Dewan Pers: Tantangan Media Bukan Hanya Disrupsi Digital, Tapi Turunnya Kepercayaan Publik

Kamis, 9 Oktober 2025 - 01:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Muhammad Jazuli saat menyampaikan Materinya di Rangkaian Lokakarya SKK Migas Jabanusa Bersama media di Aula Hotel GUMAYA Semarang - Jateng.

Foto. Ketua Komisi Pengaduan dan Penegakan Etika Pers, Muhammad Jazuli saat menyampaikan Materinya di Rangkaian Lokakarya SKK Migas Jabanusa Bersama media di Aula Hotel GUMAYA Semarang - Jateng.

SEMARANG, nusainsider.com Dalam rangkaian Lokakarya Media yang digelar Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama para pimpinan redaksi media wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara (Jabanusa), isu kepercayaan publik terhadap media menjadi sorotan utama.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Hotel Guyama, Semarang, Jawa Tengah, itu mengangkat tema “Optimalisasi Peran Media dalam Mendorong Capaian Target Hulu Migas Nasional ” Salah satu pembicara, Muhammad Jazuli, memaparkan materi terkait pedoman Dewan Pers dalam penggunaan kecerdasan buatan (AI) di dunia media serta upaya mediasi antara media dan publik.

Menurutnya, jumlah pengaduan yang masuk ke Dewan Pers mengalami lonjakan signifikan, meningkat dua kali lipat dibanding tahun sebelumnya. Hingga akhir tahun 2025, jumlah aduan diprediksi menembus lebih dari 1.000 kasus.

Bappeda Sumenep

“Dari banyak aduan yang kami tangani, lebih dari 95 persen berujung pada kekalahan media sebagai pihak teradu,” ungkap Jazuli dalam paparannya, Rabu 8 Oktober 2025.

Ia menjelaskan, peningkatan aduan disebabkan oleh tiga faktor utama. Pertama, publik kini semakin paham dan berani melapor ketika menemukan produk jurnalistik yang dinilai melanggar etika. Kedua, akses pengaduan ke Dewan Pers semakin terbuka dan mudah dijangkau. Ketiga, munculnya banyak media daring baru di berbagai daerah tidak diimbangi dengan kompetensi jurnalis yang memadai.

“Pers kita berkembang pesat secara kuantitas, tapi secara kualitas justru banyak mengalami penurunan. Ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi semua pihak,” tegasnya.

Jazuli sapaan akrabnya juga menjelaskan bahwa output dari proses pengaduan di Dewan Pers terdiri dari tiga bentuk utama.

Baca Juga :  Pimpin Sertijab Kapolsek Lenteng, Ini Pesan Tegas Kapolres Sumenep

Pertama, surat pemberitahuan resmi; kedua, risalah hasil mediasi antara pelapor dan terlapor; serta ketiga, PPAR (red. Penanganan, Pernyataan, dan Rekomendasi) yang menjadi acuan penyelesaian kasus etik.

“Perlu dipahami, Dewan Pers hanya menangani pelanggaran etik jurnalistik. Bila terjadi dugaan pemerasan atau tindak pidana lain yang dilakukan oleh oknum wartawan, maka penanganannya berada di ranah kepolisian,” tegasnya menutup pemaparan.

Diskusi kemudian berlanjut dengan sesi tanya jawab interaktif antara Dewan Pers dan insan media. Suasana hangat dan kritis mewarnai dialog, mencerminkan semangat bersama untuk menjaga profesionalisme dan kepercayaan publik terhadap media di tengah disrupsi digital, maraknya hoaks, serta tekanan politik dan ekonomi.

Baca Juga :  Tangisan Langit Tandai Peresmian Monumen Keris Arya Wiraraja di Sumenep, Fadli Zon Apresiasi Kepemimpinan Achmad Fauzi

Forum tersebut juga menegaskan kembali empat pilar utama kepercayaan publik terhadap media, yakni transparansi, akuntabilitas, kredibilitas, dan integritas.

Transparansi mendorong media terbuka terhadap sumber dan metode peliputan. Akuntabilitas mengajarkan pentingnya koreksi bila terjadi kesalahan. Kredibilitas menuntut konsistensi dalam menyajikan fakta, sedangkan integritas menegaskan komitmen terhadap kode etik jurnalistik.

Dalam era digital yang kian kompleks, strategi membangun kepercayaan publik menuntut media untuk menyajikan berita berimbang, menghindari clickbait, memperkuat peran fact-checking, dan membuka ruang dialog dengan audiens.

Baca Juga :  Budi Arie Jawab Adian: Pak Jokowi Sendiri yang Janji Bisiki Kami

Selain itu, teknologi dan kecerdasan buatan (AI) juga diharapkan digunakan secara etis dalam proses peliputan. Pemanfaatan media sosial untuk distribusi informasi yang sehat, penggunaan data secara bertanggung jawab, serta transparansi algoritma dalam penyebaran konten menjadi bagian penting dari upaya menjaga jurnalisme berkualitas.

Menutup acara, para peserta lokakarya sepakat bahwa jurnalisme berkualitas bukan semata bisnis informasi, melainkan tanggung jawab moral untuk menjaga demokrasi dan membangun kepercayaan publik.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional
Beladiri Polri Jadi Ujian Wajib, 78 Personel Sumenep Bersaing Menuju Pangkat Baru
KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.
Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 19:36 WIB

Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Rabu, 12 November 2025 - 23:26 WIB

KEK: “Khofifah Entah Kemana, Kapolda Enggan Kelihatan”.

Rabu, 12 November 2025 - 19:59 WIB

Jangan Lupa! Besok SMSI Sumenep akan Menggelar Seminar Nasional Bahas Green Economy dan Tantangan Ekologis KEK Madura

Rabu, 12 November 2025 - 06:12 WIB

Suara dari Pulau Gelap: Warga Saebus Menanti Terang Keadilan Energi

Berita Terbaru