SUMENEP, nusainsider.com — Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus menelurkan inovasi guna memperkuat ketahanan dan swasembada pangan daerah.
Di bawah kepemimpinan Chainur Rasyid, berbagai terobosan brilian mulai digagas dan diimplementasikan, setelah sebelumnya Peluncuran Aplikasi Silang Tani, E-Pindah dan Tekhnologi Drone. Kini inovasi menggunakan Tekhnologi Modern kembali dikenalkan.

Salah satu terobosan terbaru adalah penerapan budidaya melon dengan sistem Machida, yang untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada petani lokal di Kabupaten Sumenep. Sistem ini diadaptasi dari teknologi pertanian modern asal Jepang.
Metode Machida merupakan sistem budidaya melon berbasis hidroponik yang mengandalkan sirkulasi air dan nutrisi khusus dalam wadah tertutup.
Teknik ini diyakini mampu menghasilkan buah melon dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang lebih manis.
Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa pengenalan sistem ini menjadi langkah awal dalam membangun pertanian masa depan yang lebih efisien, produktif, dan berorientasi kualitas, sekaligus menginspirasi petani lokal untuk terus belajar dan berkembang.
“Kita harus banyak belajar dari negara-negara maju dalam hal inovasi pertanian yang efektif dan efisien,” ujarnya saat meninjau langsung uji coba budidaya melon sistem Machida milik Halik, petani asal Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kamis, 17 Juli 2025.
Menurutnya, kehadiran sistem Machida merupakan wujud nyata bahwa petani lokal Sumenep memiliki semangat besar untuk menerima perubahan dan terbuka terhadap pemanfaatan teknologi modern di sektor pertanian.
“Petani kita sebenarnya mampu bersaing, asalkan diberi akses terhadap informasi, teknologi, dan pendampingan yang tepat,” imbuh Chainur Rasyid.
Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Sumenep berkomitmen penuh dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian berbasis teknologi, tidak hanya dari sisi produksi, namun juga dalam hal peningkatan kapasitas SDM dan kualitas petani.
DKPP berharap sistem Machida ini dapat menjadi percontohan dan diterapkan di wilayah lain di Sumenep. Jika berhasil, sistem ini bukan hanya menjadi inovasi teknis, tetapi juga menjadi simbol perubahan cara pandang petani terhadap pertanian modern.
Langkah strategis ini sejalan dengan visi pembangunan pangan Sumenep, yaitu menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan berbasis inovasi dan kesejahteraan petani.
Budidaya melon sistem Machida pun menjadi bukti awal keberhasilan transformasi ini.
“Ini bukan hanya soal buah melon, tapi soal masa depan pertanian kita. Sistem ini akan terus kami evaluasi dan kembangkan,” tutup Chainur Rasyid optimis.
![]()
Penulis : Wafa

















