Kawal Implementasi PKPU, Ratusan Massa Aksi GMNI Jatim Kepung Gedung Grahadi

Senin, 26 Agustus 2024 - 11:49 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Massa Aksi Demontrasi DPD GMNI Jatim di depan Gedung Grahadi Surabaya, Senin 26/8/2024.

Foto. Massa Aksi Demontrasi DPD GMNI Jatim di depan Gedung Grahadi Surabaya, Senin 26/8/2024.

SUMENEP, nusainsider.com Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) Jawa Timur dan ratusan massa melakukan aksi demontrasi didepan gedung grahadi pemprov jatim, Senin 26 Agustus 2024.

Kedatangan Aktivis GMNI tersebut menuntut penegakkan demokrasi pada  serentak 2024. Kendati demikian PKPU No 10 tahun 2024 tentang pilkada sudah diterbitkan, akan tetapi yang menjadi titik tekan massa aksi adalah mengawal PKPU yang baru terbit untuk diterapkan sebaik mungkin dari hulu kehilir.

banner 325x300

Aksi demonstrasi yang bertagline Revolusi Melawan Oligarki Tolak Politik Dinasti itu juga dilaksanakan dengan elemen masyarakat Jawa Timur, yakni Budayawan se-Jatim, Akademisi se-Jatim, Mahasiswa se-Jatim, Jaringan Mahasiswa Pascasarjana Indonesia, Rampak Sarinah Jatim, Rampak Sarinah Surabaya, dan Rampak Sarinah Sidoarjo hingga Solidaritas Rakyat Surabaya.

Amir Mahfut, Ketua DPD GMNI Jatim kepada media nusainsider.com menyampaikan pernyataan sikap pada aksinya, di mana Mahkamah Konstitusi telah memutuskan untuk mengubah ambang batas pencalonan kepala daerah melalui Putusan Nomor 60/PPU-XXII/2024.

Baca Juga :  Dinobatkan Sebagai Bapak Moderasi Beragama, Bupati Achmad Fauzi Sampaikan Misteri Ini

“Kendati demikian keputusan tersebut menuai kritik keras dari berbagai kalangan yang menilai ada upaya untuk mensabotase demokrasi dan melanggar prinsip-prinsip konstitusi “Putusan MK vs Revisi UU oleh DPR telah menjadi problem konstitusional yang serius,” terangnya, Amir Mahfut, Ketua DPD GMNI Jatim di sela-sela Orasinya, Senin 26 Agustus 2024.

Mereka tergabung dalam Gerakan Pejuang Demokrasi Jawa Timur, yang juga meminta pemimpin yang terpilih dalam pemilihan umum harus tetap berada pada poros memperjuangkan keadilan rakyat Indonesia terkhusus di Jawa Timur.

GMNI menegaskan bahwa Mahkamah Konstitusi adalah lembaga negara yang pada tiap-tiap keputusannya bersifat absolut dan merupakan putusan tertinggi, mereka menilai jika ada lembaga negara bahku presiden mencoba menganulir putusan tersebut merupakan bentuk pembangkangan terhadap demokrasi dan nilai-nilai konstitusi.

“Putusan mahkamah konstitusi adalah bagian putusan tertinggi yang bersifat final dan mengikat dalam herarki kehidupan berbangsa dan bernegara, oleh sebab itu apabila lembaga legislatif berani untuk menganulir nilai-nilai putusan MK maka itu adalah bentuk nyata bahwa DPR RI telah melakukan pembangkangan konstitusi negara dan layak untuk dibubarkan,” Tegasnya.

Amir sapaan akrabnya menjelaskan bahwa Situasi ini baginya mengingatkan pada ketegangan serupa dari masa lalu, ketika MK dituding sebagai lembaga yang rentan terhadap intervensi politik.

banner 325x300

Ketegangan politik ini menunjukkan bahwa krisis kepercayaan terhadap lembaga negara terus berlanjut. Hal tersebut memperkuat keresahan masyarakat terhadap arah demokrasi Indonesia ke depan.

