Efisiensi Anggaran: Kebijakan Bijak atau Tipu Muslihat?

Minggu, 23 Maret 2025 - 08:32 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto. Syaiful Bahri.

Foto. Syaiful Bahri.

OPINI, nusainsider.com Setiap kali anggaran dibahas, istilah “Efisiensi” selalu digaungkan sebagai kunci keberlanjutan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.

Pemerintah dan lembaga keuangan kerap menekankan pentingnya efisiensi dalam pengelolaan keuangan negara.

banner 325x300

Namun, apakah efisiensi selalu berdampak positif? Ataukah ini hanya sekadar narasi yang menutupi realitas lain?

Secara ideal, efisiensi berarti mengurangi pemborosan tanpa mengorbankan kualitas layanan publik.

Baca Juga :  3,5 Tahun Kepemimpinan Achmad Fauzi Berhasil Wujudkan Berbagai Pembangunan Indah di Kota Sumenep

Namun, dalam praktiknya, pemangkasan anggaran justru sering melemahkan sektor-sektor vital seperti pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial. Yang lebih mengherankan, saat anggaran layanan publik dikurangi, aliran dana untuk proyek-proyek besar dan kepentingan politik tetap deras tanpa hambatan.

Teka-teki efisiensi anggaran semakin sulit dipahami ketika transparansi minim. Bagaimana mungkin sebuah anggaran diklaim efisien jika rakyat tidak mengetahui secara jelas bagaimana uang mereka digunakan? Jika efisiensi hanya berarti pemangkasan belanja tanpa mempertimbangkan dampaknya, maka itu bukan efisiensi melainkan penghapusan hak-hak publik secara terselubung.

Jadi, apakah efisiensi anggaran benar-benar untuk kepentingan masyarakat, atau hanya menjadi alat segelintir pihak untuk mengendalikan keuangan negara?

Jawabannya bergantung pada sejauh mana transparansi dan kepentingan rakyat benar-benar dijadikan prioritas dalam setiap kebijakan anggaran.

banner 325x300
Baca Juga :  Kadisbudporapar Sumenep Optimis Target PAD 2024 Terlampaui, Ini Strategi Yang di Terapkan

Penulis : Ketua Aliansi Pemuda Reformasi Melawan (ALARM) Kabupaten Sumenep, Syaiful Bahri.

Loading

Penulis : Syaiful Bahri

Berita Terkait

Mengagetkan! Mayat Tanpa Kepala dan Tangan Terdampar di Arjasa
PMII Sumenep Krisis Regenerasi dan Kepemimpinan
Salut! Gubernur Khofifah Puji Warung Madura yang Buka 50 Jam Nonstop
Sumenep Punya Wisata Baru: Petik Melon Gratis Sekaligus Belajar Bertani
PLN Klarifikasi Dugaan Pungli di Tambak Udang: Ini Penjelasan Resminya
Kapolres dan Bupati Sumenep Bertemu, Bahas Penguatan Kolaborasi
Sosialisasi Empat Pilar: MPR dan MH Said Abdullah Perkuat Nasionalisme Pemuda
Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan, Bappeda Sumenep Bahas Ranwal RPJMD Bersama Bappeda Jatim
KPU Sumenep.

Berita Terkait

Minggu, 27 April 2025 - 12:52 WIB

Mengagetkan! Mayat Tanpa Kepala dan Tangan Terdampar di Arjasa

Sabtu, 26 April 2025 - 15:13 WIB

PMII Sumenep Krisis Regenerasi dan Kepemimpinan

Sabtu, 26 April 2025 - 14:07 WIB

Salut! Gubernur Khofifah Puji Warung Madura yang Buka 50 Jam Nonstop

Sabtu, 26 April 2025 - 11:38 WIB

Sumenep Punya Wisata Baru: Petik Melon Gratis Sekaligus Belajar Bertani

Jumat, 25 April 2025 - 15:51 WIB

PLN Klarifikasi Dugaan Pungli di Tambak Udang: Ini Penjelasan Resminya

Jumat, 25 April 2025 - 13:52 WIB

Kapolres dan Bupati Sumenep Bertemu, Bahas Penguatan Kolaborasi

Jumat, 25 April 2025 - 12:43 WIB

Sosialisasi Empat Pilar: MPR dan MH Said Abdullah Perkuat Nasionalisme Pemuda

Jumat, 25 April 2025 - 10:11 WIB

Tegaskan Komitmen Pembangunan Berkelanjutan, Bappeda Sumenep Bahas Ranwal RPJMD Bersama Bappeda Jatim

Berita Terbaru

Foto. Dauri Aziz, Waka II komisariat PMII STITA

Lifestyle

PMII Sumenep Krisis Regenerasi dan Kepemimpinan

Sabtu, 26 Apr 2025 - 15:13 WIB