SUMENEP, nusainsider.com — Ramainya Isu Keluhan masyarakat terkait pelayanan Puskesmas Legung yang di rilis dalam pemberitaan media ini sebelumnya, Kepala Puskesmas Legung kecamatan Batang-batang sampaikan Klarifikasi hasil Audit bersama petugas PKM Setempat.
Pasalnya, pelayanan Puskesmas Legung sebagaimana dikeluhkan masyarakat sudah sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Sehingga, jika ada keluhan kepada pasien, hal itu akan menjadi masukan bagi kami agar lebih baik kedepannya, “Kata Kepala Puskesmas Legung, Adi Mulyono saat dihubungi Via Telphone WhatsAppnya kepada media nusainsider.com, Rabu 8 Januari 2024.
Namun, kata Adi Mulyono, mengenai Meninggalnya Bayi dalam kandungan yang dianggap sebagai kesalahan Puskesmas Legung karena mempulangkan pasien padahal kondisi kandungannya belum Stabil.
Pihaknya menyampaikan bahwa waktu pasien periksa kandungannya memang kondisi detak jantung bayi Naik-turun, namun ketika diberi asupan Makanan dan Teh Hangat detak jantung bayi kembali Stabil sehingga pasien diperbolehkan Pulang.
Ke-esokan Harinya, pasien kembali lagi karena merasa lemas dan perutnya Kram (Mules) sehingga petugas (red. Bidan) kami kembali memeriksa kandungannya hingga melakukan rujukan ke RSUD Moh Anwar.
Setelah dirujuk ke RSUD, detak Jantung bayi itu kembali Lemah bersama Ibunya. Akhirnya diruang Persalinan diatasi Oleh dokter. Namun Herannya, kenapa RSUD Moh Anwar tidak melakukan Operasi justru melahirkan lewat Bawah. Saya tidak tahu pasti Soal itu, karena itu sudah kewenangan RSUD, “Imbuhnya.
Apalagi, pada tanggal 19 Desember itu saat periksa terakhir ke Dokter Wongso katanya sudah Terminasi (red. proses medis untuk mengakhiri masa kehamilan, sehingga bayi tidak lahir pada waktunya). Mestinya itu juga dilakukan Operasi oleh Dokter Wongso. Namun lagi-lagi itu bukan wilayah kami.
Yang jelas, pada saat periksa kandungan ke Puskesmas, kami sudah melakukan Tindakan sesuai SOP mas, “Pungkasnya.
Adi sapaan akrabnya melanjutkan bahwa Terkait keluhan pasien yang disengat Tabuhan, pada saat diperiksa, sengatan gejalanya tidak terlalu parah dan Puskesmas tidak pernah mengabaikan Pasien.
Pasien sudah diperiksa untuk mengetahui sejauh mana kondisi dari penyakitnya pasien, dan tidak mungkin dipulangkan tanpa ada pengobatan dari Petugas, “Tuturnya Adi Mulyono sapaan akrab Adi.
Dari gejala yang diperiksa Dokter waktu datang ke Puskesmas mungkin tidak terlalu parah karena baru disengat, setelah beberapa jam dibawa ke Puskesmas Batang-batang lalu disana di Infus, Barangkali sudah parah karena reaksi Obat yang diberikan Puskesmas Legung tidak mampu (red. Mempan).
Seandainya, usai diberi Obat jika masih merasa tidak Enak langsung dibawa kembali ke Puskesmas Legung, maka kami juga akan melakukan Hal yang sama, “Pungkasnya.
Ditambahkan, terkait penolakan pasien yang kejang-kejang itu saya klarifikasi bukan penolakan, akan tetapi ketepatan pasien tersebut ke Puskesmas Legung kemarin itu tempat tidur di Puskesmas kosong karena keterbatasan.
Dan langsung saya komunikasikan dan koordinasikan ke Puskesmas Batang-batang agar dirawat di sana (red. Puskesmas Batang-batang) mas, “Tambahnya.
Penulis : Mif