SUMENEP, nusainsider.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep terus melakukan aksi nyata menjaga kebersihan lingkungan. Sejak Minggu, 6 April 2025, hingga Rabu siang, 9 April 2025, DLH gencar membersihkan tumpukan sampah di TPS Lingkar Timur.
Lokasi yang menjadi perhatian tersebut berada di sepanjang Jalan Raya Nasional, tepatnya di kawasan Lingkar Timur, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep.

TPS ini kerap menjadi tempat pembuangan sampah liar, yang menimbulkan keresahan masyarakat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep, Arif Susanto, menyampaikan bahwa langkah ini merupakan bagian dari komitmen pihaknya menjaga lingkungan dari dampak negatif akibat sampah. Terutama saat musim hujan yang rawan banjir dan penyebaran penyakit.
“Petugas langsung kami turunkan ke lokasi, begitu menerima laporan dari masyarakat. Mereka langsung membersihkan dan mengangkut sampah ke TPA Batuan,” ujar Arif, Rabu (9/4/2025).
Aksi bersih-bersih ini tetap dilakukan meski sebagian besar petugas tengah merayakan momen Lebaran Ketupat. Namun, karena adanya laporan masyarakat tentang tumpukan sampah liar, DLH segera mengambil tindakan cepat.
“Kami menurunkan dua unit truk pengangkut sampah ke lokasi untuk mendukung kegiatan pembersihan. Fokus utama adalah menghindari dampak lingkungan dan kesehatan akibat sampah yang menumpuk,” tambah Arif.
Ia menjelaskan, selain mengangkut sampah, petugas juga melakukan penyemprotan cairan anti-bau untuk mengurangi aroma tak sedap yang menyengat dari tumpukan sampah di area tersebut.

“Bau busuk yang timbul cukup mengganggu warga sekitar. Maka kami siram dengan cairan penghilang bau sejak Ahad (6/4) lalu,” jelasnya.
Penyemprotan tersebut dilakukan secara berkala selama proses pembersihan berlangsung.
Langkah-langkah DLH Sumenep ini juga bertujuan untuk mengurangi risiko keberadaan hewan pembawa penyakit seperti tikus got dan serangga.
Pasalnya, keberadaan sampah yang dibiarkan dapat menjadi sarang dan sumber penyebaran berbagai macam penyakit.

“Kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga seluruh elemen masyarakat. Oleh karena itu, kami mengimbau warga untuk tidak membuang sampah sembarangan,” ujar Arif menegaskan.
Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menjaga fasilitas umum agar tetap bersih, sehat, dan nyaman untuk semua. Lingkungan yang bersih adalah pondasi untuk kehidupan yang sehat.
“Kesadaran masyarakat adalah kunci utama mewujudkan lingkungan yang bersih dan sehat. Jika semua pihak bekerja sama, kami optimis Sumenep bisa menjadi kota yang indah dan menarik,” katanya.
DLH Sumenep juga terus mendorong edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya serta memanfaatkan fasilitas pengelolaan sampah yang telah disediakan.
Selain pembersihan TPS, DLH juga rutin melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap titik-titik rawan pembuangan sampah liar di berbagai kawasan kota dan pinggiran Sumenep.
“Wilayah pinggir jalan raya seperti Lingkar Timur sering jadi sasaran pembuangan sembarangan. Kami akan evaluasi dan tingkatkan pengawasan,” tutur Arif.
Ia juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan pelaku UMKM dilokasi sekitar untuk memperkuat pengawasan di lingkungan masing-masing agar kejadian serupa tidak berulang.
Warga setempat mengapresiasi upaya DLH tersebut. Beberapa warga berharap tindakan pembersihan seperti ini bisa dilakukan lebih rutin dan tidak menunggu hingga sampah menumpuk banyak.
“Bagus kalau sering dibersihkan. Tapi lebih bagus lagi kalau masyarakat juga sadar dan nggak buang sembarangan,” ujar Rudi, warga Lingkar Timur.
DLH berharap kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dapat berjalan beriringan. Selain melalui penindakan, perlu juga kesadaran bersama sebagai langkah preventif menjaga lingkungan tetap bersih.
Melalui aksi bersih-bersih ini, DLH Sumenep kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan yang sehat, bebas banjir, dan terhindar dari penyakit. Semua ini demi menjadikan Sumenep sebagai kota yang nyaman untuk ditinggali.
Kegiatan ini tidak hanya bersifat reaktif, tetapi juga sebagai bagian dari kampanye besar DLH dalam menyambut Hari Bumi yang jatuh bulan ini.
DLH ingin menguatkan peran masyarakat dalam menjaga kelestarian bumi, mulai dari hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya.
Dengan semangat kolaboratif dan kesadaran lingkungan yang terus ditingkatkan, Sumenep diharapkan mampu menjadi contoh kabupaten bersih dan sehat di Madura dan Indonesia pada umumnya.
Penulis : Wafa