SUMENEP, nusainsider.com — Pemuda Timur daya (Garda Raya) gelar Audiensi bersama Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) komisi IV (Empat) terkait kematian Adellia Aziz bella negara yang dinilai janggal dan diduga Malpraktek di Puskesmas batang-batang.
Dewan Perwakilan rakyat daerah (DPRD) kabupaten sumenep sebagai Representatif dari rakyat untuk bahan evaluasi dan Koordinasi dengan OPD tekhnis terkait dugaan Malapraktik di Puskesmas Batang-batang.
Ini memang menjadi atensi kita dari waktu ke waktu bahwa pelayanan kesehatan di kabupaten sumenep memang ditingkatkan dengan kualitas yang berkembang.
Atensi kita kedepan tidak akan ada alibi-alibi dari puskesmas terkait pelayanan kesehatan yang buruk di kabupaten sumenep, “Pungkasnya Akis Jasuli Pimpinan rapat di Komisi IV bersama jajaran anggota.
Prioritas kita sekarang ini untuk menindaklanjuti tuntutan keluarga guna meminta keadilan, besok kita langsung melakukan rapat Koordinasi dengan kepala dinas kesehatan, kepala puskesmas dan bidan terkait untuk dimintai klarifikasi agar bisa bertanggungjawab.
Komisi IV memiliki peran kontrol di setiap kerja birokrasi khususnya di wilayah kesehatan, “Jelasnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IV Sami’odin menyampaikan bahwa memang itu kewajiban dari kementerian kesehatan bahwa setiap bayi baru lahir harus di ambil sample darahnya sesuai petunjuk dan prosedur pelaksanaan yang sudah diatur oleh kemenkes RI.
Namun, mengikuti serta memantau perkembangan dan tulisan media bahwa yang dilakukan Bidan terkait tidak mengikuti prosedur dan diduga Malpraktek.
Sehingga hal tersebut akan kami klarifikasi dan meminta pertanggungjawaban kepada tenaga kesehatan terkait untuk di mintai keterangan, “Jelasnya Anggota dewan dari Fraksi PKB, Rabu (20/12).
Ditambahkan, saat melakukan kunjungan di masyarakat Batang-batang tepatnya pada Malam selasa ada masyarakat batang-batang menyampaikan bahwa ada kebiasaan di puskesmas batang-batang yang dikeluhkan pelayanan buruk.
Katanya, istrinya mau melahirkan namun tidak dilayani serius, “Tambahnya tidak melanjutkan ceritanya.
Ditempat yang sama, Abd halim menyampaikan bahwa kedatangannya ke DPRD Komisi IV dalam rangka meminta keadilan atas kematian Adellia Aziz Bella Negara ditengah bobroknya pelayanan yang dinilai Lalai.
“Sudah 4 (empat) kali Masyarakat dan pemuda timur daya turun jalan meminta keadilan kepada Bapak Bupati dan Dinas terkait. Namun selalu mendapatkan Janji manis yang hingga kini tidak ada kejelasan”, Ungkapnya Koordinator Garda raya disela-sela Audiensinya ke Komisi IV.
Meskipun Bidan Windu sudah dialih tugaskan dan diberikan pengkayaan oleh Dinkes P2KB Sumenep, tapi keberadaan Kepala Puskesmas di Batang-batang masih belum menyembuhkan sakit mendalam kepada Masyarakat dan Pemuda Timur daya.
Sehingga kedatangan Pemuda dan Masyarakat ke Legislatif sebagai tangan panjang Rakyat untuk segera mendukung serta mendorong Eksekutif agar memberhentikan Kapus Batang-batang karena dinilai tidak mampu menerjemahkan Visi-misi Bupati Sumenep ‘Bismillah Melayani’, “Tuntutnya.
Diketahui, turut hadir pada Audiensi Pemuda dan DPRD Komisi IV, Akis jasuli, Drs Moh Washil, K Sami’oedin, Nurus Salam dan Ahmad Jasuli.
Serta dari pihak Pemuda dan Keluarga Korban, Mohammad anwar (Paman Korban), Tari (Paman Korban), Abd Halim (Pemuda Garda Raya), Abd Sattar, Zainuddin dan Didi.