SUMENEP, nusainsider.com — Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kabupaten Sumenep bersama dengan Mahasiswa STKIP PGRI Sumenep, melakukan penanaman mangrove dan biji mangrove yang dilakukan di Desa Kalianget Timur, Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Kamis (4/7/2024)
Penanaman bibit mangrove yang dilakukan mahasiswa dan mahasiswi dari STKIP PGRI Sumenep tersebut mengambil tema ‘Edu Grid atau Pendidikan Edukasi Konservasi Alam dan Lingkungan Hidup’.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumenep Arif Susanto turun langsung ke lokasi penanaman bibit Mangrove dengan didampingi oleh salah satu Kepala Bidang di DLH Sumenep dan turut melakukan penanaman Mangrove.
Arif Susanto mengaku senang karena Mahasiswa dari STKIP PGRI Sumenep sangat mencintai lingkungan, dengan dibuktikan penanaman 150 bibit Mangrove dan 250 biji Mangrove.
“Kegiatan ini bukan pertama kalinya dilakukan, karena sebelumnya adik adik Mahasiswa telah melakukan hal serupa di Pantai Ponjuk Kecamatan Talango,” kata Arif Susanto ditengah-tengah pelaksanaan penanaman mangrove.
Menurutnya, saat di Pantai Ponjuk, mahasiswa dari STKIP tersebut bukan hanya melakukan penanaman mangrove, namun di lokasi mereka juga melakukan bersih bersih lingkungan sekitar Pantai.
“Tentu saja kegiatan positif yang mereka lakukan ini, patut kita apresiasi dan kita dukung,” ujarnya.
Seperti kita ketahui penanaman mangrove membawa banyak manfaat, baik bagi lingkungan maupun manusia. Selain untuk melindungi garis sepadan pantai dari abrasi dan erosi, akar mangrove yang kuat membantu menahan tanah dan mencegah gelombang laut mengikis pantai.
Selain itu, Mangrove mampu menyerap polutan dan sedimen dari air, sehingga membantu menjaga kualitas air laut dan melindungi terumbu karang.
Hutan mangrove merupakan rumah bagi berbagai spesies ikan, udang, kepiting, burung, dan hewan lainnya. Keberadaan mangrove penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut.
“Mangrove adalah salah satu penyerap karbon dioksida yang paling efektif di bumi. Penanaman mangrove dapat membantu mengurangi emisi gas rumah kaca dan memerangi perubahan iklim,” terangnya.
Untuk itu, mantan Camat Rubaru ini berharap kepada masyarakat, agar kedepannya, tidak ada lagi kasus penebangan pohon mangrove yang dilakukan oleh masyarakat baik di daratan maupun di kepulauan.
“Karena penebangan pohon mangrove, dapat membawa dampak negatif yang sangat besar bagi kelestarian lingkungan dan kehidupan manusia,” harapnya.
Turut hadir dan melakukan penanaman pohon Mangrove, Dosen STKIP, Mahasiswa STKIP, Pencinta Lingkungan dan Anggota Koramil Kecamatan Kalianget.
Penulis : Dre