SUMENEP, nusainsider.com — Gerakan Bantu Petani di wilayah sumenep, madura jawa Timur mulai terlihat diberbagai grup-grup whatsapp, bahkan juga dipasar minggu sejak pagi tadi, Minggu 23 Juli 2023.
Diketahui, Bawang merah Rubaru merupakan bawang varietas lokal asli rubaru sumenep dengan aroma yang lebih aromatik. Ditanam didaerah dataran tinggi rubaru, oleh petani lokal dengan penggunaan bahan kimia minim dan dengan kearifan lokal kabupaten sumenep.
“Gerakan tersebut hadir guna membantu petani di tengah anjloknya harga bawang merah pada petani saat ini karena musim panen di beberapa daerah penghasil bawang seperti di brebes, nganjuk, probolinggo dan lainnya”, kata Nurul fadillah kepada wartawan media nusainsider.com, Minggu(23/7/23).
Maka saat ini, harga bawang merah berkisar dengan angka Rp 15.000 bahkan diprediksi terjun bebas menyentuh angka Rp. 12.000/Kg.
Berbeda dengan beberapa minggu dan 1 bulan yang lalu yang harganya melambung tinggi, “Imbuhnya.
Namun, harga tersebut tidak dengan harga di pasaran. Sehingga gerakan Bantu Petani dibangun dan digaungkan sebagai upaya menstabilkan harga disaat panen raya, mengajarkan petani melakukan treatment pasca panen agar mampu bersaing dan memiliki pasar sendiri.
“Sekaligus mengenalkan bawang merah varietas lokal yang juga diperhitungkan dipasar regional serta antar provinsi”, Jelasnya.
Ditambahkan, kedepan, gerakan ini tidak hanya ditempatkan di satu lokasi. Tetapi juga akan melebarkan lokasi sesuai kesiapan barang serta kekuatan tenaga.
“Saya berharap, pemuda dan masyarakat ikut mendukung dan bergabung dalam rangka meningkatkan taraf perekonomian petani di kabupaten sumenep ini”, Tambahnya
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian (DKPP) sumenep mengapresiasi aksi Bantu Petani yang dilakukan oleh Pemuda dan Masyarakat Sumenep tersebut.
Kegiatan sederhana ini diharapkan dapat membantu para petani rubaru dalam rangka menekan perekonomian yang sulit dan naiknya harga-harga kebutuhan sehari-hari. Yuk Bantu Petani tersenyum, “kata Arif Firmanto saat dikonfirmasi media ini, Minggu 23 Juli 2023.
Ia menyebut tantangan sektor pertanian ke depan akan semakin besar. Bukan hanya untuk pemenuhan kuantitas, tetapi juga kualitas.
Sehingga, Kemajuan harus terus dikembangkan. Tantangan semakin besar, masalah pasti ada. Tapi bagi kita, tantangan itu harus menjadi peluang,” Paparnya.
Dirinya berharap, gerakan Bantu Petani ini tetap digaungkan oleh pemuda dan masyarakat khususnya petani, dan jika bisa jangan hanya 1 (satu) komuditas saja.
“Karena sumenep juga memiliki potensi pertanian yang cukup komprehensif, mulai dari cabai, pisang, melon dan sebagainya”, Harapnya.