DKPP Sumenep Kenalkan Budidaya Melon Sistem Machida, Teknologi Jepang Pertama di Madura

Kamis, 17 Juli 2025 - 16:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid M.Si (Tengah) saat memperkenalkan Tekhnologi Modern Sistem Machida pada Budidaya Melon.

Foto. Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid M.Si (Tengah) saat memperkenalkan Tekhnologi Modern Sistem Machida pada Budidaya Melon.

SUMENEP, nusainsider.comDinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep terus menelurkan inovasi guna memperkuat ketahanan dan swasembada pangan daerah.

Di bawah kepemimpinan Chainur Rasyid, berbagai terobosan brilian mulai digagas dan diimplementasikan, setelah sebelumnya Peluncuran Aplikasi Silang Tani, E-Pindah dan Tekhnologi Drone. Kini inovasi menggunakan Tekhnologi Modern kembali dikenalkan.

Bappeda Sumenep

Salah satu terobosan terbaru adalah penerapan budidaya melon dengan sistem Machida, yang untuk pertama kalinya diperkenalkan kepada petani lokal di Kabupaten Sumenep. Sistem ini diadaptasi dari teknologi pertanian modern asal Jepang.

Metode Machida merupakan sistem budidaya melon berbasis hidroponik yang mengandalkan sirkulasi air dan nutrisi khusus dalam wadah tertutup.

Baca Juga :  Dinobatkan Sebagai Bapak Moderasi Beragama, Bupati Achmad Fauzi Sampaikan Misteri Ini

Teknik ini diyakini mampu menghasilkan buah melon dengan kualitas tinggi dan cita rasa yang lebih manis.

Kepala DKPP Sumenep, Chainur Rasyid, menyampaikan bahwa pengenalan sistem ini menjadi langkah awal dalam membangun pertanian masa depan yang lebih efisien, produktif, dan berorientasi kualitas, sekaligus menginspirasi petani lokal untuk terus belajar dan berkembang.

“Kita harus banyak belajar dari negara-negara maju dalam hal inovasi pertanian yang efektif dan efisien,” ujarnya saat meninjau langsung uji coba budidaya melon sistem Machida milik Halik, petani asal Desa Kasengan, Kecamatan Manding, Kamis, 17 Juli 2025.

Menurutnya, kehadiran sistem Machida merupakan wujud nyata bahwa petani lokal Sumenep memiliki semangat besar untuk menerima perubahan dan terbuka terhadap pemanfaatan teknologi modern di sektor pertanian.

“Petani kita sebenarnya mampu bersaing, asalkan diberi akses terhadap informasi, teknologi, dan pendampingan yang tepat,” imbuh Chainur Rasyid.

Ia juga menegaskan bahwa Pemkab Sumenep berkomitmen penuh dalam mendorong pertumbuhan sektor pertanian berbasis teknologi, tidak hanya dari sisi produksi, namun juga dalam hal peningkatan kapasitas SDM dan kualitas petani.

Baca Juga :  Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak

DKPP berharap sistem Machida ini dapat menjadi percontohan dan diterapkan di wilayah lain di Sumenep. Jika berhasil, sistem ini bukan hanya menjadi inovasi teknis, tetapi juga menjadi simbol perubahan cara pandang petani terhadap pertanian modern.

Langkah strategis ini sejalan dengan visi pembangunan pangan Sumenep, yaitu menjadikan pertanian sebagai sektor unggulan berbasis inovasi dan kesejahteraan petani.

Baca Juga :  Aktivis ALARM Sebut Anggaran DBHCHT 2022 Sebesar 8,3M di Dinsos Sumenep Tak Jelas

Budidaya melon sistem Machida pun menjadi bukti awal keberhasilan transformasi ini.

“Ini bukan hanya soal buah melon, tapi soal masa depan pertanian kita. Sistem ini akan terus kami evaluasi dan kembangkan,” tutup Chainur Rasyid optimis.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep
Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji
Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa
Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 15:29 WIB

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep

Jumat, 14 November 2025 - 13:22 WIB

Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji

Jumat, 14 November 2025 - 11:24 WIB

Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 22:11 WIB

Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru