SUMENEP, nusainsider.com — Belakangan ini Viral di berbagai grup dan status whatsapp aktivis poster bergambar Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Kadisbudporapar) kabupaten Sumenep.
Pasalnya, viralnya poster tersebut mengajak seluruh elemen masyarakat, aktivis dan pegiat seni dikabupaten Sumenep untuk melakukan aksi bersama menyuarakan kekecewaan atas ketidakmampuannya menerjemahkan Visi-misi Bupati kabupaten Sumenep.
Hari jadi (Harjad) kabupaten Sumenep ke-754 yang bertajuk ‘Sumenep Masa Kejayaan’ dinilai tidak sesuai dengan Cita-cita besar kabupaten yang dianggap sebagai kabupaten atau kota yang sukses menciptakan kondisi di berbagai sektor.
Sejak Hari Jadi Kabupaten Sumenep Tahun 2018 yang dipoles menjadi Visit ‘Interesting And Healthy’, Visit ‘Years’ yang di launching pada tahun 2019, ‘Bersatu Lawan Korona’ pada tahun 2020, ‘Masyarakat Sehat Sumenep Kuat’ pada Tahun 2021, ‘Harmoni Bumi Sumekar’ pada Tahun 2022, dan Tahun ini menjadi ‘Sumenep Masa Kejayaan’ dan akan ada visit-visit lanjutan ditahun² berikutnya.
Agenda Visit dan Atau Hari Jadi Kabupaten sumenep yang digelar meriah tersebut sejak tahun-tahun sebelumnya hingga tahun ini yang dinilai sebagian pihak sebagai agenda spektakuler justru meninggalkan berbagai persoalan yang itu mengecewakan masyarakat Sumenep.
Bahkan, tidak hanya masyarakat sumenep, Bupati Sumenep Achmad Fauzi wongsoyudo juga menyatakan kekecewaannya pada agenda atau kalender Event Hari jadi kabupaten sumenep yang ke 754 tersebut. Sebut saja Hari Jadi-jadian kabupaten Sumenep, “Katanya dalam Tulisan Poster yang viral Tersebut.
Kepemimpinan Bupati Sumenep, Ra Achmad Fauzi Wongsoyudo sangat disukai berbagai elemen Masyarakat, mulai dari kalangan muda dan Tua. Hal tersebut dibuktikan dengan Survei kepemimpinannya yang mencapai 76% (Tujuh puluh enam persen) yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang pada tahun 2022.
Akan tetapi pencapaian itu dilemahkan dengan sosok pemimpin yang menjalankan roda kepemimpinannya di Disbudporapar Sumenep yang dinilai banyak aktivis sebagai sosok anti kritik, kosong Ide dan lain sebagainya.
Terbukti, adanya nomor pewarta, aktivis dan mahasiswa yang di Blokir oleh dirinya karena kritikan yang ditujukan tidak bisa di jawab dengan bijak.
Catatannya, Berbagai Event sumenep yang bertujuan meningkatkan Ekonomi masyarakat justru masih Stagnan dengan menempatkan Sumenep sebagai kemiskinan Ekstrim Urutan nomor 3 se jawa Timur.
Belum lagi pengembangan Distinasi Wisata yang hingga saat ini tidak jelas, misalnya destinasi Wisata Pantai Lombang dan Pantai Slopeng sebagai penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) terbesar yang dimiliki Pemerintah daerah kabupaten Sumenep.
Hingga berita ini dinaikkan, pihak pewarta belum mengetahui Pemimpin Pusat Atensi Kebijakan (PUSAKA) Serta konfirmasi kepada kepala Disbudporapar sumenep karena nomor Pewarta di Blokir.