SUMENEP, nusainsider.com — Lokasi Kabupaten Sumenep yang berada di ujung timur Pulau Madura bukanlah penghalang bagi investasi. Buktinya, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumenep mencatat peningkatan minat investor.
Pada awal tahun ini, sebanyak 751 pengusaha telah mengurus Nomor Induk Berusaha (NIB) sebagai langkah awal dalam berinvestasi.

Kepala DPMPTSP Sumenep, Abd. Rahman Riadi, menargetkan investasi tahun ini mencapai Rp2,8 triliun dan optimistis angka tersebut bisa tercapai.
“Di awal tahun 2025 ini saja, investasi yang masuk sudah cukup banyak. Ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya, Kamis 6 Februari 2025.
Setiap pelaku usaha wajib mencantumkan besaran modal yang ditanamkan sebelum berinvestasi. Namun, pihaknya masih melakukan rekapitulasi untuk mengetahui total nilai investasi yang telah masuk.
Dari 751 NIB yang terbit, mayoritas berada di Kecamatan Kota dengan 176 pengusaha. Wilayah kepulauan seperti Arjasa dan Sapeken juga mencatat jumlah pendaftar yang signifikan.
Jenis usaha yang paling banyak mengurus NIB meliputi pedagang eceran, usaha makanan dan minuman (mamin), pangkalan LPG, ruko, hingga warung makan.

Menurut Rahman sapaan akrabnya menjelaskan bahwa peningkatan jumlah investasi ini menjadi peluang besar dalam membuka lapangan pekerjaan baru di Sumenep.
Untuk memastikan target tercapai, pihaknya telah menyiapkan berbagai strategi, seperti digitalisasi perizinan, promosi peluang investasi, serta penyelenggaraan Sumenep Investment Summit.
“Kami juga memiliki program insentif bagi investor dengan modal besar serta yang mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah signifikan,” tambahnya.
Dengan berbagai upaya tersebut, Sumenep berharap dapat terus menarik lebih banyak investor dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Penulis : Mif