SUMENEP, nusainsider.com — Debat perdana Relawan Sahabat Muda AF bersama Generasi Sumenep Hijau berlangsung Khidmat di Warkop Tanean tepatnya di desa Kebunan, Kecamatan Kota, Kabupaten Sumenep, Madura Jawa Timur, Minggu 10 November 2024.
Debat Antar relawan tersebut di inisiasi Gerakan Pemuda Nusantara (GPN) dengan Tujuan untuk menguji Kualitas Generasi muda Akademis dalam memahami keterlibatan pemuda pada pesta Demokrasi 5 (Lima) Tahun Sekali.
Relawan Sahabat Muda AF yang di komando 3 (Tiga) Aktivis di antaranya, Nur Hayat, Abdul Mahmud dan Moh Romli itu menyampaikan dengan tegas keberhasilan Pemimpin yang di Usungnya (red. Achmad Fauzi Wongsojudo) pada Pilkada 2024 mendatang.
Sementara Relawan Generasi Sumenep hijau yang di komando Aktivis diantaranya juga ada, Mohammad Nor, Royhan Fajar dan Ali Hidayat menyampaikan Track Record Pemimpin yang di Usungnya (red. Kiai Ali Fikri) sebagai Pengasuh Pesantren dengan ribuan Santrinya yang berprestasi.
Nur Hayat menyampaikan bahwa di masa kepemimpinan Achmad Fauzi sebagai Bupati selama 3,5 Tahun memimpin sumenep telah mampu menurunkan Angka kemiskinan sejak 2021 sebagai puncaknya mencapai 20,51 persen, menurun pada 2022 angka kemiskinan mencapai 18,76 persen, menurun kembali menjadi 18,7 persen pada tahun 2023, dan selanjutnya turun menjadi 17,78 persen di tahun 2024.
Data tersebut menunjukkan bahwa Achmad Fauzi telah berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin pada tahun 2021 menjadi 206,20 ribu jiwa pada 2022 dan menjadi 196,42 ribu jiwa pada 2024,” Kata Nur Hayat, Narsum Sahabat Muda AF pada Debat Terbuka yang diselenggarakan GPN, Minggu (10/11).
Begitu juga dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 1,36 persen pada tahun 2022, terendah di Jawa Timur.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan tren positif, meningkat dari 67,74 persen pada 2021 menjadi 69,13 persen pada 2023.
Dengan tren penurunan yang positif, Sumenep diharapkan semakin mendekati target pengentasan kemiskinan ekstrem sesuai SDGs 2030,” Imbuhnya.
Cak Ayak sapaan akrabnya menambahkan, Jangan karena perbedaan politik kemudian Pemuda dengan Label Akademis menistakan keberhasilan Achmad Fauzi.
Keberhasilan tersebut bukan lagi Rekayasa, melainkan sudah sesuai dengan Data BPS Jatim sebagai lembaga Independen Negara, “Tambahnya.
Penulis : Wafa