SUMENEP, nusainsider.com — Usai mutasi, rotasi dan promosi jabatan terhadap 5 (lima) pegawai negri sipil (PNS) pejabat tinggi pratama pada Kamis (29/2/2024) lalu. Salahsatunya Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) yang saat ini dipimpin Chainur rasyid selaku mantan Kadiskoperindag sumenep.
Aktivis, wartawan dan akademisi mulai menyoroti kinerja DKPP Sumenep yang dinahkodai chainur rasyid sebagai kepala dinas yang baru menjalankan roda kepemimpinan kurang lebih 14Hari kerja dikantor Barunya.
Pasalnya, diawal kepemimpinannya, chainur rasyid memperlihatkan ketidakmampuannya menahkodai Dinas yang gemuk prestasi sejak dipimpin Arif Firmanto tersebut.

Di kepemimpinan Arif Firmanto, Dinas pertanian sering mendapatkan penghargaan baik lokal maupun nasional karena dinilai mampu menyelesaikan berbagai persoalan petani dan kesigapannya ketika ada masalah di internal maupun eksternal dinas dengan inovasi serta idenya yang tepat sasaran, “kata Abd Halim, Wapresma STKIP kepada media nusainsider.com, Sabtu 16 Maret 2024.
Namun, saat ini, di kepemimpinan kadis yang baru justru menunjukkan ketidakmampuannya mengatasi persoalan pertanian. Terbukti, dengan banyaknya lahan tanaman padi di beberapa lokasi yang terendam banjir hingga menyebabkan Gagal panen. Kadis Pertanian justru tidak berkutik serta tidak mampu memberikan solusi cemerlang mengantisipasi masalah tersebut.
Harusnya Kepala dinas pertanian meninjau langsung ke lokasi terdampak banjir dan menyokong Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) dalam rangka meringankan beban para petani sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang Kementerian Pertanian Republik Indonesia nomor 40 tahun 2015 tentang fasilitasi, perlindungan dan pemberdayaan bagi para petani, “Imbuhnya.
Halim sapaan akrabnya, menyinggung kepala DKPP Sumenep masih belum paham Peraturan Menteri Pertanian tentang Fasilitasi Asuransi Pertanian No 40 Tahun 2015.
Padahal Permentan tersebut bertujuan agar dapat memberikan ganti rugi dan keberlangsungan usaha tani agar terjamin, “Jelasnya.
Ditambahkan, aktivis Timur daya itu menyayangkan ketidakmampuan Chainur rasyid menahkodai Dinas pertanian. Ia meminta Bupati sumenep agar mengevaluasi dengan segera kompetensi kadis yang akrab disapa Inong sebelum terlambat.

“Pertanian ini masuk ketahanan negara, kalau kadisnya tidak kompeten dan berkualitas, Bagaimana nanti nasib petani kita”, Tambahnya.
Sementara itu, hingga berita ini dinaikkan pihak pewarta masih belum bisa konfirmasi kepala dinas terkait karena Chat pewarta sebelumnya masih belum ada respon. (*)
Penulis : Ali wafa