SUMENEP, nusainsider.com — Warga Dusun Pangabasen, Desa Gapura Timur, Kecamatan Gapura, Kabupaten Sumenep, terpaksa memperbaiki sendiri jembatan penghubung yang rusak parah. Akses penting antar dusun yang juga menjadi jalur utama anak-anak menuju sekolah ini dikerjakan secara swadaya oleh warga sejak Kamis, 19 Juni 2025 kemarin.
Inisiatif warga muncul karena belum adanya perhatian serius dari Pemerintah Desa Gapura Timur, meskipun laporan kerusakan telah disampaikan berkali-kali. Warga akhirnya bergotong-royong mengumpulkan dana serta material seperti batu dan semen untuk melakukan perbaikan darurat.

“Sudah lama rusak, Mas. Bagian utaranya nyaris ambles, dan ini jalur utama anak-anak ke sekolah. Akhirnya kami terpaksa swadaya,” ujar salah satu warga yang enggan disebutkan namanya.
Kondisi jembatan yang nyaris ambruk menimbulkan kekhawatiran tersendiri. Apalagi, peran jembatan tersebut sangat vital dalam mendukung aktivitas pendidikan dan mobilitas masyarakat.
Yang menjadi pertanyaan publik, Desa Gapura Timur diketahui termasuk dalam 10 besar penerima Dana Desa terbesar di Kecamatan Gapura.
Pada tahun 2025, desa ini menerima alokasi Rp1.102.170.000. Namun, alokasi anggaran tersebut dinilai belum menyentuh kebutuhan infrastruktur dasar yang mendesak.
“Sudah beberapa kali kami laporkan, tapi tidak ada tindakan nyata. Yang kami dapat hanya janji kosong,” tambah warga lain dengan nada kecewa.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak Pemerintah Desa Gapura Timur terkait keluhan masyarakat tersebut.
Penulis : Dre