JAKARTA, nusainsider.com — Pemerintah telah membuat program khusus bagi masyarakat yang berminat untuk menggarap pertanian melalui Petani Milenial 2024.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menjelaskan, tujuan program ini adalah mengurangi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan meningkatkan produktivitas untuk mendukung visi Presiden yaitu swasembada dan juga lumbung pangan dunia.
“Mereka yang akan menjadi ujung tombak pertanian masa depan karena menggerakan roda ekonomi dan juga memiliki kemampuan untuk mentransformasi pertanian tradisional ke modern,” jelasnya.
Pasalnya sektor pertanian masih kurang diminati oleh para kaum muda, padahal menjadi poin penting dalam keberlangsungan hidup di negara Indonesia.
Maka dari itu program Petani Milenial dibuat untuk bisa menjaring para kaum muda sehingga bisa terjun langsung pada sektor pertanian.
Keuntungan yang didapatkan oleh petani milenial juga ditargetkan bisa mencapai minimal Rp10 juta per bulan.
Melansir rilis Kementan, Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti mengatakan, setiap petani berpotensi memiliki pendapatan lebih dari Rp 10 juta per bulan.
Hitung-hitungan tersebut berasal dari swakelola bagi hasil antara lapangan usaha dan petani baik dari sisi pendapatan produksi maupun hasil jual.
Dia pun memastikan angka sebesar itu merupakan pendapatan murni alias bukan gaji yang selama ini muncul di pemberitaaan.
“Itu bukan gaji tapi pendapatan dari harga jual GKG yang mencapai Rp 6000 per-kilogram.
Kemudian ada juga pembagian lainya seperti 20 persen lapangan usaha.
Jadi kami sudah hitung di dalam 15 orang anggota brigade swasembada panga itu pendapatan perorangnya bisa 10 juta,” katanya.
Menurut Idha, semua pendapatan itu juga tak lepas dari peran pemerintah yang telah menyiapkan skema pertanian modern untuk memangkas biaya produksi hingga 50 persen.
Pemerintah akan memberi hibah berupa alat mesin pertanian kepada setiap kelompok brigade swasembada pangan.
“Dukungan dari pemerintah juga termasuk benih dan juga pupuk yang disiapkan untuk menopang jalanya produksi brigade swasembada pangan,” katanya.
Idha mengatakan terdapat beberapa kriteria bagi petani milenial yang akan masuk dan menjadi bagian dari brigade swasembada pangan ini.
“Pertama harus jujur, punya prinsip dan memiliki komitmen meningkatkan produktivitas.
Nanti di lapangan luas lahan yang akan dikelola brigade pangan sekitar 200 hektare melalui kelola kemitraan,” katanya.
Berikut Syarat Pendaftaran Petani Milenial 2024:
1. Berusia 19 sampai 39 Tahun.
Perlu kamu ketahui bahwa syarat usia mendaftarkan diri sebagai Petani Milenial adalah berusia 19 tahun sampai 39 tahun terhitung saat pendaftaran.
Bagi kamu yang tergolong ke dalam jenjang usia tersebut, kamu bisa daftar.
2. Berdomisili di Daerah yang Memiliki Program
Program Petani Milenial belum diterapkan seluruhnya di semua wilayah kota dan kabupaten.
Untuk memastikan tersebut, baiknya kamu melakukan konfirmasi ke Dinas Pertanian setempat.
3. Punya Pengalaman
Kamu juga diharuskan memiliki pengalaman dan terlibat dalam pertanian.
Hal ini penting agar kamu dapat langsung bekerja dengan maksimal.
4. Minat dalam Pertanian
Selain memiliki pengalaman, kamu juga harus memiliki minat dalam usaha pertanian.
Jika memiliki minat yang lain, tidak disarankan untuk melakukan pendaftaran.
Berikut Cara Daftar Petani Milenial 2024
Merujuk Rilis Kementan 774/HM.160/A.7/11/2024, langkah pertama untuk calon petani harus datang langsung ke dinas-dinas pertanian baik yang ada di Kabupaten/Kota maupun tingkat Provinsi.
“Dari sana (dinas) akan mengarahkan ke pendamping atau mentor dari kami (kementan),” jelas Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian, Idha Widi Arsanti.
Petani Milenial 2024 pertama kali diumumkan oleh Menteri Pertanian, Amran Sulaiman. (*)
Penulis : Dre