SUMENEP, nusainsider.com — Kasus dugaan kekerasan yang terjadi di Kepulauan Sapeken kembali menuai sorotan. Kali ini, tanggapan datang dari Ketua Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kabupaten Sumenep, Ubaid Abdul Hayat.
Melalui wawancara via akun WhatsApp pribadinya, Ubaid akhirnya angkat bicara terkait kasus yang menyeret nama Kepala Desa Sapeken, Joni Junaidi.

Menurutnya, jika dugaan kekerasan itu terbukti, maka tindakan tersebut jelas tidak pantas dilakukan oleh seorang kepala desa.
“Kalau dugaan itu benar, maka PKDI hanya akan sebatas melakukan pembinaan. Karena sebagai kepala desa, seharusnya memberi teladan yang baik bagi warganya,” kata Ubaid kepada nusainsider.com.
Namun, pernyataan Ubaid justru menuai kritik. Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) menilai sikap Ketua PKDI itu tidak konsisten dengan pernyataan sebelumnya yang lebih tegas.
Saat dikonfirmasi pewarta mengenai perubahan sikapnya, Ubaid menegaskan bahwa ucapannya dimaksudkan sebagai peringatan agar kepala desa tidak semena-mena terhadap warganya.
“Besok saya akan bertemu langsung dengan Kepala Desa Sapeken, Joni Junaidi,” ujarnya.
Ia juga membantah anggapan bahwa pernyataannya mendahului aparat penegak hukum (APH).
“Saya tidak mendahului APH. Sejak awal saya menekankan bahwa ini masih sebatas dugaan,” tambahnya.
Sementara itu, Aktivis ALARM Sumenep, Syaiful Bahri, mengaku heran dengan perubahan sikap Ketua PKDI tersebut.
Menurutnya, pernyataan awal Ubaid sangat tegas, yakni PKDI tidak akan memberikan perlindungan hukum kepada siapapun, termasuk kepala desa yang diduga melakukan kekerasan, apalagi terhadap perempuan.
“Ini kok tiba-tiba berubah hanya dalam hitungan hari, jadi hanya sebatas pembinaan. Aneh kan? Ada apa sebenarnya dengan Ketua PKDI Sumenep yang tidak konsisten dengan bahasanya sendiri ini?” pungkas Syaiful.
Ia menambahkan, seorang pemimpin seharusnya memiliki konsistensi dalam berbicara di ruang publik. Sebab, perubahan sikap yang mendadak tanpa alasan jelas bisa menjadi boomerang bagi wibawa seorang pemimpin.
![]()
Penulis : Wafa

















