SUMENEP, nusainsider.com — Dalam mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, bukan hanya menjadi tanggung jawab sektor kesehatan, puskesmas atau rumah sakit semata, tetapi juga merupakan tanggung jawab bersama secara kolektif semua elemen bangsa, baik yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak.
Sebab kesehatan memiliki relasi dan dampak besar pada semua sektor, seperti ekonomi, pendidikan, sosial dan sebagainya, karena semua hal tidak akan berjalan jika pelaku atau manusianya tidak sehat, “kata Titik Nurhayati disela-sela Sambutannya Jumat, 8/3/2024.
Lokakarya Mini Lintas Sektor Puskesmas adalah salah satu ruang membangun komitmen, menyatukan misi ditingkatan pemangku kepentingan, camat sebagai pemerintah kecamatan, kepala desa sebagai representasi masyarakat desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, dan puskesmas sebagai instasi kesehatan untuk sama-sama bersinergi meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Pelaksanaan mini Lokakarya puskesmas ini sebagai implementasi terhadap amanat permenkes tentang manajemen puskesmas serta sebagai bentuk dukungan kepada puskesmas dalam melaksanakan tugasnya sebagai penyelenggara layanan kesehatan di wilayahnya.
Lokakarya mini sektoral merupakan suatu pertemuan antar petugas puskesmas dengan sektor terkait untuk meningkatkan kerjasama tim, memantau cakupan pelayanan puskesmas serta membina peran serta masyarakat secara terpadu agar dapat meningkatkan fungsi puskesmas itu sendiri, “Jelasnya.
Dengan lokakarya lintas sektor yang diselenggarakan Per-Triwulanan ini diharapkan mendapat dukungan dan masukan dari lintas sektoral dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan yg lebih baik kepada masyarakat.
Apa yang menjadi kendala, segala kritik serta saran dari Semua yang hadir dari berbagai tingkatan diharapkan mampu menjadi evaluaai Internal PKM Legung agar lebih baik kedepannyakedepannya sesuai dengan Visi Misi Bupati Sumenep dan Motto Puskesmas Legung ‘Melati (red. Melayani Sepenuh Hati), “Tutupnya.
Sementara itu, Camat Batang-batang, Mujib Ismail mengharapkan melalui kegiatan lintas sektor ini mampu memberikan edukasi dan pemahaman pada masyarakat agar memenuhi protokol kesehatan.
“Dalam menangani masalah kesehatan, diharapkan kerjasama antar lintas sektor Babinsa, Babinkamtibmas puskesmas, kepala desa dengan memberikan edukasi dan pemahaman agar masyarakat memenuhi protokol kesehatan,” Pungkasnya.
Kedepan, pihaknya berharap kepala desa juga ikut hadir pada pertemuan yang diagendakan Puskesmas Wilayah Kerja Legung agar pelayanan yang menjadi keluhan masyarakat kepada kades bisa disampaikan di forum seperti ini, “Tambahnya.
Lebihlanjut, Tokoh Masyarakat Batang-batang yang akrab di sapa Kyai Junaidi itu melihat ada banyak perkembangan di Puskesmas Legung, sehingga dinobatkannya Akreditasi ‘Paripurna’ sangatlah layak bagi Puskesmas yang mengedepankan Pelayanan masyarakat seperti ini.
Hanya saja, ia berharap Kepala Puskesmas dan seluruh jajarannya juga mampu menyampaikan kepada Pemangku kebijakan di Kabupaten sumenep agar memperluas kepemilikan lahan guna menambah Ruangan rawat Inap di Puskesmas Legung,”Imbuhnya Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqi disela-sela Diskusi Linsek, Jumat (8/23).
Bahkan, pihaknya menyampaikan hal tersebut bukan tanpa alasan, Pasalnya, pada 15 Desember 2023 kemarin, pasien dipuskesmas Legung membludak hingga penuhi kamar Rawat inap yang ada, sehingga masyarakat enggan berobat kesana lantaran ruang kamar pasien penuh dan daya tampung kamar pasien juga terbatas.
Ditambah lagi Puskesmas Legung juga dijadikan sebagai Puskesmas Pariwisata untuk menjamin keselamatan pengunjung wisatawan baik lokal maupun nasional.
Sehingga ini perlu adanya penambahan kuota kamar untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak sepantasnya terjadi dikemudian hari, “Tambahnya.
Pihaknya berharap, mewakili masyarakat Batang-batang keluhan seperti ini perlu di bantu semua pihak agar Pemkab Sumenep khususnya Bapak Bupati sumenep mendengar keluhan dan prestasi Puskesmas Legung saat ini, ” Harapnya.
Penulis : Wafa