SUMENEP, nusainsider.com — Usai gelar Roadshow dalam rangka silaturrahmi dan konsolidasi persiapan pemilu 2024 di Hotel C1 sumenep, kini DPW PAN Jatim bersama DPD PAN Sumenep berkunjung ke tokoh Nahdlatul Ulama (NU) cabang sumenep, Minggu 23 Juli 2023 pukul 16.05 Wib.
Diketahui, kunjungan tersebut dalam rangka silaturrahim antara ulama’, tokoh masyarakat bersama DPW PAN Jawa Timur dan DPD PAN Sumenep.

Turut hadir, Ketua Tanfidziyah PCNU Sumenep, Wakil Ketua PCNU Sumenep, Sekretaris PCNU Sumenep, dan pengurus NU kabupaten sumenep, Ketua Lazisnu Kabupaten Sumenep, Ketua DPW PAN Jawa Timur, Sekretaris DPP BM PAN, Ketua DPD PAN Sumenep beserta jajarannya.
Kegiatan tersebut dimulai dengan tahlil bersama, perkenalan pengurus NU dan Perkenalan Pengurus PAN se Jawa timur, dilanjutkan diskusi dan silaturrahim.
Saat silaturahim rombongan DPW PAN Jatim ke PCNU Sumenep Ketua DPW PAN Jatim, Ahmad Rizki Sadiq, diterima langsung oleh Ketua PCNU Sumenep dan jajaran pengurus.
Ahmad Rizki Sadig menyampaikan bahwa InsyaAllah ini kunjungan DPD PAN JATIM ke 23 (Dua puluh tiga) dijawa Timur yang sudah dikunjungi.
Kehadiran pengurus PAN yang bertabayun ke NU, bukan diniati mengambil pemilih suara dari partai lain, “kata Ketua DPW PAN Jatim memulai sambutannya, Minggu 23/7/23 sore.
Ia menjelaskan Bahwa negara kesatuan negara republik indonesia berdiri kokoh karena adanya terobosan dua organisasi NU dan Muhammadiyah.
Betapa banyak kepentingan-kepentingan umat islam saat ini terpinggirkan, sehingga kami menganggap nahdlatul ulama dan muhammadiyah yang teraviliasi oleh islam lain masih mendukung islam-islam nasionalis.
Kita masih mau di marahi, kita masih mau menerima masukan dari para ulama, tokoh NU dari berbagai sektor dan dalam hal pengambilan keputusan, “Tegasnya.
Ia mengaku, saat ini pihaknya masih memperjuangkan undang-undang pesantren yang saat ini masih berjalan serta memperjuangkan kepentingan-kepentingan islam. Kita merasa khawatir untuk menggagalkan undang-undang minuman khamr, Narkoba, pernikahan dini dan pelecehan seksual tanpa adanya masukan dari para kyai.
Sehingga ini menjadi topik utama silaturrahim DPW PAN JATIM kepada PCNU Se – Jawa Timur, khususnya sumenep saat ini, “Tuturnya.
Bahwa kita harus berusaha mencari solusi dari segala persoalan implikasi politik saat ini. Mudah-mudahan silaturrahim ini membawa hikmah, barokah dan ridha allah didalam pertemuan yang singkat ini dan niat politik jangka panjang dalam upaya penegasan peran umat islam.
Politik kebangsaan tidak akan bermakna tanpa adanya konsolidasi diri dan adanya dukungan dari organisasi besar seperti Nahdlatul Ulama, “Jelasnya.
Sementara itu, KH A Pandji taufiq menyampaikan selamat datang kepada rombongan DPW PAN Jawa Timur dan DPD PAN Sumenep dikantor PCNU.
Pak ruba’ie ini merupakan senior PAN Jawa Timur dan Madura karena namanya yang sudah dikenal.
Sungguh ini merupakan sejarah baru, karena PCNU Sumenep serasa bermimpi kedatangan Habib Rizki sadig sebagai ketua DPW PAN Jawa Timur, “Ungkapnya disela-sela sambutannya di hadapan Pengurus PAN yang hadir.
Pihaknya mengaku selalu welcome kepada PAN Sumenep guna kolaborasi dalam hal kesejahteraan dan kegiatan-kegiatan lain.
PAN #Bantu rakyat, mudah-mudahan tidak hanya berbentuk baliho yang dipampang sepanjang jalan di Sumenep, akan tetapi juga berbentuk nyata dan bisa dirasakan oleh masyarakat serta Rakyat NU pada umumnya,” Pungkasnya.
Soal pilihan, itu sangat teknis sekali. Tapi silaturrahim menjadi kunci penting dalam segala aspek kehidupan. Karena dalam perspektif NU, Ikhtiar dalam tradisi santri (red. kejujuran dan khidmah).
Kalau tradisi Kejujuran dan khidmah tidak ada maka buah dari pohon akan runtuh seruntuh-runtuhnya serta sebaliknya.
Ditambahkan, pihaknya berharap Semoga ke depan, PAN betul-betul memberi kesejahteraan bagi masyarakat madura dan jawa Timur.
Sehingga kader-kader NU mampu Mengambil peran positif di segala sektor nantinya. Mudah-mudahan keberkahan menyertai rombongan habib, “tambahnya.
Sumenep adalah nomor 2 kemiskinan tertinggi, inflasi dan sebagainya. Yang kena pasti warga NU dan yang miskin pasti warga NU, “tutupnya.