Inovasi KKN Abmas ITS, Solusi Pengusiran Hama Otomatis dengan Smart Farming

- Pewarta

Rabu, 25 September 2024 - 16:51 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

MAGELANG, nusainsider.com Mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui program KKN Pengabdian kepada Masyarakat (Abmas) menghadirkan inovasi teknologi pertanian di Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Program ini menawarkan solusi berbasis Internet of Things (IoT) untuk mengatasi masalah hama yang kerap merugikan para petani setempat.

Desa Krogowanan dikenal sebagai wilayah pertanian yang penduduknya masih banyak menggunakan metode tradisional dalam bercocok tanam.

banner 325x300

Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah serangan hama burung dan tikus yang sering merusak tanaman padi. Selama ini, para petani menggunakan kaleng-kaleng bekas yang digantung dan diikat dengan tali untuk menghasilkan bunyi guna mengusir hama.

Baca Juga :  Panik! Usai dilakukan Pemanggilan Pihak Kepolisian, Kepsek SDN Legung Barat I Diduga Lakukan Intervensi

Namun, cara ini dianggap kurang efektif dan efisien, karena membutuhkan usaha manual dan tergantung pada tiupan angin.

Solusi Inovatif Smart Farming

Melihat tantangan tersebut, tim KKN Abmas ITS menghadirkan solusi dengan sistem Smart Agriculture berbasis IoT. Teknologi ini memanfaatkan motor DC untuk menggerakkan kaleng pengusir hama secara otomatis, tanpa memerlukan campur tangan petani. Selain itu, sistem ini dilengkapi dengan sensor pH tanah, kadar air, suhu, dan kecepatan angin yang terhubung dengan aplikasi berbasis web, sehingga kondisi lahan dapat dipantau secara real-time.

Ketua tim KKN, Isnuansa Maharani, menjelaskan bahwa penerapan teknologi ini dapat meningkatkan efisiensi hingga 95%.

banner 325x300

“Dengan sistem otomatis ini, para petani tidak perlu lagi menarik tali atau menunggu angin untuk menggerakkan kaleng. Semua dilakukan secara otomatis, sehingga lebih efektif dan efisien,” ujarnya.

Tahapan Kegiatan

Program Abdimas ini terdiri dari tiga tahapan utama: Sosialisasi, Pengadaan, dan Implementasi.

Pertama, Sosialisasi dan Survei Lapangan. Pada tahap awal, tim KKN melakukan sosialisasi kepada masyarakat Desa Krogowanan serta survei lapangan untuk memahami permasalahan yang dihadapi.

Langkah ini juga bertujuan mendapatkan dukungan dari pemerintah desa dan warga setempat.

Kedua, Pengadaan Peralatan Tahap kedua dengan melibatkan pengadaan peralatan, termasuk panel surya berkapasitas 50Wp, motor DC, dan perangkat kontrol yang terintegrasi dengan sensor IoT. Semua peralatan tersebut diperlukan untuk pengoperasian sistem otomatis pengusir hama.

Ketiga, mplementasi dan Instalasi
Tahap terakhir adalah pemasangan alat-alat di lahan pertanian. Setelah sistem berjalan, tim KKN memberikan pelatihan kepada para petani mengenai penggunaan alat dan cara pemantauan melalui aplikasi.

Petani diharapkan dapat mengoperasikan sistem ini secara mandiri dalam kegiatan sehari-hari.

Antusiasme Warga dan Dampak Positif

Masyarakat Desa Krogowanan menyambut baik penerapan teknologi ini. Para petani merasa terbantu dengan adanya sistem otomatis yang mengatasi masalah hama lebih efektif.

“Biasanya kami harus terus-menerus menarik tali atau menunggu angin untuk mengusir hama. Dengan alat otomatis ini, semuanya jadi lebih mudah,” kata salah seorang petani setempat.

Selain itu, teknologi ini juga membuka wawasan para petani tentang pentingnya inovasi dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Mereka berharap agar teknologi ini bisa diadaptasi secara lebih luas di daerah-daerah lain.

Dengan adanya teknologi Smart Farming ini, diharapkan produktivitas pertanian di Desa Krogowanan meningkat signifikan. Teknologi ini tidak hanya membantu mengatasi masalah hama, tetapi juga memberikan pemahaman baru tentang pemanfaatan teknologi dalam pertanian yang modern dan efisien.

“Kami optimis bahwa inovasi ini dapat membawa perubahan positif bagi pertanian di Desa Krogowanan dan mungkin di masa depan dapat diterapkan di lebih banyak daerah di Indonesia,” Tutup Isnuansa Maharani.

Ditambahkan, Kegiatan ini juga diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antara petani, pemerintah desa, dan lembaga pendidikan untuk menciptakan sinergi yang berkelanjutan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, “Tambahnya

Loading

Penulis : Zi

Berita Terkait

Polres Sumenep Berhasil Amankan DPO Bandar Narkoba
Bea Cukai Kanwil Jatim I Dukung Aktivis ALARM Berantas Rokok Ilegal di Sumenep Madura
Memanas! Dinilai Cacat Hukum, Kantor Sementara PC PMII Sumenep Disegel
Momentum HPN 2025, Anggota DPR RI Slamet Ariyadi Ajak Insan Pers Jaga Keseimbangan Informasi
Perkuat Kemandirian Organisasi, PW Ansor Jatim Gelar PKD-Sus BUMA
Catat! Begini Komitmen Dirut Bank BPRS Bhakti Sumekar dalam Momentum HPN 2025
Kadis DPMD Sumenep Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2025
Kadisbudporapar Sumenep Nyalakan Semangat Pembangunan dalam Momentum HPN 2025.

Berita Terkait

Senin, 10 Februari 2025 - 14:47 WIB

Polres Sumenep Berhasil Amankan DPO Bandar Narkoba

Senin, 10 Februari 2025 - 10:19 WIB

Bea Cukai Kanwil Jatim I Dukung Aktivis ALARM Berantas Rokok Ilegal di Sumenep Madura

Minggu, 9 Februari 2025 - 22:30 WIB

Memanas! Dinilai Cacat Hukum, Kantor Sementara PC PMII Sumenep Disegel

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:30 WIB

Momentum HPN 2025, Anggota DPR RI Slamet Ariyadi Ajak Insan Pers Jaga Keseimbangan Informasi

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:30 WIB

Perkuat Kemandirian Organisasi, PW Ansor Jatim Gelar PKD-Sus BUMA

Minggu, 9 Februari 2025 - 20:15 WIB

Kadis DPMD Sumenep Ucapkan Selamat Hari Pers Nasional 2025

Minggu, 9 Februari 2025 - 15:01 WIB

Kadisbudporapar Sumenep Nyalakan Semangat Pembangunan dalam Momentum HPN 2025.

Minggu, 9 Februari 2025 - 14:50 WIB

Kebakesbangpol Sumenep Tegaskan Peran Pers dalam Momentum HPN 2025

Berita Terbaru

Berita

Polres Sumenep Berhasil Amankan DPO Bandar Narkoba

Senin, 10 Feb 2025 - 14:47 WIB