Panggung Politik PKB – PDI di Sumenep Bikin Geger Posko Aduan BSPS, Begini Kata Aktivis ALARM

Selasa, 22 April 2025 - 20:22 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Wahyudi, S.Sos Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep Fraksi PDI Perjuangan (Kanan), Ahyatul Karim, S.Pd Pengurus Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan 'ALARM' (Tengah), Ketua Komisi III DPRD Sumenep Fraksi PKB M. Muhri, S.TH.i (Kiri).

Foto. Wahyudi, S.Sos Wakil Ketua Komisi III DPRD Sumenep Fraksi PDI Perjuangan (Kanan), Ahyatul Karim, S.Pd Pengurus Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan 'ALARM' (Tengah), Ketua Komisi III DPRD Sumenep Fraksi PKB M. Muhri, S.TH.i (Kiri).

SUMENEP, nusainsider.com Perbedaan sikap antara Ketua Komisi III dan Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) kabupaten Sumenep terkait pembentukan posko pengaduan BSPS memunculkan polemik yang dinilai tidak pantas ditampilkan ke publik.

Sebagai sesama wakil rakyat, perbedaan ini seharusnya diselesaikan secara internal, bukan dipertontonkan seperti pertunjukan yang menyinggung kepentingan pribadi atau kelompok politik tertentu.

banner 325x300

Polemik bermula dari pernyataan M. Muhri, Ketua Komisi III DPRD Sumenep dari Fraksi PKB, yang menyatakan pembentukan posko aduan masyarakat terkait program BSPS tahun anggaran 2024 di sejumlah media Minggu lalu.

Posko tersebut direncanakan dibuka sejak Senin (21/4) hingga Rabu (30/4). Tujuannya untuk menampung pengaduan masyarakat terkait dugaan penyelewengan bantuan BSPS yang kini ditangani Kejaksaan negeri (Kejari) Sumenep.

Namun, pernyataan tersebut tidak mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi III, Wahyudi, yang berasal dari Fraksi PDI Perjuangan. Bahkan, ia menyatakan tidak mengetahui adanya pembentukan posko tersebut.

Sikap tak sejalan antara dua tokoh Komisi III DPRD ini pun menjadi sorotan sejumlah kalangan, termasuk aktivis yang sejak awal turut mengawal kasus BSPS, yakni Ahyatul Karim dari Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM).

banner 325x300
Baca Juga :  Terkuak! Istri Tolak Ajakan Suami Berhubungan Badan, Hingga Akibatkan Kematian

Menurut Ahyatul karim, munculnya sikap berbeda antar anggota Komisi III DPRD Sumenep itu mengindikasikan adanya kepentingan politik tersembunyi. Ia menilai ada upaya saling menyelamatkan posisi dan kekuasaan.

“Saya menduga Wahyudi ingin menyelamatkan tokoh di atasnya, yaitu Said Abdullah dari DPR RI yang menjadi pemilik Pokir program BSPS ini,” ujar Ahyatul karim kepada media nusainsider.com Selasa malam (22/4).

Ia meyakini tidak mungkin Wahyudi benar-benar tidak mengetahui soal posko aduan BSPS. Sebab, sebagai anggota Komisi III, ia pasti tergabung dalam grup komunikasi internal komisi tersebut.

“Berita pembentukan posko pasti tersebar di grup. Mustahil dia tidak tahu. Apalagi sekarang era digital, info cepat tersebar bahkan di kepulauan sekalipun,” katanya.

Karim sapaan akrabnya menganggap pernyataan Wahyudi hanya sebagai bentuk manuver politik yang penuh kepentingan, bukan sikap murni sebagai legislator pembela rakyat.

Baca Juga :  Demisioner Ketua BEM STKIP PGRI Sumenep, Resmi Laporkan Aksi Pemukulan yang Menimpa Dirinya

Ia juga menyoroti bagaimana perbedaan pendapat ini seolah memperlihatkan rivalitas antara dua partai besar di Sumenep, yakni PKB dan PDI Perjuangan.

“Dugaan saya, ini adalah pertunjukan politik antara dua partai penguasa di Sumenep yang sedang bermain panggung,” tambahnya tegas.

Menurutnya, polemik ini justru mencederai marwah lembaga DPRD sebagai representasi suara rakyat. Publik bisa saja menilai DPRD tidak kompak membela kepentingan masyarakat.

Ia menyayangkan perbedaan pernyataan antara Muhri dan Wahyudi justru disampaikan ke publik. Seharusnya, sebagai sesama anggota komisi, mereka menunjukkan sikap solid.

“Jangan jadikan DPRD panggung drama politik. Rakyat butuh pembelaan, bukan tontonan konflik elite,” ucap karim.

Selain itu, ia berharap Kejaksaan Negeri Sumenep tetap melanjutkan proses hukum dugaan penyelewengan BSPS tanpa intervensi dari pihak mana pun.

Pihaknya juga mendorong masyarakat yang merasa dirugikan atas pelaksanaan program BSPS agar tetap berani melapor, baik melalui posko pengaduan maupun langsung ke penegak hukum.

Baca Juga :  Arita Aprilicyana Sebutkan Antisipasi Tekan Angka Pelecehan Seksual di Sumenep, Begini

Ia menegaskan, pengawalan kasus ini tidak boleh terhenti hanya karena adanya dinamika di internal DPRD. Rakyat harus tetap mendapatkan keadilan dan kepastian hukum.

Menurut Ahyatul karim sapaan akrab karim, semua pihak, termasuk politisi, harus menempatkan kepentingan rakyat di atas segalanya, bukan justru menjadikan kasus ini sebagai ajang perebutan pengaruh.

“Yang kami perjuangkan adalah hak-hak masyarakat miskin yang mestinya menerima manfaat BSPS. Jangan jadikan mereka korban konflik politik,” tegasnya.

Ia menambahkan, ALARM akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas, termasuk mengawasi sikap para anggota dewan terhadap penanganan kasus BSPS ke depan.

Publik, kata dia, harus jeli menilai siapa saja wakil rakyat yang benar-benar berpihak pada masyarakat dan siapa yang hanya memainkan peran politik.

“Kasus ini bisa jadi ujian bagi DPRD Sumenep. Apakah mereka berpihak pada rakyat atau pada elite politik,” pungkasnya.

Hingga berita ini dinaikkan pihak pewarta masih berupaya guna konfirmasi kepada dua Tokoh Parlemen Komisi III DPRD Kabupaten Sumenep.

Loading

Penulis : Wafa

Berita Terkait

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat
Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti
Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep
BEM STKIP PGRI Sumenep Kritik Keras, Jangan Jadikan Polri Lembaga Superbodi
Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional
Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:27 WIB

Kepala Disbudporapar Sumenep Diisukan Akan Dirotasi, Aktivis: Posisi Sekda Menanti

Sabtu, 10 Mei 2025 - 07:18 WIB

Sosok Kadis Ini Kembali Mencuat ke Permukaan Sebagai Calon Kuat Sekda Sumenep

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:57 WIB

Khofifah IP Sebut Ekonomi Jawa Timur Tumbuh 5,00 Persen, Lampaui Rata-rata Nasional

Jumat, 9 Mei 2025 - 14:10 WIB

Bupati Fauzi Resmikan Pembangunan Masjid Al-Falah, Simbol Gotong Royong Warga Meddelan

Jumat, 9 Mei 2025 - 13:10 WIB

Bakesbangpol Sumenep : Sisa Anggaran Pilkada 2024 Dikembalikan, KPU Sumenep Setor Rp1,6 Miliar ke Kas Daerah

Berita Terbaru