SUMENEP, nusainsider.com — PT Permata Indah Rubaru (PIR) berkomitmen memenuhi stok permintaan bawang merah di Pasar Anom Sumenep.
Diketahui, ada Seratus petani bawang merah dipersiapkan untuk memenuhi permintaan pasar.
Bawang merah variates Rubaru adalah salah satu andalan produk pertanian yang dimiliki Kabupaten Sumenep. Kualitasnya sudah dikenal secara nasional bahkan tembus pasar internasional.
Namun sayang justru banyak ditolak oleh pedagang di daerah sendiri. Terutama oleh para pedagang yang ada di Pasar Tradisional Sumenep.
Menurut Plt Kepala Pasar Ibnu Hajar, penolakan tersebut karena bawang petani yang cepat membusuk.
“Kalau kualitas dan harumnya semua pedagang mengakui, tapi kata mereka malah tidak bisa tahan lama, paling lama tiga hari sudah membusuk,” katanya saat musyawarah dengan Maneger Marketing PT PIR Moh Kholid dan Kabid Perdagangan Diskop UMKM dan Perindag, Idham Halil, pada 27 Januari 2024 di ruang kerja Ibnu.
Hal tersebut dibenarkan oleh pihak PT PIR. Kata Kholid, bawang yang cepat membusuk itu akibat proses panen petani yang kurang tepat.
Ia menjelaskan, dulu petani tidak teredukasi dalam proses panen, sehingga kualitas ketahanan bawang merah untuk disimpan jelek. Cepat membusuk.
“Biasanya petani waktu panen daun bawang langsung dipotong, itu tidak benar, mestinya disimpan dulu bahkan digantung biar nutrisi dari daunnya itu menyerap dulu, baru setelah itu daunnya dipotong,” jelas Kholid.
Bawang merah tidak cepat membusuk, sambung Kholid, ketika kadar airnya minimal sudah tinggal 50 persen.
Proses pengeringan kadar air biasa memakan waktu seminggu bahkan lebih, tergantung kelembapan dan kondisi tempat penyimpanan.
kholid menegaskan, kini sudah ada 100 petani bawang merah di Rubaru yang teredukasi. Mereka sudah banyak mendapat bimbingan dari PT PIR sehingga kualitasnya sudah membaik dan tahan lama, tidak lagi cepat membusuk.
PT PIR bekerjasama dengan dinas terkait dalam melakukan pembinaan petani bawang mulai sejak pra tanam, pra panen hingga pasca panen seperti proses pengeringan.
Hasil pertanian mereka kini juga sudah banyak ditampung langsung oleh PT PIR, petani tidak lagi repot mencari pengepul.
“Biasanya kan dikirim ke luar Madura, kini mereka sudah lebih nyaman menjual ke kami, bahkan meski harga lebih murah dari luar Madura, mereka tetap jual ke kami karena tetap lebih menguntungkan dibanding dijual ke luar Madura,” urai Kholid.
Berdasar hasil musyawarah dan penjaminan mutu kualitas bawang merah Sumenep dari PT PIR, Plt Kepala Pasar Anom Ibnu Hajar meminta kerjasama dengan PT PIR guna pemenuhan stok bawang merah di pasar lokal.
“Tapi saya minta, kalau stok di sini (Pasar Anom) belum terpenuhi, jangan dikirim ke luar meski harganya lebih mahal,” pintanya.
Kholid menegaskan bahwa pihaknya akan berkomitmen dengan pemenuhan pasar lokal.
“Keinginan kami dan para petani memang tidak jauh-jauh menjual, kami siap untuk memenuhi semua pasar bahkan nanti jika bisa termasuk ke pasar di kecamatan-kecamatan,” tegas Holid.
Sekedar informasi, PT PIR telah melakukan pengiriman stok pertama sebanyak satu ton bawang merah ke Pasar Anom Sumenep pada, Kamis 31 Januari 2024.
Hal ini merupakan bentuk komitmen pertama atas kerjasama antara PT PIR dengan pedagang Pasar Anom yang dimotori oleh Diskop UMKM Perindag Sumenep.
Penulis : Mif