni 2025 - 11:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ali Zaenal Abidin Pemilik Brand MBS dan Owner Bani Group (Kiri), Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Madura Andru Liedwan Permadi (Tengah), Aktivis ALARM Sumenep Andriyadi (Kanan)

Foto. Ali Zaenal Abidin Pemilik Brand MBS dan Owner Bani Group (Kiri), Kepala Seksi Penyuluhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Madura Andru Liedwan Permadi (Tengah), Aktivis ALARM Sumenep Andriyadi (Kanan)

SUMENEP, nusainsider.com Munculnya pemberitaan soal dugaan pelanggaran pita cukai pada rokok merek MBS, Papa Muda, dan Bani, mendapat tanggapan langsung dari Owner Bani Group sekaligus pemilik brand MBS, Ali Zaenal Abidin.

Melalui pesan WhatsApp yang dikirim ke redaksi nusainsider.com pada Senin, 30 Juni 2025, Ali Zaenal menyatakan bahwa dirinya menanggapi isu tersebut secara santai dan terbuka terhadap klarifikasi.

Bappeda Sumenep

“Pastikan dulu ya, Mas, itu produk milik siapa. Daripada kontraproduktif, mending kita bersahabat dan cari nilai positifnya,” ujar Ali.

Ia menambahkan, jika ada produk miliknya yang tidak berpita cukai, masyarakat bisa langsung menginformasikan kepadanya untuk ditindaklanjuti.

“Langsung kopi darat saja kalau memang ada temuan,” ujarnya.

Ali menjelaskan, jika ditemukan rokok dengan pita cukai yang salah tempat (salah tempel), itu masih dalam kategori penggunaan cukai yang benar meski keliru penempatan.

“Kalau salah tempel, itu salsih namanya. Tapi tetap berpita 10 batang. Prosesnya bertahap sambil evaluasi ke depan agar pelekatan bisa lebih tepat,” jelasnya.

Meskipun sebagai pemilik brand, Ali menyebut dirinya hanya bertugas sebagai pihak pemasaran dan bukan pemilik pabrik secara langsung.

“Saya hanya bagian pemasaran, Mas, bukan pemilik langsung,” tegasnya dalam sambungan telepon pada hari yang sama.

Ali menambahkan, tidak semua produknya mengalami kesalahan penempelan pita cukai.

“Intinya tidak semua produk kami salsih, ada juga yang tepat pelekatan, walaupun persentasenya kecil. Sekitar 75 banding 25, Mas,” tambahnya.

Namun, di sisi lain, dugaan pelanggaran tetap mencuat. Aktivis dari Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM), Andriyadi, menyebut bahwa produk rokok MBS beredar dengan isi 20 batang namun hanya dilekati pita cukai untuk 10 batang.

“Ini bertentangan dengan Pasal 29 dan 54 UU No. 39 Tahun 2007 tentang Cukai. Harus ada kesesuaian antara jumlah batang dan pita cukai,” ujar Andriyadi, Senin (30/6/2025).

Ia menegaskan, ketidaksesuaian tersebut mengindikasikan adanya praktik rokok ilegal yang merugikan negara akibat hilangnya potensi penerimaan cukai.

“Pita cukainya memang ada, tapi penempatannya tidak sesuai. Harga jual juga tidak mencerminkan pajak yang seharusnya dibayar,” tegasnya.

Karena itu, ALARM mendesak Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) wilayah Madura segera menerbitkan dokumen STCK-1.

Baca Juga :  Bupati Fauzi Kunjungi Stand DWP: Peran Perempuan Menguatkan Ekonomi Lokal

Dokumen ini diperlukan untuk penghitungan sanksi administrasi atas dugaan pelanggaran tersebut.

“Harus ada sanksi tegas. Jika Bea Cukai Madura dan Kanwil Bea Cukai Jatim tak segera bertindak, kami akan laporkan kasus ini ke Dirjen Kemenkeu disertai bukti yang sudah kami kantongi,” pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Penyuluhan Bea Cukai Madura, Andri Iedwan Permadi, menyatakan pihaknya masih mendalami dugaan pelanggaran tersebut.

“Masih akan dilakukan pendalaman,” singkatnya melalui WhatsApp, Senin (30/6/2025).

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep
Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji
Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa
Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 15:29 WIB

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep

Jumat, 14 November 2025 - 13:22 WIB

Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji

Jumat, 14 November 2025 - 11:24 WIB

Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 22:11 WIB

Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru