SUMENEP, nusainsider.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sumenep Melalui Dinas ketahanan pangan dan pertanian (DKPP) kabupaten Sumenep menyelenggarakan Temu Ramah Bersama Bupati sumenep Dr H Achmad Fauzi Wongsojudo, Kamis 23 Januari 2025.
Seperti biasa, sebelum acara di mulai, Bupati Achmad fauzi menyantuni Puluhan anak Yatim yang kali ini dari Yayasan Dapur Yatama Kalianget.
Turut hadir Bupati Sumenep, Forkopimda, Dinas Pertanian Jatim, Direktorat jenderal Kementerian Tanaman pangan pertanian, Kepala OPD Pertanian se-Madura, Ketua Perhiptani, Petani Millenial, Distributor/kios, DPD Gibran serta Kepala BPP se-kabupaten Sumenep.

Chainur rasyid dalam laporannya menyampaikan bahwa kabupaten Sumenep memiliki 37 kecamatan dengan luasan lahan luar biasa sekali sebagai anugerah yang Maha kuasa, Total kurang lebih sekitar 301.000 ribu hektar.
Kesejahteraan masyarakat menjadi kunci Utama dalam kegiatan ini sebagai kabupaten yang Memiliki berbagai komoditas dengan tingkat produktivitas luar biasa, “Pungkasnya Kepala DKPP Sumenep dalam Laporannya, Kamis 23 Januari 2025.
Komoditas Kelapa misalnya sebagai komoditas terbesar di kabupaten sumenep, yang semula terbesar komoditas kelapa adalah didaerah banyuwangi dan pacitan sekarang beralih ke kabupaten sumenep.
Tentu ini menjadi kebahagiaan bagi kita semua karena Anugerah ini luar biasa sebagai kekayaan Alam yang perlahan mulai tumbuh berkembang di kabupaten tercinta ini, “Imbuhnya.
Bahkan Ternak Sapi 270rb ekor juga sebagai terbanyak se Jawa Timur serta Bawang merah dan cabe jamu Sumenep juga sebagai Komiditi yang terkenal di Indonesia sebagai Bawang merah Olahan yang dikemas dengan Bawang goreng khas sumenep.

Inong sapaan akrabnya komitmen, Tahun ini akan meluncurkan Aplikasi sertifikat Kelompok tani yang bertujuan guna memudahkan petani supaya langsung datang ke BPP Masing-masing untuk perpanjangan dan sebagainya.
Dan juga akan segera meluncurkan Aplikasi silang tani, aplikasi Pelelangan komuditas tani. Jadi masyarakat luar bisa melihat ketersediaan komoditi di sumenep melalui aplikasi tersebut, “Jelasnya.
Ditambahkan, Jargon pertanian yakni ‘Mewujudkan Pertanian Maju, mandiri dan modern’ dari Kementerian akan terus kami dorong agar petani di Sumenep lebih mandiri dan modern. Melalui pemanfaatan tekhnologi pertanian berbasis teknologi dengan kekuatan utama artificial intelligence.
Selain itu, dukungan sistem mekanisme yang kuat dan terstruktur dengan baik dan meminimalsir penggunaan ala tradisional adalah bentuk dari usaha menuju petani mandiri dan modern.
Dalam mengelola pertanian, maka petani harus memiliki keyakinan dan tujuan pasti untuk meningkatkan produksi dan memenuhi kebutuhan pasar global, “Tambahnya.
Pantauan Media ini, kegiatan Temu Ramah bersama Bupati Achmad Fauzi masih berlangsung dengan pelaksanaan penandatanganan kerjasama berbagai Stakeholder pendukung peningkatan pertanian se-Madura.
Penulis : Dre