Khas dan Memikat, Tari Batik Pamekasan Hadir di Madura Culture Festival 2025

Minggu, 31 Agustus 2025 - 02:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Penampilan Tari Batik Pamekasan di Madura Culture Festival Malam ketiga.

Foto. Penampilan Tari Batik Pamekasan di Madura Culture Festival Malam ketiga.

SUMENEP, nusainsider.com Kabupaten Pamekasan turut memberikan warna tersendiri dalam perhelatan Madura Culture Festival (MCF) #3 Tahun 2025.

Melalui penampilan Tari Batik Pamekasan, daerah ini berhasil menegaskan identitasnya sebagai sentra batik di Madura.

Bappeda Sumenep

Tarian tersebut bukan sekadar pertunjukan seni, melainkan juga simbol kuat yang merepresentasikan Pamekasan sebagai Kota Batik.

Diciptakan pada 2009, Tari Batik Pamekasan hingga kini menjadi ikon kebudayaan yang kerap ditampilkan dalam berbagai acara resmi pemerintah kabupaten.

Pencipta tarian ini adalah Chiki Eva Kristiyara, perempuan asal Dusun Panyepen, Desa Panempan, Kecamatan Pamekasan.

Ia juga dikenal sebagai pelatih tari sekaligus ketua Sanggar Rumah Seni Madhuro’om. Karya yang lahir atas inisiatif Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) itu sejak awal memang dirancang untuk menjadi ciri khas daerah.

Baca Juga :  Dari Sumenep ke Malang: Arsila Wakili MI Legung Timur di Grand Final FABI-14

Sejak kemunculannya, Tari Batik Pamekasan telah mengukir prestasi. Pada 2010, tarian ini masuk dalam 10 penyaji terbaik Festival Karya Tari yang digelar di Kota Surabaya.

Tak hanya itu, pada 2017 Tari Batik Pamekasan bahkan ikut mewakili Indonesia dalam sebuah festival seni di Malaysia.

Ciri khas utama tarian ini terletak pada properti batik Pamekasan yang digunakan pada akhir sesi.

Baca Juga :  Porprov Jatim IX: Ski Air Sumenep Torehkan Prestasi Bersejarah

Motif yang ditampilkan adalah sekar jagat dan beras dumpa, dua corak batik tradisional yang sangat identik dengan Pamekasan. Properti tersebut membuat setiap pementasan semakin berkesan dan memukau penonton.

Meski sudah berusia lebih dari satu dekade, Tari Batik Pamekasan tidak berhenti berinovasi.

Chiki Eva menegaskan bahwa inovasi dilakukan hanya pada penggunaan properti, tanpa mengubah esensi maupun gerakan utama. Tujuannya agar tarian tetap autentik sekaligus relevan dengan perkembangan zaman.

Jika pada versi awal penutup tarian menggunakan batik gulung yang kemudian dibentangkan penari, kini telah diganti dengan batik jadi.

Baca Juga :  Akhir Tahun 2024, Penderita HIV/Aids di Sumenep Kian Meningkat, Ini Penyebabnya

Batik tersebut diikatkan di pinggang salah seorang penari, lalu dibentangkan oleh dua penari lain.

“Versi yang sekarang lebih efisien dan simpel dibanding yang dulu,” jelas Chiki.

Meskipun ada perubahan, Chiki menekankan bahwa roh dan keaslian Tari Batik Pamekasan tetap dipertahankan. Hal itu menjadi penting karena tarian ini sejak awal memang diciptakan sebagai identitas budaya Pamekasan.

Tidak mengherankan jika setiap acara pemerintahan di Pamekasan selalu menghadirkan tarian ini sebagai pembuka.

Dengan tampilan penuh keanggunan dan filosofi mendalam, Tari Batik Pamekasan telah berkembang dari sekadar seni pertunjukan menjadi simbol kebanggaan masyarakat Pamekasan.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep
Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji
Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa
Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan
Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM
Pemerintah dan Akademisi Sepakat: KEK Madura Harus Berbasis Ekonomi Hijau
Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi
Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025
banner 325x300

Berita Terkait

Jumat, 14 November 2025 - 15:29 WIB

Meriah! Komunitas Pemuda “Rudal” Hadirkan Ketoprak dan Musik Tong-tong Legendaris di Sumenep

Jumat, 14 November 2025 - 13:22 WIB

Bupati Fauzi Beri Tunjangan dan BPJS Ketenagakerjaan kepada 1.225 Guru Ngaji

Jumat, 14 November 2025 - 11:24 WIB

Bupati Sumenep Tekankan Transparansi dan Inovasi dalam Pengelolaan Dana Desa

Jumat, 14 November 2025 - 08:17 WIB

Video Adi Prayitno Soal Jalan Rusak Meledak di Medsos, Kades Bragung Beri Penjelasan

Kamis, 13 November 2025 - 22:11 WIB

Pemuda “Rudal” Gerakkan Ekonomi Legung Timur Lewat Ketoprak dan UMKM

Kamis, 13 November 2025 - 17:38 WIB

Seminar Nasional SMSI Kupas KEK Madura: Antara Harapan Ekonomi dan Tantangan Ekologi

Kamis, 13 November 2025 - 16:48 WIB

Warga Gili Iyang Desak PLN, Target Listrik Normal 20 Desember 2025

Kamis, 13 November 2025 - 15:23 WIB

Bupati Sumenep Apresiasi Penetapan Gus Dur dan Syaikhona Kholil Sebagai Pahlawan Nasional

Berita Terbaru