Baca Juga :  Aktivis ALARM Kembali Datangi Mapolres Sumenep, Usut Kasus Dugaan Ijazah Palsu Oknum Dewan di Pecahkan

“Kamı mengawal sikap dari KPU RI sebagai lembaga penyelenggara yang menyatakan
sikap untuk tetap patuh pada keputusan MK yang bersifat absolut dengan tujuan
menegakkan demokrasi secara utuh dari hulu ke hilir,” imbuhnya.

Ditambahkan, GMNI Jatim menuntut KPU RI agar menaati hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 60/PUU-XXII/202 dalam mewujudkan demokrasi yang adil. Sekaligus KPU RI Wajib membuat PKPU yang berlandaskan hasil putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 60/PUUXXII/2024 guna dijadikan acuan oleh KPUD Provinsi dan Kabupaten/Kota pada penyelenggaraan Pilkada serentak.

“Dan tuntutan tersebut telah disepakati oleh Plt. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Timur atas nama Nurul Ansori, S.Pd., M.Kes,” Tambahnya.

Diketahui, Aksi demontrasi dimulai pada 11:00 Wib, dan massa aksi menyampaikan Aspirasinya secera bergantian, aksi berlangsung dengan khidmat dan tidak terpantau bersitegang dengan aparat.

Loading

Penulis : Dre

Berita Terkait

Kompak Berbagi! Pemuda Desa Duko Gelar Santunan Anak Yatim se-Kecamatan Rubaru
Berkarya dan Berdaya: PPDS Sumenep Wujudkan Kemandirian Penyandang Disabilitas
Bersama Ulama, Pemkab Sumenep Perkuat Sinergi Demi Kemajuan Masyarakat
Antisipasi Kejahatan Malam, Polres Sumenep Intensifkan Patroli dan Razia
Sinergi Polsek dan Koramil Sapudi: Kawal Ketahanan Pangan Lewat Monitoring Jagung
Bandel! Hiburan Malam di Sumenep Nekat Beroperasi, Razia Besar Digelar
Optimalisasi Pertanian: Kapolsek Talango Dampingi Petani Kelola Tanaman Jagung
Masalembu Menuju Terang: Perjuangan Masyarakat Wujudkan Listrik PLN
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 23 Maret 2025 - 23:42 WIB

Kompak Berbagi! Pemuda Desa Duko Gelar Santunan Anak Yatim se-Kecamatan Rubaru

Minggu, 23 Maret 2025 - 16:55 WIB

Berkarya dan Berdaya: PPDS Sumenep Wujudkan Kemandirian Penyandang Disabilitas

Minggu, 23 Maret 2025 - 14:09 WIB

Bersama Ulama, Pemkab Sumenep Perkuat Sinergi Demi Kemajuan Masyarakat

Sabtu, 22 Maret 2025 - 22:25 WIB

Sinergi Polsek dan Koramil Sapudi: Kawal Ketahanan Pangan Lewat Monitoring Jagung

Jumat, 21 Maret 2025 - 23:40 WIB

Bandel! Hiburan Malam di Sumenep Nekat Beroperasi, Razia Besar Digelar

Jumat, 21 Maret 2025 - 21:07 WIB

Optimalisasi Pertanian: Kapolsek Talango Dampingi Petani Kelola Tanaman Jagung

Jumat, 21 Maret 2025 - 20:43 WIB

Masalembu Menuju Terang: Perjuangan Masyarakat Wujudkan Listrik PLN

Jumat, 21 Maret 2025 - 16:30 WIB

PMII Sumenep di Persimpangan Jalan: Masihkah Berpihak pada Demokrasi?

Berita Terbaru

Foto. Syaiful Bahri.

Lifestyle

Efisiensi Anggaran: Kebijakan Bijak atau Tipu Muslihat?

Minggu, 23 Mar 2025 - 08:32 WIB