SURABAYA, nusainsider.com — Penyerahan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 83 siswa SD Bustanul Huda Simokerto Surabaya berlangsung meriah dan penuh keceriaan. Acara diawali dengan nyanyian “Pagi Cerahku” yang dinyanyikan bersama, menciptakan suasana hangat di tengah para siswa yang antusias.
SD Bustanul Huda, yang berada di bawah Yayasan Bustanul Huda dipimpin Ketua Umum Drs. Ec. H. Moch Masykur, Ketua I Dra. Hj. Lilik Fadilah, M.Pd.I, dan Kepala Sekolah Hj. Zakiya, M.Pd. menegaskan komitmen lembaga melalui tagline “Sekolah Pendidikan Islam Berkualitas Unggul”.

Bantuan Tepat Sasaran, Banyak Siswa dari Keluarga Berpenghasilan Rendah
Berlokasi di wilayah pemukiman padat penduduk, mayoritas siswa SD Bustanul Huda berasal dari keluarga dengan kondisi sosial ekonomi yang terbatas. Banyak orang tua berprofesi sebagai pedagang sayur keliling, pekerja serabutan, hingga buruh harian.
Melihat kondisi tersebut, Anggota DPD RI Lia Istifhama menilai bahwa PIP yang disalurkan kepada siswa sangat tepat sasaran.
“Jika berbicara ketepatan sasaran, sekolah ini benar-benar memenuhi kategori itu. Banyak siswanya berasal dari keluarga dengan pendapatan rendah, termasuk orang tua yang bekerja serabutan dan penjual sayur keliling. Mereka sangat layak menerima bantuan pendidikan,” ujar Lia.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak sekolah dan yayasan.
“Kita patut mengapresiasi Yayasan Bustanul Huda beserta para tenaga pendidiknya yang terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak yang berada di tengah keterbatasan,” tambahnya.
Siswa Antusias, Harapkan Program Makan Bergizi Gratis
Dalam kesempatan yang sama, Lia melihat antusiasme luar biasa dari para siswa yang menyambut kedatangannya dengan keramahan dan senyuman.
Menurutnya, banyak anak menunjukkan harapan besar terhadap kehadiran program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.
“Anak-anak sangat ramah dan tampak bahagia ketika disapa. Mereka juga sangat menanti hadirnya Makan Bergizi Gratis. Karena itu, saya berharap pemerintah memberi perhatian khusus kepada lembaga pendidikan seperti ini yang sangat membutuhkan program MBG,” ungkap Lia.
Pesan Keagamaan: Anak Adalah Cahaya Kehidupan
Menutup kunjungan, Lia menyampaikan pesan bernuansa keagamaan tentang pentingnya menjaga dan membimbing generasi muda sebagai penerus bangsa.
“Dalam kacamata agama, anak-anak adalah pelita dan cahaya kehidupan. Karena itu, menjaga mereka agar tumbuh dalam lingkungan yang aman, damai, dan penuh kasih sayang merupakan kewajiban kita semua sebagai orang tua,” tuturnya.
![]()
Penulis : Wafa

















