SUMENEP, nusainsider.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disbudporapar) setempat Umumkan pemenang sayembara desain logo Hari Jadi Kabupaten Sumenep yang ke-756.
Berdasarkan Berita Acara Pengumuman Pemenang Sayembara Desain Logo Hari jadi (Harjad) kabupaten Sumenep ke-756 Tahun 2025 nomor 028/1445/107.5/2024 Dewan juri memutuskan peserta terbaik atas nama Choirur Rahman.
Filosofi logi Harjad ke -756 tersebut mengusung tema ‘Ngopeni Soengennep’, menekankan pentingnya menjaga warisan dan identitas kota, “kata Choirur Rahman kepada media nusainsider.com, Jumat 11 Oktober 2024.
Dijelaskan, Kubah Asta tinggi dalam logo tersebut melambangkan keberagaman dan Toleransi. Masjid jami’ mempresentasikan persatuan dan spiritualitas, keraton songennep mengingatkan pada pentingnya kepemimpinan dan kearifan lokal, sementara Batik Sumenep melambangkan kekayaan budaya.
Angka tersusun seperti grafik naik menunjukkan perjalanan panjang dan kemajuan sejak 1269 hingga 2025. Menegaskan tekad sumenep untuk menjaga warisan dan terus berkembang menuju masa depan yang lebih baik.
Logo tersebut juga sebuah cerminan untuk semangat menjaga dan memajukan kabupaten Sumenep, “Jelasnya.
Pihaknya bersyukur karena sudah bisa berpartisipasi dalam kegiatan sayembara meskipun baru saat ini karyanya ditetapkan sebagai juara 1.
“jadi saya juga pernah ikut sayembara logo hari jadi Kabupaten Sumenep ke-754 namun masih belum lolos, dan saat ini Alhamdulillah karya saya lolos yang kemudian menjadi juara 1, ini menjadi suatu hal yang luar biasa telah menjadi bagian dari hari jadi Kabupaten Sumenep ke-756,” Tutupnya.
Sementara itu, Sastrawan dan Budayawan, Ibnu Hajar mengatakan, naskah-naskah logo yang masuk itu setelah penutupan hari terakhir pendaftaran ada sekitar 24 logo yang masuk.
“Kemudian dewan juri melaksanakan rapat untuk menentukan pemenangnya yang akan dijadikan logo hari jadi Kabupaten Sumenep ke-756 tahun 2025, kebetulan untuk tahun 2025 tema logo itu Ngopeni Songennep,” ujarnya. Sabtu (12/10/2024)
Mengambil tema itu, lanjut dia, karena ketika tahun-tahun kemarin itu masa kejayaan terus kemudian pentahelix, jadi ketika kedua tagline itu sudah dilalui saatnya sekarang Ngopeni Songennep.
“Artinya, itu menjadi pekerjaan yang sudah diimplementasikan dalam pembangunan-pembangunan di Kabupaten Sumenep,” bebernya.
Ia menegaskan, dari 24 logo yang masuk hanya dipilih 1, kebetulan logo yang terpilih dengan dasar kubah Asta Tinggi terus kemudian ada tulisan dan semacamnya.
“Maka dewan juri menentukan itulah yang menjadi pemenangnya, artinya menyisihkan 23 peserta, dan tugas kami sebagai dewan juri telah melakukan tahapan itu semua,” tegas Ibnu.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kemudian pihaknya sudah serahkan kepada Dinas terkait hasil dari penilaian seluruh dewan juri dan insyaallah seobjektif mungkin sudah dilakukan.
“Jadi dewan juri telah selesai melakukan tugasnya untuk memilih logo yang temanya ‘Ngopeni Songennep’. Kami maraton untuk melakukan rapat selama tiga hari untuk memilih, jadi perlu perdebatan yang luar biasa,” imbuhnya.
Penulis : Dre