SURABAYA, nusainsider.com — Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, resmi dilantik sebagai salah satu pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Penyerahan Surat Keputusan (SK) kepengurusan dilakukan langsung oleh Ketua Umum MUI Jatim, KH Hasan Muttawakkil Alallah, pada Sabtu (10/5/2025), di Kantor MUI Jawa Timur, Surabaya.

Dalam struktur kepengurusan terbaru, Bupati Fauzi dipercaya menjadi Wakil Ketua Komisi Penanggulangan Bencana. Ia tercantum dalam SK bernomor Kep-05/DP-P/V/2025, bersama sejumlah tokoh lainnya dari berbagai daerah di Jawa Timur.
KH Hasan Muttawakkil Alallah menyampaikan apresiasinya terhadap kesediaan Bupati Fauzi yang tetap ingin aktif dalam kegiatan keulamaan, meski memiliki kesibukan sebagai kepala daerah.
“Luar biasa, di tengah kesibukannya sebagai bupati, beliau masih mau menjadi pengurus. Tapi kalau semakin sibuk, jangan berhenti,” ujar KH Hasan sambil tersenyum dalam sesi perbincangan santai usai penyerahan SK.
Sementara itu, Bupati Fauzi mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menyebut keikutsertaannya dalam kepengurusan MUI Jatim sebagai kehormatan besar dan bentuk pengabdian kepada umat.
“Ini sebuah kehormatan bagi saya. Meski di tengah kesibukan, saya tetap ingin memberikan sumbangsih pemikiran dan tenaga untuk MUI Jatim,” ucapnya.
Bupati Fauzi juga menegaskan komitmennya untuk terlibat aktif dalam program-program yang diinisiasi MUI Jatim, khususnya di bidang penanggulangan bencana yang menjadi fokus komisi yang ia emban.

Salah satu program unggulan komisi tersebut adalah Gerakan Ulama Peduli Bencana. Program ini bertujuan menggalang peran serta para ulama dalam menghadapi dan menanggulangi bencana alam serta krisis kemanusiaan di wilayah Jawa Timur.
Terkait program ini, Bupati Fauzi menyatakan dukungan penuhnya. Ia berharap keterlibatannya dapat mempererat hubungan antara ulama dan pemerintah, serta membawa manfaat bagi masyarakat luas.
“Semoga ini menjadi awal bagi saya untuk lebih dekat dengan para ulama se-Jawa Timur dan ikut mendorong kolaborasi yang baik antara pemimpin daerah dan tokoh agama,” pungkasnya.
Penulis : Mam
Sumber Berita : KabarMadura