KOTA BOGOR, nusainsider.com — Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Bogor menjadi salah satu kota dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi di Jawa Barat (Jabar), Jumat 23 Juni 2023.
Diketahui, pada 2020 jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor mencapi 547.399. Namun, pada 2021 mengalami peningkatan mencapai 571.734 dan Pada 2022 lalu, jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor kembali naik menjadi 608,949.

Jika dipersentasekan, jumlah penduduk miskin di Kota Bogor pada 2020 mencapai 6,68 persen dari total penduduk Kota Bogor yang hampir menyentuh angka 1 juta jiwa.
Angka tersebut kembali naik pada 2021. Jumlah penduduk miskin di Kota Bogor pada 2021 mencapai 7,24 persen dan turun pada 2022 menjadi 7,10 persen, ” Kata Ketua Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri sambil mempertanyakan hal tersebut.
“Kenapa di akhir masa jabatan Wali Kota Bogor malah menyisakan angka kemiskinan?,” ucapnya, Kamis (22/6) malam.
Padahal dalam kacamata pembangunan infrastruktur di Kota Bogor begitu masif di masa akhir jabatan Bima Arya-Dedie A Rachim.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka jumlah penduduk yang berada di garis kemiskinan di Kota Bogor terus mengalami kenaikan sejak 2020 hingga 2022.

“Pembangunan infrastruktur begitu masif di akhir masa jabatan wali kota, seperti taman, GOM, jembatan, seharusnya hal itu membuat pertumbuhan ekonomi karena menyerap tenaga kerja,” terangnya.
Terlebih, saat ini Kota Bogor memiliki sebuah maskot bernama RuBo (Rusa Bogor), di mana kehadiran maskot itu digadang akan memberikan dampak positif bagi para pelaku UMKM. Namun nyatanya, hal sebalinya yang justru terjadi.
“Ini menjadi sebuah gambaran, bahwa kemiskinan absolut terjadi dikarenakan program dan kegiatan yang dilakukan tidak menyasar pada tataran dasar kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Dirinya mempertanyakan apakah selama ini pembangunan di Kota Bogor lebih berpihak kepada kelompok midleup saja? Serta tidak membangunan pergerakan ekonomi UMKM?.
“Atau pembenaran, bahwa Pemkot hanya membangun di tataran permukaan dan tampak bagus untuk pencitraan saja?,” tanya pria yang akrab disapa Gus M
Hingga berita ini dinaikkan, pihak pewarta masih mencoba komunikasi ke Pemkab Bogor guna dimintai keterangan.