SUMENEP, nusainsider.com — Pembina Aktivis aliansi Pemuda reformasi melawan (ALARM) Sekaligus sekjen Majlis selendang Hitam kembali sampaikan Masukan perbaikan Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Legung, kecamatan Batang-batang Sumenep, Madura Jawa Timur.
Pasalnya, sejak beberapa Bulan terakhir di Tahun 2024, area parkir kendaraan Roda dua dan Roda empat di puskesmas Legung mengalami kendala yang sangat serius dengan Banyaknya pengunjung dan atau Pasien rawat Inap.
Sudah sepantasnya Puskesmas Legung ini memiliki lahan parkir yang memadai, karena memang halaman depan sudah tidak bisa menampung banyaknya kendaraan yang datang dan pergi, “Kata Emha Bayjuri, pemerhati Kebijkan publik Wilayah Timur daya kepada media nusainsider.com, Senin 16 Desember 2024.
Sehingga, dengan area Parkir yang sempit tersebut jelas sangat mengganggu proses Evakuasi pasien yang datang dan pergi dalam kondisi Emergency, Lebih lebih di lokasi dimana Ambulance menaikkan dan menurunkan pasien.
Sebelah baratnya sangat sesak dengan banyaknya Kendaraan bermotor (Ranmor) roda dua yang diparkir menutupi Akses pintu gerbang.
Pihaknya meminta pihak Puskesmas melalui forum mini lokakarya agar secepatnya segera mengajukan permohonan pengadaan sewa lahan parkir diarea sekitar lokasi Puskesmas, kita akan bantu negosiasi pemilik tanah, “Imbuhnya.
Ditambahkan, pihaknya menghimbau agar Puskesmas Legung segera buat regulasi bagaimana penataan lahan parkir tersebut bisa dibuat kerjasama dengan pihak ketiga, baik dari segin mekanisme dan tatacaranya agar supaya dimusyawarahkan.
Yang penting area parkir depan halaman Puskesmas itu bisa steril, sehingga lalu lintas masyarakat atau pengunjung dapat berjalan dengan lancar, “Tambahnya.
Sementara itu, Kepala puskesmas Legung, Adi mulyono membenarkan adanya Masalah lahan parkir Puskesmas Legung saat membludaknya Pasien serta jumlah pengunjung setempat.
” Iya Benar mas, kami memang kekurangan Lahan parkir saat pasien rawat Inap membludak, ditambah memang kurangnya kesadaran Masyarakat untuk memarkir kendaraannya dengan Rapi “, Kata Adi Mulyono, Kepala Puskesmas Legung saat dikonfirmasi Via Telpon Whatsappnya, Senin (16/12).
Pihaknya mengaku sudah melakukan Berbagai upaya dengan negosiasi pembebasan lahan di belakang Puskesmas yang sebelumnya ditaksir Harga lahan per-meter sebesar 250 hingga 300rb kepada pemilik lahan.
Bahkan juga melakukan Negosiasi dengan Pemerintah desa Dapenda agar Lahan pecaton Sebelah timur Puskesmas dikelola Badan usaha Milik Desa (Bumdes), Namun hingga saat ini masih belum ada Respon, “Pungkasnya.
Adi sapaan akrabnya Berterimakasih atas masukan serta Solusi tokoh Pemuda demi keberlangsungan Puskesmas Legung kedepan, baik dari segi pelayanan maupun Pembangunan Puskesmas.
Kami akan berupaya Komunikasi ke Dinas terkait agar pembebasan Lahan untuk Tahun 2025 mendatang bisa terlaksana, tentu juga berdasarkan Petunjuk Bapak Bupati Sumenep pada saat kunjungan ke Puskesmas Legung Bulan Lalu, “Jelasnya.
Penulis : Dre