Blunder! Bea Cukai Gandeng SMSI Untuk Sidak PR Nakal di Kecamatan Lenteng

Selasa, 1 Juli 2025 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Ilustrasi

Foto. Ilustrasi

SUMENEP, nusainsider.com Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea Cukai (KPPBC) Madura akhirnya menanggapi maraknya peredaran rokok ilegal di Kabupaten Sumenep dengan langkah konkret.

Setelah menerima data resmi dari Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Sumenep, pihak Bea Cukai menyatakan kesiapannya untuk turun langsung ke Kecamatan Lenteng yang disebut hampir 30 Lebih PR mengantongi Izin Produksi hingga yang masih belum mengantongi izin.

banner 325x300

Lenteng diketahui sebagai salah satu titik distribusi rokok ilegal dan jual beli pita cukai yang diduga dilakukan secara terselubung melalui pasar gelap.

Pengurus Bidang verifikasi, penegakan dan penindakan keanggotaan SMSI Sumenep, Samauddin, menyebutkan bahwa pihaknya telah menyerahkan berbagai data temuan lapangan, termasuk dokumentasi visual dan kronologi modus operandi perdagangan rokok ilegal.

“Semua informasi yang kami himpun sudah kami sampaikan kepada pihak Bea Cukai Madura. Kami kini menunggu langkah nyata di lapangan,” Ujarnya Samauddin Bidang verifikasi, penegakan dan penindakan keanggotaan SMSI Sumenep, Senin (30/6/2025).

Menurutnya, aktivitas ilegal ini telah berlangsung cukup lama dan merugikan negara dari sisi penerimaan pajak dan bea cukai.

Baca Juga :  Puluhan Pemuda Kepulauan Gelar Deklarasi Pemenangan Pasangan Fauzi - Imam

Ia menekankan bahwa aduan tersebut tidak hanya menyangkut peredaran rokok ilegal, tetapi juga mencakup dugaan praktik jual beli pita cukai palsu atau ilegal.

Menanggapi laporan tersebut, perwakilan Bea Cukai Madura membenarkan bahwa lembaganya telah menerima Laporan resmi dari SMSI.

Pihaknya pun telah menjadwalkan langkah investigatif yang akan segera dilaksanakan dalam waktu dekat.

“Kami akan menurunkan tim ke Kecamatan Lenteng untuk investigasi dan jika ditemukan pelanggaran, tentu akan dilakukan tindakan tegas,” ujar seorang petugas Bea Cukai yang enggan disebutkan namanya.

Ia menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap aturan cukai akan ditindak secara hukum sesuai perundang-undangan yang berlaku.

Baca Juga :  Bappeda Sumenep Sosialisasikan RAD-PG Sebagai Instrumen Perkuat Sektor Pangan dan Gizi

Langkah ini, kata dia, diharapkan bisa memberikan efek jera bagi para pelaku dan mempersempit ruang gerak pasar gelap di wilayah Sumenep.

Kecamatan Lenteng sendiri selama ini disebut sebagai titik rawan aktivitas ilegal tersebut, baik dari sisi distribusi maupun penyimpanan barang tanpa pita cukai resmi.

Pihak Bea Cukai berharap kerja sama dengan media dan masyarakat dapat memperkuat pengawasan serta mempercepat proses pemberantasan praktik ilegal ini.

“Pertama, kita sisir kecamatan Lenteng sebagaimana Aduan SMSI sebanyak 26 PR yang Memiliki Izin Produksi hingga Puluhan PR Lainnya yang belum mengantongi Izin”, Tutupnya.

Sementara itu, samauddin yang akrab disapa Udin, Pengurus Bidang penegakan dan penindakan keanggotaan SMSI Sumenep menilai kolaborasi ini sebagai langkah maju dalam membangun sinergi antara pers dan lembaga penegak hukum.

Baca Juga :  PKC PMII Jatim Kecam Penangkapan 7 Aktivis Jaka Jatim Di Polrestabes Surabaya

Menurut udin sapaan akrabnya, media tidak hanya berperan menyuarakan persoalan publik, tetapi juga bisa menjadi mitra strategis dalam penegakan hukum dan pengawasan sosial.

“Ini bukan semata soal pemberitaan, tapi bentuk tanggung jawab sosial kami sebagai organisasi pers untuk melindungi kepentingan masyarakat dan negara,” tegas udin.

Ia berharap keberanian lembaganya dalam membuka data bisa menjadi pemicu bagi pihak lain untuk ikut serta dalam memerangi kejahatan cukai di daerah.

Dengan adanya keseriusan dari Bea Cukai Madura, diharapkan ekosistem perdagangan di Sumenep, khususnya di sektor hasil tembakau, bisa kembali sehat dan transparan.

Kolaborasi antara SMSI dan Bea Cukai ini juga diharapkan menjadi model sinergi yang bisa ditiru di daerah lain.

Loading

Penulis : Mif

Berita Terkait

AKP Ninit Gaungkan Budaya Tertib Lalu Lintas di Tengah Layanan Samsat
Bikin Merinding! Suara Emas dan Semangat Lokal Fest Radhiesta 2025 Menggelegar
Panggung Megah, Musik Membara! Fest Radiesta 2025 Bangkitkan Sumenep
Aparat Siaga Penuh! Fest Radhiesta Dapat Pengamanan Ketat di Area GOR A Yani
Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak
Dokter Spesialis untuk Kangean: Bupati Sumenep Lanjutkan Program Sekolah Kedokteran
Ayo Daftar! Pendidikan Unggul dan Berkarakter di Yayasan Ar-Rahman Sumenep
Runtuh! DPRD Sumenep Ultimatum Kejati Jatim, Kasus BSPS Potensi Berkepanjangan
banner 325x300

Berita Terkait

Sabtu, 19 Juli 2025 - 13:47 WIB

AKP Ninit Gaungkan Budaya Tertib Lalu Lintas di Tengah Layanan Samsat

Jumat, 18 Juli 2025 - 22:58 WIB

Bikin Merinding! Suara Emas dan Semangat Lokal Fest Radhiesta 2025 Menggelegar

Jumat, 18 Juli 2025 - 21:05 WIB

Panggung Megah, Musik Membara! Fest Radiesta 2025 Bangkitkan Sumenep

Jumat, 18 Juli 2025 - 19:27 WIB

Aparat Siaga Penuh! Fest Radhiesta Dapat Pengamanan Ketat di Area GOR A Yani

Jumat, 18 Juli 2025 - 12:18 WIB

Tiga Perusahaan Milik HT Disorot! Aktivis ALARM Warning Bea Cukai dan Bupati Sumenep Bertindak

Kamis, 17 Juli 2025 - 23:27 WIB

Ayo Daftar! Pendidikan Unggul dan Berkarakter di Yayasan Ar-Rahman Sumenep

Kamis, 17 Juli 2025 - 22:51 WIB

Runtuh! DPRD Sumenep Ultimatum Kejati Jatim, Kasus BSPS Potensi Berkepanjangan

Kamis, 17 Juli 2025 - 21:36 WIB

Jawaban Untuk Hambali: Antara TikTok, TikTokan, dan TikTokers

Berita Terbaru