SUMENEP, nusainsider.com — Bursa calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep mulai menghangat. Nama Drs Achmad Dzulkarnaen, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol), disebut-sebut sebagai calon terkuat.

Mantan Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) ini dianggap sebagai sosok yang mampu menjaga stabilitas politik dan sosial, terutama menjelang hingga saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Kemampuan Dzulkarnaen dalam memimpin Bakesbangpol tidak hanya terlihat dalam aspek pengendalian politik. Ia juga dinilai berhasil memperkuat toleransi serta wawasan kebangsaan di tengah masyarakat Kabupaten Sumenep.
Keberhasilan itu menjadi catatan positif, terlebih di tengah tantangan efisiensi anggaran yang terjadi tahun 2025 ini. Dzulkarnaen mampu menunjukkan efektivitas program dengan alokasi anggaran yang terbatas.
Munculnya nama Dzulkarnaen dalam bursa calon Sekda juga tidak lepas dari perannya yang selalu hadir di tengah-tengah dinamika sosial dan politik. Ia mampu menjalin komunikasi aktif dengan berbagai elemen masyarakat.

Saat ditemui di ruang kerjanya pada Jumat, 9 Mei 2025, Dzulkarnaen enggan berkomentar banyak terkait wacana dirinya menjadi Sekda menggantikan Ir Edy Rasyadi yang akan memasuki masa purnatugas.
Ia menyatakan bahwa posisi Sekda adalah jabatan strategis yang memerlukan sosok yang terbuka terhadap publik. Ia berharap, siapapun yang terpilih nantinya tidak alergi terhadap media dan aktif membangun komunikasi.
“Yang terpenting, Sekda ke depan harus bisa mengakomodir semua elemen. Aktivis, media, LSM, OPD, dan masyarakat umum harus dilibatkan sebagaimana yang dilakukan Pak Edy Rasyadi selama ini,” ujarnya singkat.
Sikap terbuka dan inklusif yang ditunjukkan Dzulkarnaen dianggap sebagai cerminan pemimpin birokrasi yang ideal. Apalagi, peran Sekda sangat krusial sebagai penggerak roda pemerintahan dan penghubung lintas sektor.
Sosok Dzulkarnaen memang bukan figur baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep. Pengalaman panjangnya dalam birokrasi menjadikannya dikenal luas oleh masyarakat dan kalangan pejabat daerah.
Kariernya di dunia pemerintahan dimulai dari level bawah hingga akhirnya menduduki jabatan kepala dinas. Hal ini menjadi nilai tambah yang menguatkan dirinya sebagai calon potensial Sekda.
Pemerhati kebijakan publik di Sumenep, Rofiq Arisandi, menyebut bahwa nama Achmad Dzulkarnaen patut diperhitungkan dalam bursa calon Sekda. Menurutnya, Dzul memiliki jejak rekam yang kompeten dan bertanggung jawab.
“Beliau sudah membuktikan kemampuannya di beberapa instansi. Gaya komunikasinya santun dan tegas. Ini yang dibutuhkan Sumenep ke depan,” ungkapnya kepada nusainsider.com.
Namun demikian, pemilihan Sekda tetap harus melalui proses seleksi yang ketat dan transparan. Mengingat posisi ini sangat strategis dalam mendukung kinerja Bupati dan Wakil Bupati Sumenep.
Menurut informasi yang dihimpun, terdapat sekitar 20 kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kabupaten Sumenep yang telah menduduki jabatan eselon II. Mereka semua memiliki peluang yang sama dalam seleksi Sekda.
Persaingan diperkirakan akan berlangsung sengit, mengingat banyak nama yang memiliki rekam jejak baik dan pengalaman panjang di pemerintahan. Namun Dzulkarnaen dinilai memiliki keunggulan dari sisi komunikasi lintas sektoral.
Bupati Sumenep sendiri belum memberikan pernyataan resmi terkait siapa yang akan dipilih nantinya sebagai Sekda menggantikan Ir Edy Rasyadi. Namun proses penjaringan internal dikabarkan akan mulai dilakukan dalam waktu dekat.
Sementara itu, masyarakat berharap agar proses seleksi dilakukan secara objektif, berdasarkan kompetensi dan integritas. Tidak boleh ada intervensi politik atau kepentingan pribadi yang mempengaruhi hasil akhir.
Tokoh pemuda Sumenep, Andriyadi, menegaskan bahwa masyarakat membutuhkan figur Sekda yang bisa bekerja cepat dan responsif terhadap masalah sosial maupun pembangunan.
“Sumenep sedang bergerak menuju akselerasi pembangunan. Maka dibutuhkan sosok Sekda yang bisa menjadi motor penggerak di lapangan. Kami berharap figur seperti Dzulkarnaen dipertimbangkan serius,” ujarnya.
Isu rotasi jabatan di lingkungan Pemkab Sumenep memang kerap menjadi perhatian publik. Karena itu, transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengisian jabatan Sekda menjadi sangat penting.
Diharapkan, proses seleksi nantinya tidak hanya mempertimbangkan senioritas, tetapi juga visi, kepemimpinan, dan rekam jejak kerja yang jelas. Termasuk kemampuan membangun komunikasi publik secara positif.
Achmad Dzulkarnaen, sejauh ini belum secara terbuka menyatakan kesiapannya. Namun sikapnya yang tenang dan tidak ambisius justru dipandang sebagai keunggulan tersendiri oleh sebagian kalangan.
Dengan latar belakang dan rekam jejak yang dimiliki, publik menunggu arah kebijakan Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam menentukan sosok yang akan menduduki kursi Sekda.
Penulis : Mif