Produktivitas Pertanian di Kecamatan Guluk-guluk Terhambat, Diduga Faktor Diskriminasi BPP Setempat

Kamis, 26 Desember 2024 - 17:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP, nusainsider.com Kinerja Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Guluk-Guluk, Kabupaten Sumenep, kembali menjadi sorotan.

Ketua Kelompok Tani Al-Hikmah, Darwis, mengungkapkan adanya ketidakadilan dalam distribusi bantuan bagi kelompok tani di wilayahnya, khususnya Desa Bragung.

banner 325x300

Hal tersebut dinilai bertolak belakang dengan program swasembada pangan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Darwis, dari 27 kelompok tani di Desa Bragung, hanya beberapa kelompok tertentu yang mendapatkan bantuan secara rutin.

Baca Juga :  Hendak Liburan, Seorang Anak Meninggal Dunia di Kolam Renang Tectona, Ini Penjelasan Polres Sumenep

“Bantuan cenderung diberikan kepada kelompok tertentu saja, sementara kelompok lainnya seolah-olah diabaikan. Ini seperti ada istilah anak kandung dan anak tiri,” ujar Darwis kepada Propublish, Kamis (26/12/2024).

Darwis menyebut bahwa kelompoknya, Al-Hikmah, memiliki potensi besar dalam mendukung swasembada pangan. Namun hingga kini, bantuan yang diperlukan untuk optimalisasi lahan belum juga terealisasi.

Minim Bantuan, Potensi Pertanian Terabaikan

Dusun Angsanah, tempat kelompok Al-Hikmah beroperasi, memiliki hamparan sawah yang luas. Namun tanpa dukungan bantuan dari BPP, upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian menjadi terhambat.

banner 325x300

“Kami memiliki lahan yang luas dan cocok untuk mendukung program swasembada pangan. Tapi, tanpa bantuan, potensi ini sulit dioptimalkan,” imbuh Darwis.

Ia juga menambahkan bahwa kebijakan distribusi bantuan yang tidak merata dapat mengancam keberhasilan target swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah.

Presiden Dorong Swasembada Pangan

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk mewujudkan swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun pemerintahannya. Pada sidang kabinet paripurna Oktober lalu, ia meminta seluruh menteri untuk fokus pada program ini dan menghindari proyek-proyek yang tidak relevan.

“Kita harus segera swasembada pangan. Indonesia tidak boleh bergantung pada pasokan dari luar,” tegas Prabowo saat pidato perdananya setelah resmi dilantik, di Gedung Nusantara MPR-DPD-DPR RI, Senayan, Jakarta, pada Ahad, 20 Oktober 2024 lalu.

Baca Juga :  Refleksi Nilai dan Norma dalam Organisasi: Kritik atas Ketidaktaatan PB PMII terhadap Peraturan Organisasi

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, juga menyatakan bahwa pagu anggaran kementeriannya tahun 2025 sebesar Rp29,37 triliun akan digunakan untuk mendukung program swasembada pangan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi lahan.

Harapan untuk Pemerataan

Darwis berharap Ketua BPP Kecamatan Guluk-Guluk, Kurniawan, segera memperbaiki pola distribusi bantuan agar lebih merata. Ia juga meminta agar seluruh kelompok tani di Desa Bragung mendapatkan hak yang sama dalam menerima bantuan.

“Kami berharap distribusi bantuan bisa lebih adil. Semua kelompok tani punya hak yang sama untuk mendapatkan dukungan,” ungkapnya.

Menurut Darwis Jika ketimpangan distribusi tersebut tidak segera diatasi, program swasembada pangan yang menjadi ambisi besar pemerintah diperkirakan sulit untuk tercapai karena Pemerataan bantuan menjadi kunci utama untuk mengoptimalkan seluruh potensi pertanian yang ada di daerah.

Loading

Penulis : Zi

Berita Terkait

Anak Pulau di Pinggir Negara: Ketimpangan Pendidikan Kepulauan Sumenep dalam Bayang-Bayang Kurikulum Merdeka
Sumenep Siap Jadi Pilar Pangan Nasional, DKPP dan SMSI Jatim Sepakat Bersinergi
BUMD Sumenep Diambang Skandal? Tunggakan Gaji Capai Miliaran Rupiah
UNIBA Madura Dorong Industri Rokok Lokal Terapkan GMP, Cetak Doktor Baru
Dari Sumenep ke Thailand, Maulana Ismail Siap Harumkan Indonesia
Akibat Dugaan Korupsi Kasus BSPS, P-APBD Sumenep 2025 Terancam Tak Ditandatangani
Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional
Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:29 WIB

Anak Pulau di Pinggir Negara: Ketimpangan Pendidikan Kepulauan Sumenep dalam Bayang-Bayang Kurikulum Merdeka

Rabu, 14 Mei 2025 - 21:18 WIB

Sumenep Siap Jadi Pilar Pangan Nasional, DKPP dan SMSI Jatim Sepakat Bersinergi

Rabu, 14 Mei 2025 - 11:34 WIB

BUMD Sumenep Diambang Skandal? Tunggakan Gaji Capai Miliaran Rupiah

Rabu, 14 Mei 2025 - 09:30 WIB

UNIBA Madura Dorong Industri Rokok Lokal Terapkan GMP, Cetak Doktor Baru

Senin, 12 Mei 2025 - 07:12 WIB

Akibat Dugaan Korupsi Kasus BSPS, P-APBD Sumenep 2025 Terancam Tak Ditandatangani

Minggu, 11 Mei 2025 - 17:13 WIB

Terkuak! Pemberdayaan Janda, Rahasia Tersembunyi Meroketnya Rokok Makayasa ke Pasar Internasional

Sabtu, 10 Mei 2025 - 22:12 WIB

Dari Pesantren ke Pasar Global, Kisah Sukses Santri H Supriyadi dan Rokok Makayasa

Sabtu, 10 Mei 2025 - 17:10 WIB

KH Hasan Muttawakkil Apresiasi Bupati Fauzi: Sibuk Tapi Masih Mau Berkhidmat

Berita Terbaru