SUMENEP, nusainsider.com — Libur Lebaran 1446 Hijriah menjadi momen kebangkitan pariwisata di Kabupaten Sumenep, Madura. Salah satu destinasi yang paling diminati wisatawan adalah Pantai Lombang, yang terletak di Kecamatan Batang-Batang.
Pantai ini kembali menjadi primadona setelah dilakukan berbagai pembenahan. Pemerintah Kabupaten Sumenep bersama pengelola wisata telah meningkatkan berbagai fasilitas penunjang yang membuat pengalaman wisata semakin nyaman dan aman.

Tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam perkembangan Pantai Lombang. Infrastruktur yang sebelumnya dinilai kurang memadai kini diperbarui secara signifikan, sehingga tampil lebih representatif dan ramah pengunjung.
Pengembangan fasilitas meliputi pembangunan sejumlah homestay yang terintegrasi dengan kebutuhan wisatawan. Kini, pengunjung dapat menginap dengan nyaman di dekat area pantai, tanpa harus kembali ke pusat kota.
Di samping itu, kawasan Pantai Lombang kini memiliki area food court sebagai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang ingin menikmati kuliner sambil bersantai di tepi pantai.
Fasilitas umum juga tak luput dari perhatian. Pemerintah daerah telah membangun toilet umum (MCK) dalam jumlah mencukupi dan memastikan kebersihannya tetap terjaga sepanjang waktu, terutama saat lonjakan kunjungan.

Selain fasilitas fisik, sejumlah kubah estetik turut diperbaiki. Elemen visual ini menjadi spot favorit pengunjung untuk berswafoto, sekaligus memperkuat identitas visual Pantai Lombang sebagai destinasi wisata unggulan.
“Kami berkomitmen menjadikan pariwisata sebagai tulang punggung ekonomi lokal. Peningkatan fasilitas ini bagian dari strategi kami,” ujar Kepala Disbudporapar Sumenep, Mohammad Iksan, kepada nusainsider.com, Jumat, 4 April 2025.
Menurut Iksan, kerja sama lintas sektor terus diperkuat untuk mendukung kelancaran aktivitas wisata. Ia berharap Pantai Lombang bisa menjadi ikon pariwisata andalan Kabupaten Sumenep di tingkat regional maupun nasional.
Pemerintah daerah juga membuka ruang seluas-luasnya bagi masyarakat untuk memberikan kritik dan saran. Evaluasi dan pembenahan akan dilakukan secara berkala demi mewujudkan destinasi yang berkelanjutan dan inklusif.
“Kami ingin Pantai Lombang tidak hanya ramai saat Lebaran, tetapi menjadi destinasi aktif sepanjang tahun. Dengan begitu, dampak ekonominya akan dirasakan masyarakat lebih luas,” imbuh Iksan.
Tak hanya memperbaiki infrastruktur, aspek keamanan juga menjadi fokus selama masa libur Lebaran. Polsek Batang-Batang bersinergi dengan berbagai pihak untuk memastikan wisatawan merasa aman selama berkunjung.
Kapolsek Batang-Batang, Iptu Ratman Desianto, mengatakan bahwa personel khusus telah disiagakan untuk melakukan patroli rutin dan pengawasan di titik-titik keramaian. Langkah ini dilakukan sejak awal masa libur hingga Lebaran Ketupat.
“Setiap hari, kami tempatkan personel di area strategis seperti pintu masuk, tempat parkir, dan pusat keramaian. Kami ingin wisatawan merasa aman dan nyaman,” jelas Iptu Ratman.
Ia juga menyebutkan bahwa pihak kepolisian bekerja sama dengan unsur TNI, relawan, serta pemuda desa sekitar dalam menjaga keamanan. Sinergi ini dinilai penting untuk menjaga kelancaran aktivitas wisata di lokasi tersebut.
Berdasarkan pantauan di lapangan, Pantai Lombang tetap memesona dengan hamparan pasir putih, air laut jernih, dan deretan pohon cemara udang yang unik. Keindahan ini menjadi magnet utama bagi para wisatawan dari dalam maupun luar daerah.
Salah satu pengunjung, Rini (34), warga Pamekasan, mengaku puas dengan perubahan yang ada.
“Sudah dua tahun tidak ke sini. Sekarang jauh lebih bersih, fasilitas lengkap, dan suasananya nyaman,” katanya.
Selama libur Lebaran, Pantai Lombang juga menghadirkan berbagai hiburan rakyat yang menambah semarak suasana. Panggung musik Tong-tong dan acara kemah pemuda turut menyedot perhatian pengunjung dari berbagai kalangan.
Tak ketinggalan, kehadiran pedagang kaki lima dan pelaku UMKM semakin memeriahkan suasana. Mereka menjajakan aneka makanan khas Madura seperti rujak cingur, ikan bakar, dan es dawet dengan harga yang ramah di kantong.
Pantai Lombang kini tak hanya menjadi tempat berlibur, tetapi juga simbol kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan aparat keamanan dalam membangun pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis : Dre