SUMENEP, nusainsider.com — Aksi tunggal aktivis Gerakan mahasiswa ekstra parlemen (Gempar) dikantor pemerintah Kabupaten (pemkab) sumenep membawa tuntutan terkait Mutasi jabatan kepala OPD di Sumenep.
Pasalnya, aktivis Gempar menyoroti kepala dinas yang tidak produktif menduduki jabatan strategis dengan menjadikan rakyat sebagai kambing hitam dari setiap programnya, “Kata Miftahul arifin, Presiden Gempar dalam orasinya, Selasa 1 Agustus 2023 didepan kantor Pemkab Sumenep.
Ia menyebut, Dalam perjalanan bupati dan wakil bupati Sumenep sejauh ini ada banyak catatan kepala dinas yang tidak selaras dengan harapan masyarakat kabupaten Sumenep.

Sebagai kalangan pemuda dan aktivis yang berharap Sumenep menjadi daerah yang lebih maju dan berkembang, kami melaksanakan kajian secara objektif melalui tunjangan data serta beberapa evaluasi yang kemudian kami bawa untuk bupati kabupaten Sumenep, “imbuhnya.
Beberapa dinas yang sangat vital untuk melaksanakan 8 janji politik pasangan Fauzi dan Nyai Eva menjadi alasan masyarakat Sumenep memberi kepercayaan penuh kepada bupati dan wakilnya untuk menahkodai Sumenep.
Tapi sayangnya, beberapa dinas yang seharusnya menjadi leading sektor malah setengah hati melaksanakannya.
Oleh sebab itu dalam menghadapi mutasi jabatan ini kami memberi warning kepada Pemkab Sumenep utamanya bapak bupati untuk menelisik dan Objektif, “Jelasnya.
Aktivis PMII tersebut menuding bahwa ada beberapa dinas yang setengah hati melaksanakan programnya.
Sehingga, kami berharap dalam proses mutasi jabatan yang puncaknya sampai bulan Desember ini bupati harus objektif, dinas mana saja yang kemudian tidak serius dalam melaksanakan tugasnya.
Bahkan, ia menambahkan bahwa Kepala dinas yang tidak produktif dalam menjalankan programnya sebaiknya jangan dipindah tetapi dibuang saja dalam lingkaran pemerintah kabupaten sumenep, jika bupati dan wabup menginginkan kabupaten sumenep lebih baik ke depannya, “Tutupnya.
Pantauan media ini, aktivis mahasiswa membawa 3 (tiga) point tuntutan Kepada Bupati Sumenep :
1. Bupati harus objektif dalam momen mutasi jabatan ini.
2. Buang kepala dinas yang setengah hati menjalankan program unggulan bupati dan wakilnya.
3. Evaluasi dinas-dinas secara menyeluruh.

Sementara itu, aksi tunggal mahasiswa Gempar ditemui Sekretaris Daerah (Sekda) sumenep, Ir Edy Rasiyadi.
“Pendapat sahabat gempar akan kita sampaikan. Bagaimanapun, ini menjadi atensi Bapak Bupati untuk bahan evaluasi,” singkatnya.