Alumni Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Sayangkan Penggunaan Nama untuk Dukungan Cabup-Cawabup Final

Jumat, 4 Oktober 2024 - 10:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Kyai Ahmad Sudiarso, Alumni Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.

Foto. Kyai Ahmad Sudiarso, Alumni Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo.

SUMENEP, nusainsider.com Alumni Ponpes Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, menyayangkan tindakan yang mencatut nama mereka dalam mendukung salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Sumenep 2024.

Para alumni mengungkapkan kekecewaan atas penggunaan nama mereka tanpa izin, yang dikatakan menjadi bagian dari 15 forum alumni santri mendukung pasangan Fikri-Unais (Final). Itu dinilai merusak integritas dan citra pesantren.

banner 325x300

Ketua Majelis Syuri Alumni Sukorejo asal Sumenep , Kiai Ahmad Sudiarso, menyatakan bahwa mereka tidak pernah memberikan dukungan kepada calon mana pun, apalagi Final.

“Kami merasa dirugikan oleh tindakan yang tidak bertanggung jawab ini. Penggunaan nama kami untuk kepentingan politik sangat tidak etis dan tidak mencerminkan nilai-nilai yang kami junjung,” ungkapnya, Jumat (4/10/2024).

Mereka menyerukan kepada masyarakat agar lebih kritis dan tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang menyesatkan sebagaimana flayer yang beredar dengan jelas ada paslon kiai Fikri dan kiai Unais alias Final.

Baca Juga :  Doa Penuh Harapan dari Tokoh Kepulauan untuk Achmad Fauzi Wongsojudo

Beberapa alumni juga berencana untuk menyampaikan somasi kepada pihak yang tidak bertanggung jawab itu dan meminta klarifikasi.

“Kami ingin agar pihak yang bertanggung jawab atas pencatutan ini tidak terulang,” tegasnya.

Disayangkan hal ini menggugah perhatian publik mengenai pentingnya menjaga integritas dan kejujuran dalam politik, serta perlunya edukasi masyarakat untuk lebih memahami penggunaan nama dan reputasi seseorang dalam kontek Pilkada.

banner 325x300

Para alumni juga menegaskan bahwa pesantren adalah tempat untuk mendidik generasi muda dengan prinsip moral dan etika yang baik, bukan dijadikan alat kepentingan politik praktis.

Apalagi lanjutnya, RKH. Azaim Ibrahimy telah mengeluarkan maklumat bahwa secara kelembagaan yang mengatasnamakan santri dan alumni untuk menjaga jarak dengan paslon manapun (*)

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

OPINI, UPLAND 2025: Investasi Harapan atau Perang Kepentingan?
Konvensi Nasional SMSI 2025: Apresiasi untuk Polri yang Melayani dan Melindungi
Lomba Puisi dan Pidato Bung Karno Warnai Bulan Juni di Sumenep
Skandal Narkoba Jadi Pelajaran, FPK Tuntut PAW Transparan dan Kredibel
Gelombang Kegaduhan di Partai Nasdem Memuncak, Pembesar Nasdem Murka Penunjukan Akis Jasuli
Elpiji 3 Kg di Sapeken Tembus Rp29 Ribu, Warga Tagih Janji Subsidi Pemerintah
Kasus Chromebook Kemendikbud: Kejagung Cegah Tiga Eks Stafsus Nadiem Makarim
Gelombang Penolakan di Sumenep, Kader NasDem Desak Evaluasi SK Ketua DPD
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 06:38 WIB

OPINI, UPLAND 2025: Investasi Harapan atau Perang Kepentingan?

Kamis, 12 Juni 2025 - 10:07 WIB

Konvensi Nasional SMSI 2025: Apresiasi untuk Polri yang Melayani dan Melindungi

Rabu, 11 Juni 2025 - 13:03 WIB

Lomba Puisi dan Pidato Bung Karno Warnai Bulan Juni di Sumenep

Selasa, 10 Juni 2025 - 13:26 WIB

Gelombang Kegaduhan di Partai Nasdem Memuncak, Pembesar Nasdem Murka Penunjukan Akis Jasuli

Selasa, 10 Juni 2025 - 09:10 WIB

Elpiji 3 Kg di Sapeken Tembus Rp29 Ribu, Warga Tagih Janji Subsidi Pemerintah

Minggu, 8 Juni 2025 - 21:48 WIB

Kasus Chromebook Kemendikbud: Kejagung Cegah Tiga Eks Stafsus Nadiem Makarim

Minggu, 8 Juni 2025 - 15:05 WIB

Gelombang Penolakan di Sumenep, Kader NasDem Desak Evaluasi SK Ketua DPD

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:41 WIB

Penunjukan Kontroversial: NasDem Sumenep di Ujung Perpecahan

Berita Terbaru