SUMENEP, nusainsider.com — Rekaman Aksi protes pengendara mobil yang kebingungan lantaran ditolak saat akan mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite di SPBU Paberasan, ramai jadi sorotan.
Padahal akun yang didaftarkan Petugas SPBU Legung Barat kecamatan Batang-batang di aplikasi MyPertamina milik pengendara tersebut terdapat riwayat pembelian bahan bakar yang berkurang sebesar 30 Liter, Sementara Kuota yang tersedia sebesar 190 Liter. Jadi, Masih ada Sisa 90 Liter.
Pengendara mobil dengan nopol B2**6*** mengaku jika dirinya tidak pernah mengisi BBM dengan jumlah seperti disebutkan Petugas SPBU Paberasan.
“Saya belum ada isi bensin seharian, dan baru ini dipakai mobil kenapa sudah tidak bisa Ngisi ya. Saya enggak ada isi bensin hari ini, tapi tadi kenapa katanya kuotanya habis. Kenap bisa gitu ya?,” kata Emha Bayjuri, Pengendara Mobil Calya kepada media nusainsider.com, Jumat 29 November 2024.
Ia mengaku bahwa Petugas SPBU Paberasan kemudian menunjukkan riwayat pembelian yang tertera dalam data di akun si pengendara mobil. Petugas juga sempat merasa ada kejanggalan dalam data tersebut.
Dalam daftar yang ditunjukkan, disebutkan jika pengendara mobil tersebut sudah melakukan transaksi pembelian pertalite sebanyak 30 liter.
Jumlah tersebut masih tersisa 90 Liter dengan kuota maksimal pembelian BBM jenis kendaraan perorangan, Namun Bayjuri sapaan akrabnya merasa Aneh sebab Dirinya tidak pernah mengisi Bensin jenis Apapun ke Mobil miliknya.
Pihaknya merasa Aneh karena saat mau mengisi BBM di SPBU Paberasan tiba-tiba di Tolak dengan Alasan Kuota tercapai (red. Habis).
Bayjuri-pun mencurigai ada Hal yang tidak Beres dilakukan antara petugas SPBU Legung sebagai pembuat Barkot bersubsidi dengan SPBU Paberasan yang menolak mengisi bensin mobilnya dengan Alasan yang tidak Masuk akal.
Bahkan, ia menduga ada Oknum yang menyalahgunakan dan menggunakan Kartu BBM subsidi miliknya tepatnya pada pukul 10.18 Wib tertanggal 29 November 2024 Hari ini.
“Saya menduga, ada permainan yang sengaja di Tutup-tutupi oleh Petugaa SPBU Legung Mas sebagai pembuat Barcode Mobil miliknya”, Imbuhnya Bayjuri.
Ditambahkan, ketika hal ini terjadi kepada orang lain juga, lalu Siapa yang bisa bertanggung jawab ketika ada barkot disalahgunakan ? Apa petugas SPBU tidak melihat plat nomor polisi kendaraan, Padahal di Barkot tertulis plat nopol pemilik barkot?.
Pihaknya juga ingin mendapat kepastian siapa orang atau pihak yang pada tgl 29 November 2024 tepatnya pada Pukul 10.18 WIB menggunakan kuota BBMnya? Karena ini adalah bagian dari serangkaian penyalahgunaan yang tentu ada konsekuensi pidananya”, Kecamnya.
Diketahui, jika MyPertamina adalah aplikasi yang diluncurkan dalam rangka program digitalisasi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Penggunaan MyPertamina dimaksudkan untuk memastikan proses penyaluran BBM subsidi benar-benar tepat sasaran. Aplikasi ini wajib dimiliki oleh pengguna yang berhak mendapatkan BBM subsidi, seperti pertalite dan solar.
PT Pertamina Patra Niaga pernah mengungkap, jika tujuan adanya digitalisasi ini ialah untuk memitigasi tindak kecurangan pembelian BBM bersubsidi di SPBU.
“QR Code ini pencegahan kecurangan-kecurangan subsidi BBM di lapangan. Sudah bisa dilihat sendiri, betapa banyak penyelewengan yang terjadi,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, Kamis (30/6/2022) Lalu.
Aplikasi MyPertamina hanya digunakan sebagai salah satu platform pembayaran digital bukan untuk tempat mendaftar. Setelah mendaftar, maka yang terekam oleh sistem sebagai penerima BBM subsidi adalah kendaraannya, bukan individu pemiliknya.
“Jadi QR Code itu benar-benar melekat pada kendaraan, bukan yang bawa mobil. Karena yang bawa mobil itu bisa pindah-pindah. Tapi QR Code itu benar-benar melekat kepada kendaraan,” tuturnya.
Adanya keluhan beberapa pengendara mobil yang tidak bisa mengisi bahan bakar subsidi tentu merugikan konsumen.
Karena akun yang bermasalah, akhirnya pemilik kendaraan tidak dapat menerima BBM subsidi. Hingga berita ini ditulis, pihak pewarta akan meminta penjelasan resmi dari pihak Pertamina itu sendiri. Baik dari SPBU Legung Maupun SPBU Paberasan terkait masalah yang Menimpa Emha Bayjuri.
Penulis : Wafa