SMSI Sumenep Bongkar Siasat Produsen Rokok Ilegal dan Pita Cukai di Tiga Kecamatan Ini

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP, nusainsider.com Deretan praktik rokok ilegal dan penyalahgunaan pita cukai di wilayah Sumenep, Madura, semakin merebak. Kondisi ini menambah daftar panjang sisi gelap industri hasil tembakau di daerah tersebut.

Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Sumenep mengungkap sejumlah modus operandi yang diduga menjadi bagian dari skema distribusi rokok ilegal dan permainan pita cukai di kota keris.

Bappeda Sumenep

Kecamatan Lenteng, Ganding, dan Guluk-Guluk disebut sebagai titik rawan yang kerap menjadi tempat produsen rokok ilegal sekaligus praktik manipulasi pita cukai.

Pengurus SMSI Sumenep, Samauddin, mengungkapkan temuan itu dalam sebuah pertemuan bersama Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Madura, Andru Iedwan Permadi, di Ruang Rapat Paseban Agung Sultan Abdurrahman Rumah Dinas Bupati Sumenepp pada Rabu, 25 Juni 2025.

Dalam kesempatan itu ,Samauddin membeberkan, peredaran rokok ilegal di daerahnya dilakukan dengan pola terorganisir, dimulai dari proses produksi hingga distribusi ke pasar.

“Modusnya adalah ketika selesai produksi, rokok ilegal tersebut dipindah ke tempat lain untuk dikemas dan disebar serta diselundupkan ke pasar,” kata Samauddin.

Lebih lanjut, ia juga menyinggung adanya indikasi permainan pita cukai ilegal yang di poles sebagai pabrik rokok bayangan. Menurut dia, entitas semu itu digunakan untuk mengelabui pengawasan aparat.

“Misal ketika Bea Cukai Madura akan melakukan inspeksi mendadak (red. Sidak), maka modus pemilik pabrik memanggil dan menyiapkan para pekerja untuk membuat seolah-olah pabrik beroperasi normal. Padahal itu hanya akal-akalan untuk mengaburkan praktik yang sebenarnya,” ujar pria yang akrab disapa Udin itu.

Udin sapaan akrabnya juga menyebut, dari total 256 Perusahaan Rokok dan yang memiliki Izin Produksi 106 perusahaan rokok (PR) di Sumenep, 70 persen diduga hanya mendaftar tanpa melakukan aktivitas produksi.

“Nah pabrik-pabrik bayangan ini yang menjadi penopang praktik permainan jual-beli pita cukai secara ilegal,” tegasnya.

Jurnalis Memo Online itu menambahkan, hasil investigasi pihaknya menunjukkan adanya penyalahgunaan pita cukai, mulai dari salah tempel hingga penggunaan yang tidak sesuai peruntukan.

“Bisnis ini tidak hanya merugikan negara, tetapi memperkaya segelintir pihak,” tambahnya.

Kendati demikian, Kepala Kepala Seksi Kepatuhan Internal dan Penyuluhan Bea Cukai Madura, Andru Iedwan Permadi, mengaku selama ini pihaknya belum menemukan pelanggaran langsung saat melakukan inspeksi terhadap PR di Sumenep.

“Tapi kami selalu terbuka. Silahkan jika ingin melakukan sidak bersama, asalkan dilaksanakan dengan pola yang terarah dan terencana,” kata Andru Iedwan Permadi dalam pertemuan bersama SMS Sumenep.

Andru, biasa dipanggil, menjelaskan bahwa Bea Cukai Madura lebih mengedepankan pendekatan pembinaan terlebih dahulu kepada pabrik rokok yang dianggap nakal.

“Jika PR bisa dibina, kami akan awasi pembukuannya. Tapi jika tidak, Bea Cukai siap melakukan pembekuan hingga pencabutan izin usaha sesuai prosedur yang berlaku,” kata Andru.

Andru pun mengajak SMSI Sumenep untuk terus berkoordinasi dan tak segan melaporkan jika menemukan pelanggaran, seperti penjualan pita cukai yang tak sesuai mekanisme.

“Jika ditemukan kesalahan dalam penempelan pita cukai, dapat dikenakan sanksi progresif, mulai dari denda sesuai nilai kerugian hingga tiga kali lipat,” ujar Andru.

Intinya, kami membuka ruang kepada SMSI Sumenep sebagai perusahaan Media untuk berkoordinasi jika ada kejanggalan. Kami akan tindak”, Tambahnya.

Loading

Baca Juga :  Diluar Nalar! Ratusan Warga Binaan Rutan Sumenep Ikuti Peringatan 1 Muharram 1446H dengan Khidmat

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional
Beladiri Polri Jadi Ujian Wajib, 78 Personel Sumenep Bersaing Menuju Pangkat Baru
Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura
Alfian Marsuto Bongkar Hilangnya Pajak Rokok, Alasan Kemiskinan Sumenep Tak Beranjak
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 19:36 WIB

Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura

Rabu, 12 November 2025 - 05:54 WIB

Alfian Marsuto Bongkar Hilangnya Pajak Rokok, Alasan Kemiskinan Sumenep Tak Beranjak

Rabu, 12 November 2025 - 05:24 WIB

Maknai Hari Ayah Nasional, Polres Sumenep Serukan Nilai Cinta dan Tanggung Jawab

Berita Terbaru