SUMENEP, nusainsider.com — Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Kembali datangi Dinas Sosial Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak (Dinsos P3A) kabupaten Sumenep guna mempertanyakan Blundernya Bantuan Sosial (Bansos) Beasiswa 2024.
Kedatangan Aktivis ALARM tersebut dalam rangka menindaklanjuti Aksi demontrasi yang sebelumnya di gelar dan adanya pengakuan Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos) di hadapan Aktivis, Wartawan dan Pihak kepolisian atas kesalahan-kesalahan yang dilakukan dalam Proses Verifikasi dan Validasi (Verval) Bansos Beasiswa 2024.
Syaiful bahri dalam audensinya mempertanyakan kembali alasan Kesalahan yang dilakukan Dinsos dengan Petugas Verval kenapa bisa terjadi. Padahal dalam proposal pengajuan sudah dicantumkan KTP, KK dan data penunjang lain.

Apalagi, sampai saat ini, realisasi Bantuan beasiswa tersebut belum sepenuhnya selesai. Kendala apa yang dihadapi Dinsos sehingga hal itu tidak kunjung terselesaikan.
“Kedatangan kami hanya ingin memastikan bahwa bantuan beasiswa tersebut betul-betul dilakukan dengan bersih dan sesuai regulasi serta anggaran yang ada”, kata Koordinator Audensi ALARM, Rabu 4 September 2024.
Ditambahkan, syaiful berharap Kabid Resos menjawab temuan tersebut dengan sebenar-benarnya untuk menghindari masalah berkepanjangan yang akan terus di kawal Aktivis ALARM.
“Jika apa yang disampaikan kabid ditemukan berbohong dikemudian hari, maka kami tidak akan segan-segan untuk kembali melakukan perlawan”, Tambahnya.
Fajarisman saat menemui Audensi ALARM di Ruang rapat Dinsos Menyampaikan bahwa Berkaitan dengan Beasiswa, sesuai dengan data yang masuk di Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) pada Tahun 2024 ini sebanyak 520 Orang.
Dari 520 penerima Beasiswa tersebut berasal dari Reguler, Aspirasi dan pokir. Itu semua kita tampung, karena kita dibatasi dan di ikat oleh SIPD tersebut, “kata Kabid Resos saat menemui Audensi Aktivis ALARM, Rabu 4 September 2024.
Dijelaskan, bahwa Dari 520 Mahasiswa itu semuanya kami Verval termasuk kepulauan. Verval itu ada Tiga Tahapan, Pertama kita datangi ke rumah pengaju untuk memastikan layak atau tidak dan ada atau tidak orangnya. Kedua, kita verval ke Perguruan Tinggi asal pengaju, untuk mahasiswa yang kuliah di madura kami datangi, dan untuk luar madura kita kirim email ke Perguruan tinggi Masing-masing.
Ketiga, kita Verval ke Pangkalan data Perguruan tinggi (PDDikti) sebagai ketentuan dari BPK. Hal itu dilakukan karena dinamika mahasiswa bermacam-macam baik negeri atau swasta, kadang dia cuti tapi sama Perguruan tinggi tidak dilaporkan cuti, bahkan kadang sudah lulus tapi masih belum dilaporkan lulus oleh Perguruan tinggi. Tetapi di PD Dikti akan diketahui rekaman semua mahasiswa yang ada di Perguruan tinggi tersebut, “Jelasnya.
Sehingga hal tersebut menambah waktu karena ada Tiga tahapan yang harus dilakukan, tahun sebelumnya tidak ada verval ke PD Dikti. Namun karena ada perintah dari BPK untuk menggunakan verval dari PD Dikti untuk memastikan Mahasiswa tersebut sudah lulus atau cuti maka dilakukanlah demikian.
Jadi, dari 520 itu kami lakukan Verval dengan sebaik-baiknya dengan melibatkan teman-teman Resos dan TKSK.
Berkaitan dengan besarannya, itu rata 2,5Jt untuk beasiswa diluar Pokir, sementara untuk pokir dewan sebesar Rp 2Jt, “Imbuhnya.
Terkait adanya pernyataan bahwa mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS, semuanya adalah hasil tidak memenuhi syarat dari PD Dikti yang Menyatakan demikian.
Dari 520 penerima itu yang memenuhi syarat untuk di SK-kan hanyalah sebanyak 270 karena banyak pengajuan yang dari dewan menarik diri. Sehingga, Per-hari ini total realisasi bantuan Beasiswa tersebut sebanyak 270 Mahasiswa.
Sementara, anggaran Dari APBD kita diberi Pagu untuk Beasiswa sebesar 1,1M. 500Juta dari Proposal dan 600Juta dari Pokir Dewan. Tapi untuk yang Pokir dewan itu sudah By Name By Address yang di ajukan langsung Oleh masing-masing Dewan, “Pungkasnya.
Fajar sapaan akrabnya merinci bahwa Untuk detail penerima beasiswa, Reguler sebanyak 119 Mahasiswa, Aspirasi 129 Mahasiswa, dan Pokir Dewan sebanyak 272 Mahasiswa.
Kita sudah memaksimalkan tugas ini dengan Baik dan sesuai aturan sehingga bisa memberikan manfaat bagi penerima.
Apalagi, bantuan tersebut langsung masuk ke rekening penerima, utuh sesuai pengajuan masing-masing Mahasiswa, “Akuinya.
Ditambahkan, terkait adanya kesalahan Verval, kami sudah meminta maaf atas ketidaksengajaan tersebut, tapi sudah kami panggil yang bersangkutan 2 (dua) hari sesudah Aktivis ALARM melakukan aksi demonstrasi.
Hasilnya, untuk Yang dinyatakan keluar kota agar mengajukan kembali ditahun depan, sementata untuk yang dinyatakan tidak ada proposal agar melengkapi kekurangan berkas yang sudah disepakati pada saat verval antara petugas dengan Mahasiswa yang bersangkutan,”Tutupnya.
Penulis : Dre