Arah Baru Nusantara: Evaluasi Kebijakan Prabowo Subianto Setelah Enam Bulan

Sabtu, 29 Maret 2025 - 23:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Toifur Ali Wafa

Foto. Toifur Ali Wafa

OPINI, nusainsider.com Kurang lebih enam bulan menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto telah menerapkan berbagai kebijakan yang mencerminkan arah baru bagi Nusantara.

Sejumlah kebijakan ini menuai diskusi luas, terutama terkait efisiensi anggaran dan pembahasan RUU TNI.

banner 325x300

Efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah pusat terhadap pemerintah daerah bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan dana publik.

Namun, kebijakan ini menimbulkan tantangan tersendiri yang harus diperhitungkan agar tidak menghambat pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu dampak utama dari efisiensi anggaran adalah berkurangnya alokasi dana untuk program daerah yang telah direncanakan sebelumnya.

Jika tidak diimbangi dengan strategi yang tepat, kebijakan ini dapat memperlambat pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik yang dibutuhkan masyarakat.

banner 325x300

Efisiensi anggaran juga dapat memicu ketimpangan antara daerah yang memiliki pendapatan mandiri dan daerah yang bergantung pada dana transfer dari pusat.

Baca Juga :  Ketua YKB Jatim Kunjungi TK Kemala Bhayangkari 81 Sumenep, Puluhan Murid TK Dapat Makanan Bergizi

Ketimpangan ini berpotensi memperlebar kesenjangan ekonomi antarwilayah, yang dapat memperburuk disparitas sosial dan ekonomi di Indonesia.

Di sisi lain, efisiensi anggaran mendorong pemerintah daerah untuk lebih inovatif dalam mencari sumber pendapatan lain.

Namun, tanpa regulasi yang jelas, ada risiko peningkatan pungutan pajak daerah yang dapat membebani masyarakat serta menghambat pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Sementara itu, pembahasan mengenai RUU TNI menjadi topik yang tidak kalah penting. RUU ini mendapat sorotan karena dinilai berpotensi memperkuat kembali dwi fungsi TNI, yang sebelumnya telah dihapus dalam rangka reformasi demokrasi pasca-Orde Baru.

Jika RUU TNI disahkan dengan ketentuan yang memperluas peran TNI dalam ranah sipil, ada risiko terjadinya tumpang tindih kewenangan dengan institusi lain. Hal ini dapat menimbulkan ketidakjelasan dalam kebijakan publik serta berpotensi mengganggu sistem demokrasi yang telah dibangun selama dua dekade terakhir.

Baca Juga :  Kebakesbangpol Sumenep Tegaskan Peran Pers dalam Momentum HPN 2025

Peningkatan peran TNI dalam urusan sipil juga berisiko mengurangi dominasi pemerintahan sipil dalam pengambilan keputusan.

Demokrasi yang telah diperjuangkan sejak reformasi 1998 dapat menghadapi tantangan baru jika keseimbangan antara sipil dan militer tidak dijaga dengan baik.

Namun, pendukung RUU TNI berpendapat bahwa peran TNI perlu diperkuat dalam menjaga stabilitas nasional, terutama di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

Keterlibatan TNI dalam aspek-aspek strategis diharapkan dapat mempercepat pembangunan nasional dan meningkatkan ketahanan negara terhadap berbagai ancaman.

RUU TNI juga membuka peluang bagi TNI untuk lebih berperan dalam menghadapi ancaman non-militer, seperti bencana alam, serangan siber, dan krisis kesehatan. Jika diterapkan dengan pengawasan yang ketat, hal ini dapat menjadi nilai tambah dalam upaya memperkuat ketahanan nasional.

Dengan berbagai pro dan kontra terkait efisiensi anggaran dan RUU TNI, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil diterapkan secara transparan dan tetap berpihak pada kepentingan rakyat.

Kebijakan yang baik harus mengutamakan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan prinsip-prinsip demokrasi.

Dialog antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat sipil harus diperkuat agar kebijakan yang diterapkan tidak menimbulkan ketimpangan atau ketidakadilan.

Baca Juga :  Kabalai BP2P Sulawesi 1 Hadiri Rapat Paripurna DPRD Sulawesi Utara

Keberlanjutan pembangunan yang merata harus menjadi prioritas dalam menyusun kebijakan agar tidak ada daerah yang tertinggal.

Pada akhirnya, keberhasilan pemerintahan Prabowo dalam mengelola isu-isu ini akan sangat menentukan arah masa depan Indonesia. Kebijakan yang diambil harus mencerminkan semangat reformasi, efisiensi, dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat agar Nusantara dapat berkembang dengan stabil dan berkeadilan.

*) Penulis : Ach Toifur Ali Wafa, Pimred Media nusainsider.com Sekaligus CEO Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Kabupaten Sumenep. 

Loading

Penulis : Ali

Berita Terkait

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat
Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti
Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep
BEM STKIP PGRI Sumenep Kritik Keras, Jangan Jadikan Polri Lembaga Superbodi
Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional
Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan
Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah
SMSI Award 2025: Menyatukan Madura dalam Apresiasi dan Budaya
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:27 WIB

Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:18 WIB

Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:57 WIB

Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:10 WIB

Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah

Kamis, 8 Mei 2025 - 16:44 WIB

SMSI Award 2025: Menyatukan Madura dalam Apresiasi dan Budaya

Kamis, 8 Mei 2025 - 10:32 WIB

Pemdes Batuputih Daya Bentuk Kopdes Merah Putih, Dorong Kemandirian Ekonomi

Berita Terbaru