MALANG, nusainsider.com — Momentum peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke 63, ramai diperingati oleh seluruh kader PMII se Nusantara.
Tidak ketinggalan Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur (Jatim) ikut memperingatinya dengan berbagai kegiatan.
Pasalnya, pada momentum ini Ketua PKC Jatim menyampaikan pidato pergerakan menyoal posisi PMII hari ini dan kedepan di ruang sosial melalui channel youtube PMII Jatim.
Salah satu ucapan dalam pidato pergerakannya Ketua PKC PMII Jatim menyinggung perihal 100 orang kaya yang setiap tahun muncul di majalah forbes.
“Jika majalah forbes rutin setiap tahun merilis 100 orang terkaya di Indonesia maka sepanjang sejarah itu pula belum pernah ada kader PMII yang muncul diantara 100 terkaya di republik ini” ujar Ketua PKC PMII Jatim dalam pidato pergerakannya.
Sementara itu, Fauzi Ketua Komisariat PMII Unisma, merespon dengan tegas. Ia menyampaikan, bahwa mungkin PMII sudah harus berubah menjadi Pengusaha Muda Islam Indonesia.
“Pidato Pergerakannya bagus, hanya saja bagi saya serasa ada yang aneh saja ketika mendengar pernyataan 100 orang terkaya di Indonesia. Berubah sajalah PMII menjadi Pengusaha Muda Islam Indonesia” Tutur Fauzi, Senin (17/04/23).
Ia juga mempertanyakan persoalan indikator kekayaan bagi seseorang
“Selama ini indikator orang terkaya yang dimuat oleh majalah forbes itu apa sih? Apa benar di agama kita kaya dengan indikator tersebut yang dimaksud,” Ujarnya.
Sejatinya Ahmad Fauzi tidak meragukan kapasitas, kapabilitas dan intelektulitas dari seorang ketua, hanya saja ada hal yang perlu dikritik dari pernyataan tersebut.
“Saya tidak pernah meragukan kapasitas, kapabilitas dan intelektual dari seorang ketua, apalagi sudah tingkatan Jatim,” Tambahnya.
Hanya saja sepengetahuan saya dan sepengalaman saya sejauh ini tidak pernah terdapat dalam ajaran PMII untuk menjadi kaya. Coba saja lihat tujuan dari PMII, atau di Islam itu sendiri, yang tiba-tiba bertujuan atau mendoktrin kita untuk kaya, jadi pengusaha iya, ” Tegasnya.
Pada akhirnya sahabat Fauzi mengajak pada kesempatan Harlah ke 63 ini untuk merefleksikan arah gerak PMII dengan baik.
“Mari sejenak kita refleksikan perihal keadaan PMII hari ini dengan penuh optimisme perubahan,” Tangkasnya.
Internalisasikan segera mungkin bergerak dalam arti yang sebenarnya. Masa depan ini perlu diperjuangkan dengan gerak nyata bukan justru dengan retorika,” Pungkasnya.